Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Jennie merasa gugup karena tidak siap bertemu Lisa hari ini dengan gambaran seperti apa seseorang yang akan mempersuntingnya nanti. Ia membuat sebuah alasan agar bisa pergi dari sana sebelum Lisa tiba.
"Ahm, maaf paman, ayah, jam kerja telah mulai, Jennie juga diberitahu kalau setelah break time ada rapat keuangan"
"Sayang sekali" ucap Manoban, Kim merasa tidak enak dan berbisik pada Jennie.
"Apa tidak bisa ditunda dulu sebentar lagi nak? Kau tidak melihat raut kekecewaan tuan Manoban?"
"Maaf ayah, tapi Jennie tetap harus profesional"
"Ya sudah, lagi pula kalian akan bertemu di akhir pekan ini"
"Em. Paman, ayah, Jennie permisi"
Jennie beranjak dari cafetaria dan menuju ke arah lift. Ia menunggu lift terbuka dan nampak seseorang yang tak sengaja pernah ia jatuhkan kopinya keluar dari dalam lift. Jennie memalingkan wajahnya begitu mengenali wajah Lisa dalam sekali tatap sekian detik, ia menyembunyikan wajahnya dengan berbalik dari sana dan memasuki lift usai Lisa tak memedulikan sikap aneh wanita yang ia lewati.
"Huhhffhh.. Huhhffhh.. Entah kenapa aku malah jadi menghindar darinya? Apa aku sebegitu pengecutnya hanya karena menjatuhkan kopi seseorang? Lagi pula dia yang salah, aku sudah minta maaf tapi keangkuhannya itu memang menyebalkan. Meski jujur wajahnya memang serupawan itu" ujar Jennie, tanpa menyadari bahwa Lisa adalah seseorang yang datang menghampiri meja yang baru saja ia tinggalkan di cafetaria. Ia bahkan tidak mengingat bahwa Lisa juga seseorang yang membahas tentang berat badan saat di mall hari lalu.
Manoban dan Kim berdiri menyambut Lisa, Kim memeluk Lisa setelah Lisa memeluk ayahnya.
"Selamat siang, paman. Saya Lalisa Manoban"
"Selamat siang nak. Seperti yang tuan Manoban ceritakan, kau begitu tampan dan rupawan. Ahm, apa kau tidak bertemu Jennie? Dia baru saja meninggalkan meja ini beberapa menit tadi"
"Benar, kau tidak bertemu calon istrimu, nak?" tanya Manoban pada Lisa.
"Ahm, tidak pa. Lisa tidak bertemu dengan siapa pun" selain wanita aneh tadi. Apa mungkin dia wanita yang bernama Jennie? - Lisa.
"Ya sudah, itu tidak masalah. Yang terpenting kalian akan segera bertemu di akhir pekan nanti" jelas Manoban, Lisa hanya mengangguk dan memesan latte kepada pelayan di cafe.
"Cafe di sini luas juga ya pa?" ucap Lisa, Kim tersenyum padanya.
"Aigo, cafe di Cloud Internasional justru lebih besar dari di sini nak Lisa" ujar Kim, merendah akan pujian Lalisa.
"Di mana sekretarismu?" tanya Manoban.
"Masih membereskan sisa meeting. Lisa buru-buru kemari karena papa menelpon Lisa, itu berarti ada keadaan yang cukup genting bukan?" ucap Lisa menebak, Manoban mengangguk sedikit kecewa.