BAB VIII - GANGGUAN

2K 49 10
                                    

"Saya adalah tuanmu. Saya ingin bermain sedikit lagi. Kapan kamu mengajar agama?" Tanya Barata

"Dijam yang sama besok juragan"

"Bagus. Setelah selesai mengajar agama. Kamu ajak anak-anak didikmu bermain sepak bola dilapangan ini."

"Baik juragan"

Dan Bumipun kembali pulang seperti tidak ada hal aneh yang terjadi.

"Sayang, adek, ayah pulang" sambut bumi sambil langsung berlari dihadapan delima yang tengah melipat baju yang baru saja ia ambil dari jemuran.

"Eh ayah pulang. Sebentar ya ayah. Bunda lagi masak torpedo kambing. Tadi ada bapak-bapak datang kasih ini. Bilangnya temennya ayah"

"Oh ia? Siapa sayang? Temen ayah? Sayang kenal?"

"Kalau wajahnya bunda gak kenal sih. Tapi karena bapak itu ramah sekali jadi ya sudah. Gak papa kan? Kalau bunda masak?"

"Ia gak papa sih. Siapa ya? Ayahkan mau bilang terima kasih juga." Mereka berduapun makan masakan tersebut dengan lahap seperti biasanya.

Malam itu, bumi merasa seluruh tubuhnya memanas. Hingga ia terpaksa menelanjangi seluruh tubuhnya. Begitupula dengan Delima. Mereka berdua tidur dalam keadaan tanpa busana.

Delima terbangun karena haus dan melihat Bumi yang masih tertidur pulas. Setelah kembali dari dapur untuk minum, Delima melihat Bumi tidur dalam posisi telentang, mempertontonkan tiang kejantananya yang tengah mengeras dan sudah mengeluarkan cairan kental bening. Melihat hal itu, delima langsung menghampirinya dan memainkannya. Bumi yang bangun sontak terkejut dan bukannya senang melihat istrinya mengocok untuknya.

"Ngapain kamu lonte? Pegang-pegang kontol saya" maki Bumi

"Maaf bunda gak tahan ngelihat kontol ayah yang ngaceng gini" jawab delima sambil menangis

"Eh, maaf sayang. Gak tau kenapa kok aku bilang gitu ya. Maaf sayang. Kamu tidur lagi aja ya. Ayah mau keluar cari angin" Bumi berusaha menenangkan istrinya sambil mencoba menidurkan istrinya.

Setelah istrinya tertidur pulas, bumi keluar dari kamar dan melihat ke langit. Entah kenapa justru kepalanya terngiang-ngiang oleh Juragan Barata. Ia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Kenapa dengan dia. Kenapa dia justru membentak istrinya dan justru malah berharap juragan barata yang memainkan kontolnya.

Esok Hari,

Waktu menunjukan pukul 3 sore. Bumi masih mengajar dengan murid-muridnya di pesantren. Hingga, ada seseorang pria yang tiba-tiba masuk dan duduk dibelakang dekat pintu. Bumi menyadari kehadiran pria itu, ia Juragan Barata datang. Namun Bumi tidak mengubrisnya dan masih terus mengajar.

Disisi Juragan Barata
Juragan Barata mengamati Bumi yang tengah mengajar agama. Ia tersenyum jahat
"Kamu gak panas kan Barong?" Batin Barata
"Hahaha, sudah tidak mempan, ilmuku sudah jauh dari sebelumnya. Apalagi dia sunan yang kotor dan sudah jadi budakmu." Jawab Barong
Juragan Barata tiba-tiba memiliki ide gila. Ia mengaktifkan sihirnya. Jari telunjuk kanannya ia acungkan seperti angka 1. Dan jari-jari kirinya mengelus jari telunjuk itu. Perlahan semakin cepat dan rupanya terkoneksi dengan Bumi. Bumi mulai terlihat mengeliat meski tetap berusaha beridir tegap dan terus membaca kitab. Tidak ada muridnya yang sadar karena mereka semua tengah konsentrasi.
Juragan melihat hal itu semakin gila, ia mengocok jarinya seperti tengah mengocok kontolnya sendiri. Semakin cepat dan lebih cepat. Bumipun semakin sulit mengontrol beridirnya dan memutuskan bersandar di mejanya sendiri. Ia terlihat mengatur nafas dan ritme membacanya agar tetap terlihat normal.
Juragan mengentikan kocokan jarinya dan dan kini menggenggam jarinya. Ia remas kuat.
"Arergggggssshhhh ssssshhhhh," Bumi ngencrot tiba-tiba. Kontolnya berkedut berkali-kali. 12 semburan benihnya keluar. Untung ia memakai sempak, sehingga masih tertampung meski kini sempaknya benar-benar becek dan basah.

"Kenapa ustat?" Tanya salah seorang murid.
"Gak papa, belajarnya selesai ya. Ayo, kalian ganti baju. Kelapangan kita main bola ya"
Hal itu disambut sorak sorai gembira muridnya dan mereka satu persatu keluar ruangan dengan tertib. Menyisahkan Juragan dan Bumi.

Juragan Menghampiri Bumi
"Kenapa Ustat? Kok tiba-tiba ndesah?"

"Apa yang sebenarnya terjadi. Saya tidak paham. Kenapa kontol saya terasa seperti ada yang mengocoknya?"

"Loh? Kok bisa? Kamu kan ustat sekaligus jawara disini. Masak gak bisa menangkal hal gaib?"

"Saya juga tidak tau kenapa?"

"Mau tau gak kenapa?" Bisik juragan yang tiba-tiba menyondongkan wajahnya kedekat telinga bumi.

"Aaahhhhhhh? Aahhhhh aahhhh. Sialan" Bumi mendesah hebat ketiba Juragan menggit telinganya. Ya, Bumi ngengrot kedua kalinya. Spermanya keluar sangat banyak meski sudah 2 kali ejakulasi dalam waktu dekat. Kini sempaknya sudah tak sanggup menampung hingga terlihat ada cetakan pulau basah di sarungnya. Dan terlihat mengalir di kakinya sampai membasahi sandalnya sendiri

"Waduh, pak ustat ngecrot mulu? Sange apa gimana tat?" Sambil tertawa terbahak-bahak. Bumi hanya menunduk dengan wajah memerah malu

"Dah tuh, buruan ganti baju. Dah ditunggu anak-anak di lapangan. Bawa sempak kaga? Masak main bola sempaknya jemek gitu? Hahahaha" lanjut juragan

"Gak papa juragan, saya lepas saja. Gak pakai sempak"

"Anjing, awas ngaceng lu" sahut juragan sambil menepuk pantat Bumi dan

"Aahhhhhhhhhh, aaaaahhhhhh, aaggghhhhh"
Bumi ejakulasi untuk ketiga kalinya

BLACK MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang