9

2 2 0
                                    

Haloo gimana ceritanya?

Tandai typo!

Happy reading...

....

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Rana sedang memikirkan Alea yang tak balik ke kelas sejak istirahat, pergi kemana dia?.

Rana sempat mencoba menghubungi nomor Alea namun tak ada jawaban satupun. Refan pun sama, dia sedang mencari sahabat nya Leon yang pergi juga.

Refan menghampiri kelas Rana dan Alea. Dia melihat Rana yang masih duduk di bangku panjang depan kelasnya.

"Na lo liat Leon ga?" tanya Refan.

"Mana gue tau, orang sahabat gue aja ngilang" jawab Rana.

"Ck kemana si mereka berdua suka ngilang-ngilang deh" keluh Refan yang ikut duduk disebelah Rana.

Rana hanya diam memandang ponsel nya yang menampilkan panggilan tak terjawab oleh Alea.

Rana khawatir takut Alea kenapa-napa.

Refan mencoba kembali menghubungi nomor Leon, dan akhirnya tersambung.

"Lo dimana anjir?" tanya Refan saat telepon sudah tersambung.

"Rumah Alea" jawab Leon diseberang telepon.

"Buset gue nyariin lo disekolah eh lo enak-enakan berduaan" Refan kesal dengan sahabat nya itu. Dia mencari kemana-mana eh tau-taunya lagi berduaan sama gebetan. Hadeuhhhhh!

Tuutttt....tutttt

Panggilan dimatikan sepihak oleh Leon.

Rana yang mendengar percakapan Refan dengan Leon pun langsung menanyakan keberadaan Alea.

"Alea sama Leon?" tanya Rana semangat.

Refan hanya menganggukan kepalanya tanda iya.

Rana bisa bernafas lega karena Alea sedang bersama Leon. Dari tadi dia memikirkan Alea yang pergi begitu saja tanpa memberikan pesan apapun.

"Lo gamau balik?" Refan bertanya kepada Rana yang hanya diam.

"Gue ga bawa mobil, paling nanti naik ojol"

"Bareng gue aja. Sekalian gue mau nyusul Leon" Refan langsung menarik tangan Rana nenuju ke parkiran.

"Ga perlu gue naik ojol aja kak" Rana tak mau merepotkan Refan.

"Udah sore, ojol biasanya lama karena macet"

Ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Refan. Tapi dia tidak mau jika harus pulang bersama Refan, takut para penggemar nya ngelabrak dia kan bahaya!!

Refan juga termasuk jejeran cowok populer disekolah setelah Leon. Tak kalah cakep nya mereka berdua ini, sahabatan pulaa beuhhh.

Refan terus menarik Rana untuk menuju ke arah motor nya terparkir. Rana yang ditarik hanya bisa diam dan mengikuti langkah kaki Refan.

"Naik Na" titah Refan pada Rana yang masih diam.

Rana masih bingung antara ikut atau tidak. Tapi ini sudah sore dan yang pasti jarang ada angkutan yang lewat.

"Woiii" Refan melambaikan tangan nya didepan muka Rana yang malah melamun.

"Hah kenapa?" tanya Rana dengan wajah cengo nya.

"Cepet naik udah sore mau pulang ga?" tanya Refan sekali lagi.

Tak ada pilihan lain, selain ikut pulang bersama Refan. Meminta Ayah nya menjemput pun tak mungkin sudah pasti Ayah nya juga sedang terjebak macet dijalan.

LEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang