"Ibu?" Heeseung yang masih berdiri di depan pintu, bertanya heran pada ibunya yang tiba-tiba datang
"Kenapa? Kau terlihat terkejut sekali! Kau sedang tidak melakukan kejahatan kan?" Ibunya memaksa masuk, dengan sedikit tenaga untuk mendorong Heeseung agar tidak menghalangi jalannya
Tujuannya langsung ke wastafel untuk mencuci tangan, namun matanya langsung menangkap kekacauan yang terjadi di dapur
"Butuh bantuan? Apa yang ingin kau masak?"
Heeseung menggaruk tengkuknya, kita-kira bagaimana reaksi sang ibu ketika tau putranya membawa seseorang ke dalam rumah
"Aku sedang mencoba membuat bubur!" Heeseung yang memang sudah mengikuti ibunya dibelakang akhirnya bersuara
Si wanita dengan cepat menoleh "Kau sakit?" tangan lembutnya mengecek kening Heeseung
"Bukan aku, untuk orang lain!" Heeseung menurunkan tangan sang ibu
"Siapa? Kau membawa orang lain ke rumah? Dia temanmu? Rekan kerja? Atau kekasih?" Heeseung langsung diserang berbagai pertanyaan dari ibunya
"Ibu, pelan-pelan! Bantu aku dulu setelah itu akan aku kenalkan!"
"Setuju!" Ibu menjawab cepat
Dengan begitu nyonya Lee membantu Heeseung dengan hidangan bubur nya
Heeseung membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air putih, sedangkan sang ibu mengikuti dari belakang. Heeseung masuk ke kamarnya, sedangkan ibu hanya mengintip di depan pintu yang sengaja dibiarkan terbuka
Terlihat Sunoo yang terusik dalam tidurnya, mungkin rasa tak enak badan sebab demam. Heeseung periksa keningnya setelah tangannya terbebas dari nampan, dan benar dugaannya keningnya masih panas
"Sunoo? Kau sudah bangun? Duduk dulu dan makan buburnya, setelah itu minum obat, demam mu masih belum turun!" pintanya lembut
Sunoo yang masih lemas dan setengah sadar hanya menurut ketika tubuhnya dibantu duduk oleh Heeseung. Matanya yang terasa panas tidak bisa bertahan untuk tetap terbuka, yang penting Sunoo menurut ketika disuapi tidak menjadi masalah untuk Heeseung
Baru separuh mangkuk bubur yang tertelan, Sunoo sudah memalingkan wajah ketika Heeseung menyuapkan sendok berikutnya
"Sudah tidak mau? Kalau begitu minum obatnya, ya?"
Semua kejadian tak luput dari pandangan ibu, wanita paruh baya itu bahkan baru menyadari putranya masih mengenakan kemeja kerja, sedangkan jas hitamnya sudah tergeletak tak beraturan di sofa
Ibu mendekat, menepuk pelan pundak Heeseung dari belakang, Heeseung yang merasakan tepukan mendongak menatap sang ibu
"Kau mengurusnya sampai kau sepertinya lupa mengurus diri sendiri! Bersihkan dirimu, biar ibu yang menjaganya!" jujur saja, ibu merasa prihatin dengan keduanya
"Ahh, aku sampai lupa kalau belum berganti pakaian! Ibu aku titip Sunoo, ya?"
Dengan begitu Heeseung bangkit, dengan gontai ia berjalan menuju kamar mandi. Lelah akibat bekerja dan mengurus Sunoo harus ia kuarkan
Tinggallah ibu bersama Sunoo, ditatapnya Sunoo yang masih duduk lemas dengan mata tertutupnya. Segera ia ambil kapsul obat yang berada di atas nakas beserta segelas air putih
"Minum obat ya, setelah itu kau boleh beristirahat lagi!" lengan kanannya ia gunakan untuk merangkul pundak Sunoo, sedangkan tangan kirinya menyuapi obat ke mulut Sunoo
Berbeda dengan saat Heeseung yang memberinya obat, Sunoo langsung membuka mulut tanpa paksa saat sang ibu yang menyuapinya. Setelah obat tertelan, ibu membantu memberi Sunoo minum
KAMU SEDANG MEMBACA
My sweet, Ahjussi // Heeseung - Sunoo
Fiksi Remajakisah cinta yang tidak sangka akan dialami oleh Lee Heeseung, sang penerus perusahaan LH crop dengan Kim Sunoo seorang siswa SMA "aku menyukai Ahjussi" -Kim Sunoo "dia hanya bocah SMA, tidak mungkin aku jatuh cinta padanya!" -Lee Heeseung