Buka bersama Aero

224 25 0
                                    

Sekali-kali bikin part yang adem ayem ye kan?
Biar nggak dikira rusuh terus
😎
Selamat membaca

💠

💠

💠

💠

💠

💠

Suasana ramai kini tengah melanda kediaman tujuh bersaudara siang hari ini, dengan banyaknya motor yang terparkir di halaman. Bisa di tebak mereka siapa? Mereka adalah anak-anak Aero, geng Jazil.

Hari ini Mada dan Rezfan berencana berbagi makanan berbuka pada kaum dhuafa. Dengan dibantu anak buah Jazil tentu saja, mereka mulai menyiapkan berbagai macam makanan dan minuman untuk dibagikan.

Dibagian dapur, ada Rezfan dengan dibantu beberapa orang anggota yang sedang membuat kolak dan juga memasak. Kolak dan makanan itu untuk mereka berbuka puasa bersama nanti.

Di ruang tengah ada beberapa anggota yang sedang menata makanan dan minuman yang akan dibagikan. Si kembar Je-Ju pun turut andil membantu para pemuda itu sebisanya. Seperti mengguntingkan selotip atau hal kecil lainnya.

"Eh, teh botolnya habis ini? Masih kurang," celetuk salah seorang anggota.

"Bentar gue bilang Bang Rezfan dulu," sahut Yordan yang langsung beranjak menuju ke dapur. Tak berapa lama, Yordan kembali ke ruang.

Sambil menepuk-nepuk kantong celananya, pemuda itu berucap, "Siapa ikut gue belanja?"

Hening, tak ada sahutan sedikit pun. Semua anggota nampak diam. Beberapa terlihat menyibukkan diri bahkan dengan hal sepele sekali pun. Seperti Aza dan Nanda yang malah wawancara bersama Je-Ju seputar kedua anak bocil itu, piyik dan kakan.

"Oh, jadi ini anak baru Juna?" Tanya Aza sambil menunjuk anak ayam oren di dalam kandang.

"Iya kak, soalnya piyik udah cukup gede. Jadinya piyik pindah kandang belakang. Terus kemarin dibeliin ini sama Bang Jazil," jelas Juna.

"Terus namanya siapa?" Tanya Aza lagi.

"Namanya Kiyip," seketika wajah Aza mendatar.

"Kalo punya Jena masih yang lama?" Tanya Nanda.

"Nggak. Udah ganti," jawab Jena sambil menatap lamat akuarium yang kini terisi ikan mas koki, bukan si kakan, cupang biru lagi.

"Yang lama kemana?" Tanya Nanda.

"Dimakan Injun," jawab Jena.

Yordan menatap datar ke arah teman-temannya. Hingga sebuah suara tawa penuh ejekan terdengar yang semakin membuat kekesalannya bertambah.

"Bwahahahaha....kasihan dikacangin. Cang cimen cang cimen....hahahahaha," siapa lagi yang bisa menertawakannya dengan begitu puas selain adik tercintanya itu.

Dengan tak berperasaannya, Yordan langsung menyeret Rasya dan Dion untuk ikut dengannya. Rasya berontak lantaran tak terima di seret kerah belakangnya. Dikira dia kucing apa? Sedangkan Dion hanya mampu menghela nafas sabar sambil merapalkan mantra dalam hatinya.

Ramadhan with Je-JuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang