CH 8

2.3K 95 0
                                    

Rangga POV on

Aku terbangun dari ranjang ku, ada apa ini kenapa kepala ku rasa nya sakit sekali, dan paha ku sungguh ini perih

Tunggu aku mengingat sesuatu t-tadi malam? Ya aku ingat itu aku nyaris saja mati,

Dengan perlahan aku beranjak turun dari ranjang ku, aku ingin minum haus sekali rasa nya, tapi sebelum aku ingin membuka pintu

Suami ku yang tadi malam hampir saja nyaris membunuh ku, menghalangi ku di depan pintu, dengan tidak tahu malu nya dia menatapku seolah ingin menyiksa ku lagi, apakah dia tak mengenal kata maaf? Sungguh batu

Ingin sekali aku bercerai secepat mungkin dengan nya

Tapi itu nihil ia tak akan menerima nya
Akan kah aku seperti ini terus hingga aku mati?

Rangga POV off

"Minggir" ujar Rangga dengan menundukkan kepalanya ia sudah tak berani menatap wajah suaminya itu, jika ia tatap entah mengapa siksaan tadi malam akan teringat jelas di benak nya

"Mulai hari ini hingga kau mati, kau tak akan pernah bisa lepas dari ku, kau ingat itu baik baik Rangga Damian Alexander" ketus nya dengan memasang wajah datar khas nya

Rangga tak menjawab ia tak perduli akan hal itu, lebih baik ia melarikan diri dari sini secepat mungkin

H-halo?

...

Put tolong gue b-bisa?

...

Gue lagi butuh bantuan lu se-

Titttt

Panggilan di matikan oleh Rangga, karena kavino seperti nya mencurigai dirinya

"Berikan handphone mu"

Rangga terpaksa nurut, ia berikan hp nya ke pada sang suaminya

"Siapa yang kau telefon Barusan?" Tanya kavino yang udah bikin Rangga ketakutan

Mengapa kavino tidak mengeceknya sendiri?, kavino tidak akan mengecek nya ia akan bertanya kepada istri nya sendiri, hanya ingin tau istri nya jujur apa tidak

"I-itu putra" jawab Rangga dengan nada gemetar

"Listen, you can never run from me"

Rangga hanya mengangguk, nyali nya untuk melawan kavino baru saja ciut, ia kalah telak, Rangga sudah tak berani lagi dengan kavino, seperti nya hidup Rangga akan di kengkang oleh kavino

"Masuk ke kamar, tidak ada sekolah hari ini" ketus kavino memerintahkan sang istri untuk tidak sekolah

...

"Hikss bundaa Rangga ga hikss ga mau di sini...hiks Rangga mau ikut bunda..."

Di kamar hanya ada suara tangisan Rangga, yang seperti nya memang tak di dengar oleh kavino

Ceklek

Dengan terburu-buru Rangga langsung mengelap air mata nya, Karena mendengar suara pintu yang terbuka

Dan masuk lah seorang kavino dengan wajah yang seolah oleh bertanya

"Kau menangis?" Tanya nya, yang di tanya hanya menggeleng dan menundukkan kepalanya

"Jika seseorang sedang berbicara pada mu maka tatap orang nya" ujra kavino yang masih berdiri kokoh

Sedang kan Rangga ia sedang berjongkok di bawah

Dengan perlahan rangga mendongak dan di situ lah, terlihat mata Rangga yang sembab akibat nangis seharian

Kavino sebenernya kasihan, tapi mau bagaimana lagi, istri nya ini harus di hukum atas perkataan nya semalam, bahkan kavino rasa ini masih kurang

"Berdiri" pintah nya

Rangga nurut, ia tak tau harus apa lagi selain menuruti suaminya

Di gendong nya Rangga ala koala, Rangga terkejut tapi Rangga rasa nya ingin tidur sangat hangat jika sudah di gendong oleh kavino

"Tidur lah"

Tak lama Rangga tertidur di gendongan snag suami, di letakkan nya Rangga ke kasur king size nya dengan perlahan supaya tak mengganggu snag istri yang sedang tertidur pulas

Cup

Ia kecup singkat bibir sang istri

"Maaf kan aku"























Bersambung...

Lanjut besok lagi yah mentemen

S4M3 CUTE|| bxb Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang