BAB XI - JEPANG

1.6K 45 22
                                    

Banyak daerah yang mulai runtuh, penguasaan Kaisar Hiro diluar dugaan banyak kalangan pribumi. Satu persatu wilayah telah jatuh dalam kekuasaan negri matahari terbit itu.

Barata tak gentar kala itu, karena ia sebagai seorang pembelot kebebasan ia berada di dalam team penjajah. Ia bersekutu dengan mereka dengan cara membagikam informasi mengenai wilayah, pasukan dan strategi perang.

"Barata-kun, bagaimana selanjutnya? Kami ingin membangun pemerintahan yang lebih besar. Saya memintamu untuk segera menemukan markas senjata secepatnya...!"

"Tenang letnan, sedang saya upayakan. Tapi saya punya kabar lain. Saya mendapatkan peta jalur pasukan merah. Kalian bisa menjebak mereka untuk melumpuhkan area itu. Tunggulah disini, saya ambilkan"

Barata meninggalkan letnan jepang itu menuju ruangan lain. Sementara si Letnan yang memang baru pertama kali datang kerumah itu, ia cukup menyukai rumah kuno tersebut. Karena banyak terdapat barang antik dan beberapa patung buda. Namun ketika letnan itu tengah mengelilingi rumah Barata ia mendapatkan suatu ruangan yang memiliki aroma sangat tidak enak. Karena penasaran ia buka coba membuka pintu tersebut.

"Astaga....! Wah, orang ini benar-benar"

"Wah, letnan menemukannya"

"Kamu ternyata ingin mengikuti aliran kami ya? Hahahah, peliharanmu berbeda."

Mereka membicarakan Bumi yang tengah tidur telanjang di lantai. Ia mengenakan kalung bertulisan Kirik. Letnan itu mencoba membangunkannya dengan menendang santai perut bumi. Meski sudah 1 bulan ia menjadi peliharan barata. Bumi tetap dalam kondisi bugar. Karena Barata tetap memberikan makanan yang cukup bernutrisi. Karena Barong meminta untuk menjaga kesehatan Bumi. Ia adalah sumber energi Barong.

Tak lama kemudian bumi terbangun. Ia langsung berjongkok dengan lidah menjulur seperti anjing. Tatapan matanya kosong.

"Letnan mau bermain?"

"Kamu gila ya? Saya normal...!"

"Tenang Letnan, Letnan akan ketagihan. Kirik saya ini istimewa"

"Kamu yakin? Kalau sampai mengecewakan saya. Kamu mati"

"Tenang Letnan. Saya tau letnan suka slave. Dia akan menjadi hiburan buat letnan."

"Service dia...!" Perintah Barata

Bumipun langsung menghampiri letnan itu dan mulai menjilat sepatu letnan. Ia menjilat seperti tengah mencicipi ice cream. Letnan itu tertawa. Kaki kiri letnan itu mulai bermain-main dengan kantung menyan bumi yang mengantung besar. Dia timang-timang dan sesekali ia tendang kecil. Bumi hanya bisa meringis sedikit namun tetap menjilat sepatu letnan itu.

"Buka celana saya. Saya mau kamu melumat habis tiang saya"

Bumipun menuruti perintah letnan itu. Ia membuka sabuk dan mulai menurunkan celanan coklat letnan itu. Letnan masih mengenakan brief putih. Bumi hirup dalam-dalam aroma sempak itu. Sesekali ia jilat jendolan yang perlahan mulai terbangun dari tidurnya.

"Huuuuffffff ahhhhhh" bak tengah mengirup bunga. Bumi terlihat sangat senang dan ketagihan. Sukmanya sudah mati. Dengan artian, raganya masih hidup namun jiwa dan pikirannya sudah rusak.

Note :
Hallo Para Ngeres Mine. Saya panggil kalian Ngeres Mine ya. Maaf agak slow update. Saya tengah melanjutkan study di eropa dan sambil kerja untuk mencukupi biaya hidup 😀

Tapi sebisa mungkin saat saya ada waktu luang saya pasti akan menambah ke-ngeresan otak kalian. Letnan itu bakalan suka gak ya sama servicenya guguk bumi? Si delima bagaimana kabarnya? Bumi yakin bakalan jadi guguk terus? Nantikan kelanjutannya. Have fun.

BLACK MAGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang