17. ARDARISAKA DEAD; DENDAM

185 14 0
                                        

MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!

FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.

DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.

OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.

UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.

SELAMAT MEMBACA.

ENJOY!

_____

Sena membuka matanya perlahan, menatap kesekelilingnya, seketika itu meringis pelan saat merasakan sakit di pundaknya.

"Na, maaf udah lakuin ini, tapi gue bener-bener gak bisa lepasin lo," celetuk seseorang yang tak lain adalah Arga.

"Lo? Lo apain gue, bangst?" geram Sena.

"Gue gak apa-apain lo, Na. Gue cuma mau perbaiki hubungan kita," sahut Arga.

Arga terduduk di sebelah Sena yang tengah terikat itu, "Na, jangan kayak gini, gue lebih suka lo yang dulu,"

"Bacot, diem lo!"

"Na, gue suka sama lo dari dulu, makanya gue berani ngejar-ngejar lo," ucap Arga.

"Lo bilang lo ilfeel, dasar cowo labil," ucap Sena.

"Sekarang gak lagi. Gue beneran gak punya hubungan apa-apa sama Letha. Lo tau sendiri, 'kan? Letha sama gue cuma temenan, gak lebih,"

"Ya terus? Emang gue peduli gitu? Sorry, mau lo suka Letha atau siapapun gue gak peduli, gue udah gak ada rasa suka apapun ke lo," ucap Sena.

"Lo bohong, Na. Lo selalu bilang dulu kalo lo gak bisa lepas dari gue. Oke, bener kata lo gue rumah yang rusak, tapi lo tenang aja, gue janji akan perbaiki diri gue, kita jangan pisah, ya, Na?"

"Nggak, keputusan gue udah bulat, kita break up, gak tau bahasa Inggris? Artinya kita putus, kayak benang kalo di gunting, putus, ngerti? Sekarang lepasin gue!"

"Kenapa? Lo ada orang lain, lo udah punya pengganti gue?" tanya Arga sambil menatap Sena dengan tatapan serius.

Sena terdiam sejenak lalu ia menjawab, "Iyaa, gue udah punya pengganti lo, kenapa? Dia lebih baik dari lo, sayang soalnya kalo di anggurin,"

"Na? Lo serius? Gak mungkin, lo bohong, 'kan? Bilang ke gue, lo bohong, 'kan?"

"Buat apa gue bohong? Lagian siapa yang mau sama cowok mata duitan kaya lo? Gak ada, makanya jangan mata duitan,"

Arga mengepalkan tangannya menahan amarahnya yang kian akan membeludak.

"Siapa cowo itu?" tanya Arga.

"Siapapun, masalah buat lo?"

"Gue bilang, SIAPA?!" bentak Arga.

"Gak tau," sahut Sena membuat Arga semakin naik pitam.

"Denger, Na. Kalo gue gak bisa dapetin lo, orang lain juga gak boleh dapetin lo, ngerti?"

"Bacot lo, lepasin gue!"

"Gak akan sebelum lo jujur siapa dia,"

"Apaan si, anjing? Lo pikir lo siapa, hah? Tuhan? Bukan, lo cuma manusia, gak usah laga, gue bunuh juga lo, dasar anak anjing!" maki Sena.

Mendengar itu Arga kembali naik pitam, Arga menatap Sena dengan tajam lalu ia memegangi dagu Sena, "Apa lo bilang, hah?"

"Anak anjing, mati lo bangst!"

DENDAM; Transmigrasi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang