Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Acara pertemuan selesai pada pukul 22.30.
Ji Eun yang merasa khawatir itu meminta Lisa untuk mengantarkan calon istrinya tersebut, sementara Kim akan pulang bersama supir pribadinya.
Berhubung momen pendekatan Jennie dan Lisa tidak banyak, kedua orang tuanya setuju untuk membuat lebih banyak pertemuan agar mereka bisa saling mengenal dan menemukan kenyamanan satu sama lain.
Pernikahan singkat tanpa pendekatan akan terasa begitu canggung diselimuti keasingan.
"Nak, mulai Senin besok kalian harus berangkat bersama. Jennie, biar Lisa yang menjemputmu ke rumah, dan mengantarkanmu sampai ke kantor. Jangan terlalu jauh sebelum menikah, orang-orang mengatakan akar harus kokoh begitu benih telah tumbuh. Jadi, mama harap kalian bisa saling menjaga satu sama lain, bisa lebih dekat lagi dan menjalani banyak momen bersama. Berkencanlah, nak"
"Ayah juga senang jika Lisa bisa menjaga Jennie"
"Jangan khawatirkan anak-anak tuan, mereka akan selalu bersama. Dengan begitu tuan Kim bisa lebih fokus pada penyembuhan" ucap Manoban, Kim berterima kasih.
"Terima kasih tuan"
"Ya sudah, kalau begitu Lisa duluan. Jennie, biar aku antar sampai ke rumah" ucap Lisa, Jennie berpamitan.
Ji Eun memberikan paper bag berisi kue-kue cantik dan buket bunga pada calon menantunya, ia memeluk Jennie dan mengusap lengannya menitipkan kepercayaan.
"Hati-hati ya kalian. Jennie, anggap Lisa seperti teman dekatmu hm? Mama pastikan dia tidak akan ke mana-mana selain untukmu"
"Kalau begitu Jennie permisi pulang, tante, paman" Jennie lalu berpamitan kepada keluarga Manoban.
"Iya nak, hati-hati di jalan. Lisa, tidak usah ngebut. Hati-hati"
"Iya pa" jawab Lisa, ia pergi lebih dulu menuju mobilnya, Jennie mengikutinya, sementara Kim baru berpamitan pada kedua besannya.
Lisa membukakan pintu untuk Jennie, orang tuanya nampak merasa berhasil mendidik Lisa dengan sikap gentlemannya, karena bisa selembut sekarang ini di hadapan mereka.
Lain lagi dengan perasaan Jennie, ia tahu betul bahwa Lisa hanya tidak ingin terlihat buruk di depan orang tuanya juga ayah Kim. Namun Jennie tak banyak bicara, ia hanya masuk dan duduk di samping kursi kemudi.
Lisa memasuki mobil, mengambil paper bag dan buket bunga yang diberikan Ji Eun, lalu memakai sabuk pengamannya.
"Di mana rumahmu?" tanya Lisa, Jennie memberikan maps handphonenya agar dapat disimpan oleh Lisa pada mobilnya.
Mobil mulai melaju, tak peduli pada Jennie yang bahkan baru memakai sabuk pengamannya.
"Kau selalu pencitraan seperti ini di hadapan orang tuamu?" tegur Jennie.