Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Jennie, ada apa?" tanya Rose yang menghampiri Jennie setelah melihat kepergian seseorang yang sempat mengalihkan pandangannya.
"Ini" Jennie bergumam, lalu meminta maaf kepada Jisoo. "Maaf ya, atas apa yang menimpa rekanmu tadi. Saya benar-benar tidak sengaja" ucap Jennie.
"Oh ya, tidak apa. Tidak perlu mengganti kopinya, namun pastikan bahwa kalian tidak akan bertemu lagi dengannya. Permisi" ucap Jisoo, Jennie kembali meminta maaf dan Rose pun membawa Jennie ke mejanya usai Jisoo pergi menyusul Lisa.
"Yak, kau tahu seseorang yang kau tumpahkan kopinya tadi?"
"Mana kutahu Rose, aku saja tidak tahu kalau ada orang di belakangku, aku tidak sengaja menumpahkan kopinya. Kenapa memangnya?"
"Dia benar-benar mempesona" jawab Rose, Jennie memutar bola matanya malas.
"Ish, kupikir ada hal penting. Tapi dia sombong. Aku sudah meminta maaf, malah diam dan pergi begitu saja"
"Bayangkan, kalau kau sudah tidak sabar mencoba kopimu, tapi aku tidak sengaja menjatuhkannya, apa yang akan kau lakukan? Kau akan marah juga bukan?"
"Aku akan memesan kembali kopiku. Atau kuminta kau untuk menggantinya"
"Tidak sesederhana itu, Jennie. Sekarang bayangkan kalau dia mendapatkan kopi itu dengan durasi yang cukup lama, bagaimana?"
"Jadi sekarang kau berspekulasi bahwa aku yang salah dan membela orang tadi karena lebih mempesona dariku? Yak, siapa sahabatmu sebenarnya Rose?" mata Jennie mengancam, Rose masih membahasnya.
"Bukan begitu Jen, ya sudah, tidak ada gunanya juga kita memperdebatkan kopi. Tapi aku agak tidak mengerti dengan kalimat temannya, apa ya tadi? Emh, jangan muncul di hadapannya lagi? Memangnya dia siapa? Bagaimana jika orang itu yang nanti muncul di hadapan kita? Iya 'kan? Siapa yang mengetahui waktu di masa depan?"
"Makanya kubilang sombong. Dengan angkuhnya dia pergi dan temannya memperingatkan kita untuk tidak bertemu lagi dengannya. Ciz, memangnya kalian saja yang hidup di bumi ini? Iya 'kan Rose?" Jennie dan Rose terus membicarakan tentang kekesalan mereka. (Ghibah teros)
Sementara di sisi lain, Jisoo yang tengah menyetir itu sesekali melirik ke arah bos sekaligus sahabatnya. Merasa ada yang membuatnya tak nyaman melihat Lisa cemberut, Jisoo pun kembali bertanya.
"Kau masih marah karena kopimu?"
"Tentu saja. Aku sudah menunggu kopiku selama lima menit! Bayangkan Jisoo, bayangkan lima menitku yang berharga. Jika saja dia bukan wanita, sudah kumarahi dia habis-habisan di sana"
"Huhhffhh.., tapi kau melihatnya bukan? Wanita itu sangat cantik. Temannya juga tak kalah cantik"
"Cantik juga tidak ada gunanya kalau ceroboh" aku sumpahkan kau, makin cantik seumur hidup! - Lisa.