𝐎𝐧𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐎𝐧𝐥𝐲 || 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫
______________________________
𝟎𝟎𝟐.
✧✧✧
Setelah hari itu, kehidupan [Name] berjalan seperti biasa. Namun tetap saja kejadian itu tetap melekat di otak [Name], kejadian yang membuatnya trauma.
Ia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan mantan kekasihnya, padahal dia sudah pergi ke Jerman untuk kuliah walaupun awalnya [Name] ingin kuliah di Jepang saja.
[Name] adalah siswa berprestasi. Sejak ia masuk ke sekolah dasar, bakatnya sudah terlihat dan [Name] juga mengikuti banyak lomba seperti olimpiade dan ia selalu memenangkannya dengan medali emas. [Name] juga kuliah pake beasiswa ya.
Sekarang [Name] tengah melamun di sofa apart Narumi. Temannya itu sedikit khawatir karena belakangan ini [Name] menjadi pendiam, ia tidak tahu apa penyebabnya.
"[Namee], jalan jalan yu di luar lagi cerah tuh" bujuk Narumi.
"Ga ah lagi ga fit" cuek [Name].
"Kenapa si [Name], melamun mulu dah, kerasukan nanti" sebal Narumi sambil menyubit kedua pipi [Name].
"Ih apasih udah ah mau balik, mau tidur" [Name] bangkit dari posisi duduknya dan menuju pintu keluar Narumi.
"Yaah yaudah deh" kecewa Narumi sambil menatap punggung [Name] yang perlahan hilang, seakan ditelan kegelapan.
𝘾𝙀𝙆𝙇𝙀𝙆
[Name] menutup pintu apartnya dan menuju kamarnya. Dia segera membaringkan badannya. Lelah, itu yang ia rasakan sekarang.
Ditambah lagi ia khawatir akan mantan kekasihnya itu. Bisa di bilang Kaiser ini posesif banget sama [Name].
[Name] takut akan kejadian tiga tahun yang lalu akan terulang kembali padanya. Untuk sekarang dia ingin fokus ke kuliahnya.
Setelah lulus ia akan pulang ke Jepang, mencari pekerjaan, mengumpulkan banyak uang, pensiun dan menikmati hidupnya di masa tua itu.
Jika bisa ia mau mencari seseorang untuk menemaninya seumur hidup. Seseorang yang benar benar memahami perasaannya, pikirannya, dan dirinya.
[Name] mengambil salah satu buku dari raknya yang berwarna putih itu. Mulai membacanya. Perlahan terlelap akan isi dari buku itu.
Ketika pikiran [Name] sedang jenuh, ia bisa menghilangkan semua itu dengan membaca buku seakan semua hal hal di pikirannya tenggelam dalam lautan yang dalam.
𝑲𝒂𝒊𝒔𝒆𝒓 𝒑𝒐𝒗 :
"Hahh [Name], kau selalu membuatku tertarik. Sebelum ataupun sesudahku memilikimu" ucap Kaiser sambil menatap laptopnya yang menunjukkan [Name] membaca buku.
Ya betul, Kaiser menaruh cctv di dalam apart [Name].Di ruang tamu, kamar, dapur, bahkan toilet. Ia tidak akan segan segan melihat [Name] telanjang bulat.Dan tentunya ia memasang cctv itu secara diam diam.
"Kira kira kapan ya kamu bisa balik ke pelukanku, seperti dulu " Kaiser kembali menatap [Name] yang sedang membaca buku.
Kaiser merindukan [Name] yang dulu. [Name] yang rapuh dan hanya bergantung pada dirinya. Namun sekarang semuanya berubah, karena orang tua [Name] yang tidak merestui hubungannya dengan Kaiser.
Sebenarnya Kaiser bisa saja membunuh orang tua [Name] tapi ia takut sang kekasih akan membencinya sampai enggan untuk melihat mukanya. Padahal apa yang dia lakukan tiga tahun lalu sudah cukup dijadikan alasan [Name] membencinya.
Kaiser sudah tidak tahan dengan semua ini, ia ingin kekasihnya kembali kepadanya. "Apa malam ini saja ya" terukir senyuman lebar dari mukanya.
"Baiklah malam ini, tunggu aku [Name]" jantung Kaiser berdetak kencang, tidak beraturan, menunggu momen itu.
[𝑵𝒂𝒎𝒆] 𝒑𝒐𝒗
[Name] merasakan sesuatu yang mengganjal. Ia rasa seseorang sedang memantaunya entah siapa. Seketika tubuh [Name] sedikit bergetar. Ia takut.
Ia takut mantan kekasihnya yang gila itu akan memasang cctv di apartementnya. Siapa sangka ternyata itu memang benar. Untuk menghilangkan pikiran yang buruk itu, [Name] menaruh buku yang ia baca ke raknya.
[Name] pergi mandi supaya pikirannya yang buruk itu teralihkan.
𝑇ℎ𝑖𝑟𝑡𝑦 𝑚𝑖𝑛𝑢𝑡𝑒𝑠 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟....
[Name] membuka pintu kamarnya dan mendudukkan dirinya diatas kasur sambil mengelap rambutnya yang masih basah.
"Makan apa ya" perut [Name] kelaparan karena ia belum makan malam.
"Apa ga usah makan" [Name] malas untuk masak malam ini.
[Name] memutuskan untuk membuka ponselnya dan mengirim pesan kepada Narumi
•••
[Name] ;
P
Woi𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝘼𝙥𝙚
𝙐𝙙𝙖𝙝 𝙜𝙖 𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙜𝙞 ?
[Name] ;
Ih serius dlu
𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝙄𝙮𝙖 𝙞𝙮𝙖 𝙠𝙣𝙥?
[Name] ;
Kok perasaan ak kaya gaenak gitu ya.
𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝘼𝙝 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙖𝙣 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙞𝙩𝙪 𝙢𝙖𝙝.
[Name] ;
Ke sini dong, ga berani tidur sendirian hehe𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝙄𝙝 𝙠𝙚𝙠 𝙗𝙤𝙘𝙞𝙡 𝙗𝙖𝙣𝙜𝙚𝙩 𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙚𝙣𝙞𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙪𝙧
[Name] ;
Iya, udh cpt ke sini𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝙂 𝙖𝙝 𝙢𝙖𝙡𝙚𝙨 𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣
[Name] ;
Yailah demi temen sendiri, gimana kalo ternyata gua diculik.𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝘼𝙢𝙞𝙩 𝙖𝙢𝙞𝙩 𝙞𝙝 [𝙉𝙖𝙢𝙚], 𝙪𝙙𝙝 𝙙𝙚𝙝 𝙨𝙩𝙤𝙥 𝙡𝙚𝙗𝙖𝙮.
[Name] ;
Yudh lah mau tidur𝙉𝙖𝙧𝙪𝙢𝙞 ;
𝙔𝙖𝙮𝙖𝙖 𝙜𝙤𝙤𝙙𝙣𝙞𝙜𝙝𝙩[Name]
(𝘙𝘦𝘢𝘥)Perasaan tak enak itu muncul lagi. [Name] membaringkan tubuhnya di kasur dan menarik selimut.Memutuskan untuk tidur saja supaya ia bisa tenang.
Tetap saja perasaan itu terus muncul seakan menghantuinya. Lama kelamaan [Name] terlelap dalam mimpinya
𝙎𝙍𝙀𝙏𝙏𝙏
"Akhirnya kamu jadi milik aku satu satunya ya [Name], pertama dan terakhir" Kaiser menatap [Name] dengan tatapan kemenangan baginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐧𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐎𝐧𝐥𝐲 || 𝐌𝐢𝐜𝐡𝐚𝐞𝐥 𝐊𝐚𝐢𝐬𝐞𝐫.
Romance• 𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚊𝚠𝚊𝚕 [𝙽𝚊𝚖𝚎] 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚑𝚊𝚗𝚌𝚞𝚛 𝚒𝚗𝚒 • 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛 𝚡 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛 𝚆𝚊𝚛𝚗 : 𝟷𝟾+, 𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕 𝚊𝚋𝚞𝚜𝚎...