5

1.1K 125 18
                                    

Pagi ini, kamar Sasuke tampak padat sekali. Dipenuhi para pelayan yang sibuk kesana-kemari, mempersiapkan kebutuhannya.

Sedangkan sang pemilik kamar hanya berdiri diam ketika tubuhnya dikerumuni beberapa pelayan.

Ia langsung merentangkan tangannya agar memudahkan para pelayan yang kini akan memakaikan kimono berwarna hitam pada tubuh tingginya.

Sudah terbiasa dilayani, Sasuke tampak tenang dan tak kaku saat para pelayan yang didominasi perempuan itu dengan cekatan memakaikan segala pernak pernik dibajunya, meriasinya.

Kali ini Sasuke bersiap lebih awal dari hari biasanya. Karena hari ini ia akan bertemu dengan calon tunangannya, Izumi, untuk pertama kalinya.

Meskipun saat ini masih terlalu awal untuk menuruti permintaan ibunya, karena sekarang memang bukan akhir bulan. Sasuke sengaja mengosongkan jadwalnya lebih dini dan mengirim surat lebih awal dari yang diminta ibunya.

Sasuke hanya ingin cepat bertemu dengan Izumi dan segera menyelesaikan pertemuannya. Lalu setelah itu ia akan kembali berlatih dan mungkin bersantai sejenak diawal musim semi ini.

Sasuke menghela nafas. Sebenarnya ia merasa terlalu awal untuk memulai sebuah hubungan. Ia masih harus mempelajari banyak hal, ketika ia akan segera dihadapkan dengan tahta.

Tentu saja memiliki pasangan bukan prioritasnya saat ini.

Namun lagi-lagi Sasuke hanya bisa patuh ketika ibunya sudah bertitah dan menjodohkan dirinya dengan gadis pilihan itu karena peraturan dari kerajaan.

Karena nyatanya perjodohan adalah hal yang lazim di lingkungan kerajaan Uchiha. Dan bagi remaja yang akan memasuki umur 17 tahun dan belum memiliki calon tunangan, mereka akan diejek sebagai aib.

Mereka akan dicaci dan dianggap tidak laku. Mereka akan terus dicela oleh masyarakat, terlebih oleh anggota keluarga sendiri, sampai mereka memiliki calon pendamping.

Jelas saja ibunya menyuruhnya untuk segera bertemu Izumi. Karena kini usianya yang sudah masuk 15 tahun, dan kurang 2 tahun lagi untuk mereka berdua melakukan pertunangan.

Dan jika ditelisik dari keturunannya, tentu saja Sasuke dijodohkan bukan dengan anak gadis sembarang. Izumi adalah seorang anak gadis dari petinggi klan Uchiha yang terkenal akan jasanya sejak zaman ayahnya dulu.

Dijodohkannya mereka sebagai bentuk terima kasih para anggota kerajaan untuk membalas jasa para tetua. Meski sang ratu dan para tetua dahulu mereka sempat berselisih. Dan walaupun pernah saling tarik urat, tak membuat sang ratu melupakan jasa mereka.

Dan bagaikan koin yang memiliki dua sisi mata, ada satu fakta yang cukup menyebalkan. Dibalik ketatnya kewajiban para anak remaja untuk memiliki calon pendamping diumur 17 tahun, tetap saja pasti ada sebuah pengecualian.

Pengecualian bagi para laki-laki yang masuk dalam sekolah prajurit. Mereka amat sangat diistimewakan.

Bahkan jika mereka tidak memiliki pasangan ataupun berencana untuk tidak ingin menikah sekalipun, mereka akan tetap diwajarkan. Sebab mereka berjuang untuk negara yang memiliki banyak resiko.

Sungguh ketimpangan sosial yang sangat amat tinggi.

Sasuke mengangkat tangannya, menyuruh para pelayan yang ingin merias wajah dan menata rambut berhenti.

"Cukup! Kalian boleh pergi." Ia hanya tidak ingin wajah dan rambutnya ada yang menyentuh.

Mengerti keinginan sang pangeran, para pelayan membungkuk dan melakukan penghormatan sebelum beranjak pergi.

Sasuke kini tampak tampan. Kimono hitam yang melekat pada tubuhnya yang proposional sangat pas dan membuat kulitnya yang sedikit putih tampak bersinar. Ia begitu menawan.

Si Cantik Milik Sang RajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang