Matahari meyongsong dengan kicauan burung saling bersahutan. Embun membasahi dedaunan. Warga desapun sudah turut serta melanjutkan aktifitas mereka masing-masing. Semuanya berjalan normal dan tidak ada yang aneh.
"Pagi abang. Semalem luar biasa ya bang Bumi. Delima sudah menyiapkan kopi. Bapak delima mau datang" sambut delima yang melihat geliat bumi diasar kasur yang mulai mengusap-usap kedua matanya
"Pagi sayang. Ia abang gak lupa kok, abah mau ngobrol katanya"
Bumipun segera terbangun dari tempat tidurnya. Ia masih telanjang bulat dengan tiang miliknya yang sedikit mengeras karena morning wood. Ia mulai memakai singlet dan baju kemejanya, namun ia tak menemukan sempaknya hanya sarung saja. Mungkin sudah di cuci delima batinnya. Karena ia masih mengingat kontolnya ngaceng seharian selama resepsi karena ia tidak sabar melepas keperjakaannya untuk delima.
Setelah sarapan telo goreng dan meminum kopi. Tak lama suara kereta kuda ayah delimapun mulai terdengar. Ayah delima di kawal oleh 2 ajudannya datang. Ia, ayah delima bukan orang biasa. Ia masih memiliki hubungan kerabat dengan keluarga sultan.
"Pagi dek Bima. Keliatan seger banget ya. Putri bapak juga keliatan makin bersinar. Rahman dan Joko bawa sesuatu untuk kalian. Dek delima coba cek ya. Mereka taruh abah suruh bawa masuk" sambut ayah delima
"Ngeh romo. Terima kasih"
"Dek, bapak ngobrol dulu sama suamimu ya. Kamu coba cek bawaan bapak"
"Ngeh Romo"
Sementara delima menemani Rahman dan Joko, Ayah delima mengajak Bumi untuk jalan-jalan di perkebunan milik Bumi. Karena ayah delima ingin menyampaikan sesuatu.
"Dek Bumi semalem gimana? Sudah keluar?" Tanya ayah delima sambil sedikit tersenyum
"Sudah bah. Saya yakin dek delima sebentar lagi akan memberikan abah momongan" jawab bumi malu"Baguslah. Ayahmu dulu sangat berharap bisa menggendong cucunya. Namun apadaya, ia harus gugur sebelum melihat putra sematawayangnya menikah. Sebagai ganti ayahmu. Saya wakilnya yang akan mendidik cucu impiannya"
"Ngeh abah, seandainya ayah masih ada pasti akan senang"
"Abah datang jauh kemari ingin menyampaikan sesuatu. Abah sudah tua, dan abah berhutang banyak dengan ayahmu. Seluruh tanah milik abah akan abah berikan kepada kalian berdua. Kelolahlah sebaikmungkin. Abah yakin desa ini akan semakin makmur ketika kalian yang memimpinnya. Dan kamu tau sendiri, semakin kaya kamu maka semakin berkuasa. Tapi abah yakin, kamu bisa mengaturnya. Abah akan pergi kerajaan lain karena mereka memanggil abah. Tolong jaga delima"
"Loh kok mendadak bah? Ada masalah? Kenapa bah? Saya siap dipasukan depan"
"Bukan begitu dek Bumi. Abah sendiri sebagai perwakilan sultan agung. Abah kan memang harus berkunjung ke kerajaan lain di jawa. Tapi kamu tau sendiri, kondisi sekarang bagaimana. Kita tidak pernah tau kapan kita akan di taklukan atau apakah kita bisa menaklukan mereka"
3 Bulan Kemudian
Bumi sekarang lebih sering mengajar ilmu bela diri kepada pemuda-pemuda desa. Dan lebih sering mengajarkan dan menyebarkan ajaran agama. Disisilain, ayah delima masih sering berkeliling pulau jawa mengantikan sultan agung. Sejak pertemuan terakir, kini Bumi bisa dibilang orang terkaya di desa ini. Hampir 80% tanah didesan ini kini milik Bumi. Dan kabar gembiranya Delima kini tengah mengandung. Dan kata dukun desa, ia sudah memasuki usia kandungan 3 bulan. Bumi merasa sangat bangga. Karena hanya dalam sekali main ia sudah berhasil membuahi istrinya. Karena setelah permainan terakir di malam pertama mereka, mereka memang sudah tidak pernah bersenggama sekalipun. Karena bumi yang sibuk mengelolah perkebunan, menjadi guru sekaligus menjadi sosok penyebar agama.
Sore itu,
Bumi yang hanya memakai singlet dan sarung mengajarkan ilmu bela diri kepada anak didiknya. Namun entah kenapa sore itu, bumi merasa pikirannya seperti teganggu. Dan ia merasa tongkat kejantanannya serasa mengeras dibalik celana dalamnya. Yang membuatnya kurang nyaman saat mengajar. Mungkin karen sudah lama tidak main, jadi bumi merasa konak atau terangsang. Ketika bumi selesai mengajar, dan mengawasi anak-anak didiknya yang mulai pulang masing-masing. Ia melihat sesosok pria yang rupayanya sedari tadi sudah duduk dan melihat bumi yang tengah mengajar. Dan bumi menyadarinya memang. Tapi karena ia masih mengajar jadi ia biarkan. Setelah anak-anak didiknya pulang semua bumipun menghampiri pria itu.
"Selamat sore. Anaknya ikut kelas saya ngeh pak?"
"Sore dek Bumi. Oh engak, saya cuma ngeliat saja. Suka saja, ngeliat ada pemuda yang pinter agama tapi juga pinter bela diri"
"Wah makasi pujiannya. Tapi ngomong-ngomong saya baru sadar wajahnya tidak asing, tapi maaf bapak bukan warga sini kan ya?"
"Ngeh dek Bumi. Saya bukan warga sini" sambil menepuk pundak Bumi
"Areggghhhhhhh" tiba-tiba bumi mengerang dan spontan berbungkuk
"Loh adek kenapa dek?"
"Eh anu, gak papa pak. Maaf, saya ijin balik dulu ya pak" sahut bumi sambil menutupi area kejantananya
"Kenapa dek?" Tanyanya sambil memegang tangan bumi mencoba menepis sesuatu yang tengah ditutupi oleh bumi
"Aaghhhhhhh hahhhhh, astaga. Ahhhhhh" lolongan desahan bumi dan kini ia sampai terduduk ditanah
"Waduh, dek bumi kok sarungnya tiba-tiba basah?"
"Anu, ehhh" Bumi merasa bingung sekaligus malu luar biasa. Karena ia sendiri juga bingung atas apa yang ia alami
"Dek bumi ngecrot? Tiba-tiba ngecrot?"
"Waduh pak. Maaf ngeh pak. Saya gak maksut apa-apa. Saya juga bingung. Kontol saya tiba-tiba ngaceng tadi. Dan sekarang tiba-tiba ngectot sampai 2x pula."
"Dek bumi bukan horni karena melihat remaja-remaja itu latihan kan?"
"Eh anuu, gak pak. Saya normal. Saya tidak pernah terpikirkan hal menjijikan seperti itu pak. Waduh maaf pak, tolong jangan disebarkan ya yang terjadi sore ini"
"Gak papa dek bumi. Coba saya lepas sarungnya ya"
Dan bapak itu melepas sarung bumi di tempat umum. Meski memang kala itu tidak ada seseorang disana. Karena memang sudah jam maghrib. Dan anehnya bumi tidak melakukan perlawanan dan membiarkan begitu saja.
"Wah dek bumi. Pejunya banyak sekali yang keluar. Sempaknya sampai basah kuyup gini. Tembus juga kesarung"
Dan tiba-tiba, dalam sekejam sempak putih yang penuh lendir sperma itu mengering dalam sekejam. Membuat bumi ikut kaget
"Loh, kok tiba-tiba kering?" Sahut bumi tidak percaya sambil mengelus dan menggosok kontolnya yang masih ngaceng di balik sempaknya. Dan benar saja. Sempaknya kering sempurna. Bahkan peju yang mengalir di pahanya pun mengering hilang.
"Nikmat sekali Barata. Peju anak ini memang paling lezat. Tidak salah kita membiarkan menyannya berproduksi selama 3 bulan. Kaupun perlu mencobanya untuk membuat ilmumu semakin meningkat" bisik sesosok mahluk yang tiba-tiba muncul disamping pria itu.
Ia, pria itu adalah Juragan Barata.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK MAGIC
Tarihi KurguPERINGATAN ...!!!! CERITA INI HANYA BENTUK IMAJINASI GILA SAJA. BUKAN DIANGKAT DARI KISAH MANAPUN ATAUPUN BERMAKSUT MENYINGGUNG SIAPAPUN. IF YOU LIKE JUST ENJOY AND JERKING BUT IF YOU DON'T LIKE JUST LEAVE IT. Berlatar belakang tahun 1930, ketika p...