Keluarga 2JUs

255 27 0
                                    

"Bang, Mio belum pulang?"

"Belum, mih. Keknya lagi hangout sama Bump," jawab Ta, si sulung di keluarga 2JUs.

"Bukan hangout lagi itu, bang. Ngebucin itu," sahut Perth, si anak tengah.

"Ini jam nya papa kamu mau pulang kantor. Kalau papa kamu dateng, Mio belum pulang bisa kena amuk. Bang, jemput adekmu gih sana," suruh Us.

"Iya, mamih. Ta sekalian mau nganterin Copper dulu," kata Ta.

"Nganterin kemana?"

"Nganterin ada dia tugas kampus katanya, mau ke perpus cari referensi proposal skripsi. Pulangnya bisa jemput Mio."

"Yaudah, jangan lama-lama. Kamu tau sendiri kan sifat papa kamu," ucap Us dengan was-was.

"Iya, mamih. Ta usahain pulang cepet."

Ta mengambil kunci mobilnya lalu berangkat menjemput Copper, pujaan hatinya, ke perpustakaan untuk mencari referensi untuk proposal skripsinya. Ta mengambil kesempatan untuk berduaan dengan Copper yang sedang fokus mencari buku di perpustakaan itu.

Chu~

Ta mengecup pipi Copper, membuat sang empu merasa malu, pipi merah merona. "Ta... ini di tempat umum. Lagipula, bukannya kamu harus jemput Mio?"

"Ah iya, aku hampir lupa soal Mio. Aku tinggal dulu ya, sayang. Kalau udah selesai, kabarin. Aku jemput kamu lagi," pamit Ta.

kembali lagi ke rumah keluarga 2JUs, sang kepala keluarga pulang, badan pegal-pegal, mengharapkan sang istri dapat mengurangi rasa capeknya.

"Phi, kamu udah pulang," sapa Us.

"Anak-anak mana?" tanya 2J.

"Perth di kamar lagi vidcall sama Jet. Ta lagi anterin Copper, sekalian mau jemput Mio di rumah Apo," jelas Us.

"Mio ngapain di rumah Apo? Tumben."

"Ada project bertiga sama Bump sama Barcode."

"Bilangin jangan lama-lama. Malu sama keluarga Mile Apo," jawab 2J dengan datar.

"Iya, sayang. Ayo, sekarang kamu bersih-bersih dulu. Aku tungguin di kamar ya," ajak Us, membawa wajah berseri 2J lalu menaiki tangga menuju kamar mereka.

Us mengeluarkan ponselnya lalu menelepon Ta, "Halo, Ta?"

"Iya, mih. Ini dikit lagi sampe mih," kata Ta.

"Ya... Cepetan ya, papa kamu udah pulang."

"Oke, mih. Bentar- MIO, PULANG GAK LU?! KENA GAPLOK BOKAP TAU RASA YE LU!!" pekik Ta, memanggil Mio di rumah Apo.

"Eh eh eh, gausah teriak-teriak di rumah orang. Ga sopan banget jadi anak. Mamih gapernah ngajarin kamu begitu ya," Us yang mendengar suara Ta yang meninggi langsung menegurnya dengan ketus.

"Iya, mamih. Ini Mio tak cengkeweng pulang nih."

•••

Setelah Ta dan Mio sampai rumah, suasana rumah seketika menjadi lebih tegang karena kehadiran sang kepala keluarga. Mio bersembunyi di balik badan Ta, ada sedikit rasa takut dengan kehadiran 2J di ruang tamu.

"Pah.."

"Kok sampe malem?" tanya 2J.

"Nungguin bang Ta, nganterin Copper pulang tadi," jawab Mio, dibalik tubuh Ta.

"Bukannya papa udah bilang pulang jangan terlalu larut? Kalian gamau dibilangin sama papa?"

"Bukan gitu, pah.. Tadi Ta udah janjian juga sama Copper buat pergi, gatau kalo Mio lagi di rumah om Mile sama temen-temennya yang lain. Terus mamih nyuruh Ta jemput Mio," jelas Ta.

"Oh."

Mata Ta tertuju pada Us yang sedang mengacungi jempol pada Ta, lalu Ta menghampiri sang mamih.

"Kenapa mih?" bisik Ta.

"Papa kamu kecapekan banget, tadi mamih udah tenangin pikirannya dikit-dikit dan mood nya sudah membaik. Lain kali jangan gitu ya, sayang," Us mengecup pucuk kepala Ta.

Ta tersenyum tipis, lalu memberi kode pada Mio untuk mengikutinya ke kamar. Mio pun mengangguk lalu mengikuti sang kakak.

"Kenapa bang?" tanya Mio ketika sampai di kamar miliknya.

"Tadi mamih udah tenangin mood papa. Jadi, kita aman."

Mio hanya mengangguk mengerti lalu membersihkan dirinya. Sembari melakukan rutinitas skincare nya, Mio melakukan vidcall dengan Bump.

"Mio, kamu dah di rumah?" tanya Bump.

"Udah, sayang. Untung masih dikasih toleransi," jawab Mio.

Bump di sisi lain masih di rumah Apo, karena kedua orangtua dari JJay dan Bump tak kunjung kembali dari acara kencan mereka, "Aku masih belum pulang dari rumah Barcode. Papa sama papi lama banget ngedate nya."

"Biasalah, ingin nostalgia masa muda mereka kali. Nanti kalau kita nikah juga gitu hehe," kata Mio sambil cengengesan.

"Apasih ngaco kamu ah. Untung ini di kamar Fuaiz, lagi gaada orang. Fuaiz lagi di kamar Barcode sama P'JJay," jelas Bump.

"Kabari aku lagi kalau kamu sudah pulang ya, sayang."

"Woe, Bump! Lu vc sama siapa pake aku-kamu? Pake sayang-sayang pula," tanya Barcode yang bersandar di pintu kamar Fuaiz.

"WOY BARCODE, LU MERUSAK SUASANA ROMANTIS GUA AMA AYANG GUA LU YE!! AWAS LU!!" pekik Mio dibalik ponsel Bump.

•••

Keluarga 2JUs kembali normal seperti biasa. Tidak ada yang aneh-aneh. Ta sudah mengantar Copper pulang, Perth sedang melakukan skincare rutin nya, dan Mio... dengan segala ke-absurd-an nya, katanya sedang mencintai Bump dengan ugal-ugalan alias masih vidcall sama Bump.

Tiba-tiba sang ibu, Us, memasuki kamar Mio lalu bergabung mengobrol dengan Bump, "Mio asik banget ngobrolnya sama Bump."

"Halo, tante!" sapa Bump dibalik panggilan vidcall.

"Halo, sayang. Tadi kamu main di rumah Barcode lama ya?" tanya Us.

"Kok tau? Oh, dari Mio pasti ahaha."

"Mamih, gausah sok akrab bisa?" Mio merasa tak suka ibunya akrab dengan kekasihnya. Meski yah, berharap menjadi mertuanya Bump suatu hari nanti, tapi tetap saja. Mio cemburu.

"Sebenernya mamih mau ngobrolnya sama adek aja," bisik Us.

"Ada apa, tante?" tanya Bump.

"Ah, ngga. Tante mau ngobrol sama Mio gapapa ya, nak?" jawab Us.

"Iya, gapapa tante. Aku tutup dulu yaa, dadah tante, dadah Mio~"

Setelah menutup sambungan vidcall dengan Bump, Mio bertanya pada sang ibunda, "Mamih kenapa? Kek abis nangis?"

"Capek ribut mulu sama papa kamu. Mamih curiga otak dia tuh di dengkul," ucap Us dengan kesal.

"Lah kenapa mih?"

"Abisnya gamau ngaku kalau lagi deket sama suaminya Tong.. hiks.. dimana otak dia, dek.. hiks.."

"Hah? Om Pong?" Mio pun heran sendiri.

"Iya, nak. Mamih belum bilang sama Tong soal ini. Mamih pengen cerita, tapi takut mereka cerai, kasihan Copper, kasihan abangmu juga, nak," jelas Us.

Dalam benak Mio, ada benarnya juga jika Us ngadu ke Tong soal perselingkuhan 2J dan Pong. Bisa-bisa dua keluarga cerai dan korbannya adalah anak-anaknya. Mungkin untuk Mio dan Perth tidak terlalu berpengaruh, tetapi Ta... dia yang akan menjadi kelinci percobaan setelah perpisahan orangtuanya, begitu juga pasangannya, Copper.

Be On Cloud ResidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang