Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Ayah, ayah.. Ayah sudah tidur?" Jennie memanggil ayahnya begitu tiba di rumah, ia berdiri di balik pintu kamar sang ayah dan mengetuk pintu kamar ayahnya.
Tidak lama ayah Kim membuka pintu, Jennie pun segera bertanya kepada ayahnya.
"Ayah, orang yang dijodohkan dengan Jennie itu seperti apa ciri-cirinya?"
"Hm, nanti juga kau tahu setelah bertemu dengannya"
"Namanya saja" pinta Jennie, terlanjur basah, ia akan menyelam sekarang.
"Lalisa Manoban"
"Pria?"
"Ya, kenapa? Kau tidak sabar menemuinya? Jennie, nanti juga kau tahu hm? Bersabarlah untuk beberapa hari lagi"
"Apa maksud ayah?"
"Pertemuan kalian akan dimajukan di akhir pekan ini, karena tuan Manoban ada perjalanan bisnis ke luar negeri di pekan depan yang tidak bisa ditunda"
"Mwo? Jadi ayah menyetujuinya? Kenapa ayah tidak bisa mengajukan pembatalan saja?"
"Dan kembali memikirkan masa depanmu tanpa ayah nanti?"
"Huhhffhh.." Jennie pun pasrah, ia kembali ke kamarnya setelah tidak begitu penasaran lagi akan jawaban dari ayah Kim.
"Lalisa Manoban" - Jennie.
###
Di rumah Manoban.
Lisa memperlihatkan semua yang ia beli untuk pertemuan pertama dirinya dan Jennie kepada ibunya, Ji Eun Manoban.
Di saat ibunya begitu antusias ingin segera mempertemukan Lisa dengan calonnya itu, Ji Eun menyampaikan sesuatu kepada sang anak.
"Pertemuan dimajukan di akhir pekan ini"
"Mwo? Kenapa ma? Kenapa harus dimajukan? Tidak bisa diundur lagi?"
"Bukankah lebih cepat lebih baik? Lagi pula keluarga dari pihak wanita juga menyetujuinya, sebab papa ada perjalanan bisnis ke New York pekan depannya, nak"
"Lisa bahkan tidak menyetujui perjodohan ini, ma. Please, ulur lagi waktunya. Lisa masih ingin seperti Jisoo, seperti Seokjin hyung, seperti Jungkook, Mingyu, yang bebas tanpa harus memikirkan rumah tangga"
"Dan mereka perlu memikirkan hari tua, sementara kau tinggal duduk manis sebagai Komisaris jika memenuhi syarat ketiga"
Kembali memijat dahi, Lisa berpamitan pada ibunya lalu pergi. "Lisa lelah ma, ingin istirahat. Selamat malam, love you" Lisa kecup pipi Ji Eun dan beranjak menuju anak tangga kamarnya, padahal biasanya Lisa menggunakan lift di rumahnya.