Pentas Seni

152 14 0
                                    

Beberapa waktu berlalu, akhirnya hari pensi kampus tiba. Setiap mahasiswa jurusan musik berkumpul di belakang panggung, mempersiapkan diri. Semuanya berjalan dengan lancar hingga...

"GAMAU!! POKOKNYA GUA GAMAU DI MAKE-UP!! MUKA GUA JADI KOTOR!!"

"Mio, kalo lo gak di touch up.. nanti pas tampil kalo di potret kurang bagus," ujar seorang mahasiswi yang bertugas sebagai make-up artist untuk para mahasiswa yang tampil di pensi.

"Liat nih, itu kuas lo kena muka gua sekarang ada jerawatnya kan?!"

"Itu udah ada dari lama, Mio!! Dengerin gua!"

"Pokoknya gua gak. mau. titik." Mio menghentakkan kakinya menjauhi mahasiswi itu.

"Maafin pacar gua ya, Prim.. Dia lagi gugup mungkin," kata Bump.

"Ah, iya.. gapapa Bump. Seharusnya gua yang minta maaf udah maksa Mio kek tadi," gadis bernama Prim itu menjawab, lalu meninggalkan Bump dengan Mio.

"Ay, lu gugup apa gimana jadi emosian gitu?" tanya Bump kepada Mio.

"Ntahlah, capek mikirnya. Kenapa gak suruh Barcode bantuin sini?"

"Barcode lagi ada urusan bentar, gausah tergesa-gesa gitu, ay.." kata Bump, menenangkan Mio.

"Sorry ges, gua ninggalin kalian. Gimana? Udah mulai belum?" tanya Barcode yang telah kembali.

"Abis ini nih, abis P'Pond," jawab Bump.

"P'Pond? Pond yang mana?"

"Menurut lo?"

"Itu.. gua kira P'Pond ketua RT komplek.. ternyata P'Pond Naravit," Barcode cuma nyengir pada Bump dan Mio yang raut wajahnya mulai masam. "Ayolah, jangan ditekuk gitu mukanya ah. Ntar bukannya ngegalau bareng, malah jadi horor.. pada kabur yang ada."

"Jirr, ga gitu juga ye, Code!" seru Mio.

"Temen-temen, siap-siap ya! Habis ini kita! Urutan pertama siapa?" tanya dosen mereka.

"Kelompoknya Barcode!" seru seorang mahasiswa.

"Bejirlah, gini amat hidup," gerutu Mio, tetapi terdengar oleh Bump.

"Ini lagi, cuma tampil demi nilai aja proteeesss mulu. Gak capek apa?"

"Lu sih."

"Kok gua? Orang lu kebagian main cajon, kurang enak apa lu?" tanya Barcode.

"Lu gak mikir tangan gua gak sakit apa?!" ucap Mio yang mulai tidak mood.

"Haduhh, udah udah. Code, jangan mancing emosi Mio kenapa? Mio, lu tuh harus bisa kontrol diri. Jangan dikit-dikit ngereog lu," kata Bump.

"ye."

"ye." ucap keduanya.

•••

Tanpaku, kau mungkin masih baik-baik saja

Tidak sepertiku, tanpa dirimu, aku tak mampu bernafas

Selama ini, apa aku hanya berimajinasi?

Semua hampa begitu saja?

Ketika duniamu masih berputar, tanpa diriku..

Setelah Bump menyanyi tanpa alunan musik, Barcode dan Mio kemudian masuk mengikuti irama lagu berikutnya.

Kau pernah katakan

Kau akan selalu memandangku, tanpa memperdulikan waktu

Jika kamu adalah langit

Be On Cloud ResidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang