Motor kavino sudah terparkir jelas di garasi mansion kavino, kavino beranjak turun dari motor nya yang di iringi oleh Rangga
Sepasang / pasusu ini berjalan memasuki pintu masuk di mana kedatangan mereka di sambut oleh maid maid si sana
Rangga menduduki sofa nya dengan tubuh telentang
"Hufff capek anj" keluh Rangga tak tau entah mengapa tubuh nya saat ini sangat pegal
"Vinnn laperrr~" keluh si Rangga, ya Iyah lah laper dianya Belum ada makan sama sekali dari tadi pagi
"Kamu mau makan apa? Biar aku bilang ke bibi, sebelum dia pulang " tanya kavino dengan meneguk kan air minum yang ia genggam sesudah sampai tdi
"Nasgorr aja deh, lagi pengen itu gue"
"Bii, nasgor yah!" Teriak kavino, yang mungkin masih bisa terdengar oleh sang chef di dapur
"Siap denn!" Timpla balik sang bibi
"Sayang aku ke depan bentar yah"
"Hm"
...
"Bagaimana?"
"Sudah beres boss, jasad ny sudah kami bakar"
"Kalian tak lupa mengambil organ tubuh nya kan?"
"Aman bos"
"Maka dari itu letakan abu nya di depan pintu rumah nya"
"Baik bos"
Tak selang beberapa lama, kavino tersadar akan kedatangan Rangga yang seperti nya sudah dari tadi si Rangga mengamati pembicaraan kavino dengan anak buah ny ini
"Jasad siapa?"tanya Rangga Dengan wajah datarnya, ia masih memikirkan pembicaraan sang suami nya dengan sosok berbadan besar yang tengah menunduk dan ingin pergi karena telah tau bahwa sang nyonya besar seperti nya mendengar percakapan mereka
Dengan tak ada rasa bersalah nya kavino melewati Rangga begitu saja, namun ia tak lupa memberikan satu kata yang membuat rangga kaget se kaget kaget nya
"Jevan"
"Hah???!"
Rangga mengikuti kavino dari belakang, masih tak habis pikir dengan perkataan kavino
"Vin!, jevan? Maksudnya?"
"Jasad yang kamu tanya siapa, itu jevan"
Enteng bener si kavino ngomong nya kek kaga ada dosa
Rangga tak terkejut kala ia mendengar tentang kavino Yang sering membunuh orang, Rangga tau akan hal itu, tapi yang bikin dia terkejut adalah, jevan? Mengapa harus jevan
"Lu! Lu gila ya!! Kenapa jevan Lu bunuh bangsat??" Tanya Rangga dengan wajah nya yang panik atau terlebih lebih khawatir
Kavino mengernyit heran, mengapa istrinya ini malah seperti mengkhawatirkan jevan?
"Memang nya kenapa? Bukankah dia sudah mengganggu kita?, terlebih lebih pikiran kamu, dia selalu saja berada di pikiran kamh" ujar kavino sembari menunggu nasgor matang
"Sotoy lu taii" ketus Rangga dengan mengusap kan wajah nya menggunakan tangan, ye kan ga mungkin pakek kaki, frustrasi sudah si rangga
Rangga saat ini masih tak habis pikir di buat oleh sang suami, ya gimana yah... Masalahnya si jevan loh yang di bunuh bukannya apa si jevan ini sama terpandang nya sama mereka berdua kalo ada kabar dia mati kan Rangga merinding juga, mana jevan terakhir kali war nya sama mereka berdua ya kan, Rangga padahal mau minta maaf juga, atas tamparan yang dia kasih ke jeven, eee jevan nya malah metong duluan
Sebenernya sih salah author
bersambung....
Lanjut besok lagi yah mentemen
KAMU SEDANG MEMBACA
S4M3 CUTE|| bxb
Short StoryHIATUS Ga pande buat deskripsi kalo penasaran baca aja Gimana sih rasanya punya same berkedok udah jadi suami tapi kalah imut Ama bini Ini mengandung gay, homo, LGBTQ, boylove, bl, bxb, boyxboy Jadi buat yang homophobic, tolong jangan salpak