Keluarga JesBible

706 39 1
                                    

"Bang, bangun bang! Kesiangan tau ga!"

"Yawlohh pah.. Baru jam berapa juga ah," keluh Jet.

"Bangun gak, atau masa depan kamu papa potong mau?" ancam Bible sambil menunjuk selatannya Jet.

Bergidik ngeri, Jet langsung bangun dan berlari kabur dari Bible. Agak laen emang, Dari berapa keluarga di Be On Cloud Residence, yang paling horror ya... Bible ini. Heran kan, namanya Bible alias alkitab, tapi sifat kadang kek orang kemasukan orang ghaib.

"Dad... Papa ngancem Jet lagiii," rengek Jet pada sang daddy, Jes.

"Yaampun, Bible. Bisa gak sih sifat psycho kamu dikurangi gitu? Kasian anaknya itu," omel Jes pada Bible.

"Abisnya kalau gak diancem gamau bangun anaknya," jawab Bible.

"Haduhh, apaan sih ribut bener?"

"Bang Jeff, ini adek lu ini nama religius tapi orangnya kagak gimana dah?" tanya Jes.

"Oh itu kepentok dia tuh dulu pas kecilnya. Makanya agak sengklek dikit," kata Jeff, menggoda Bible.

"Apaan sih lu? Lu kali yang sengklek, ngedeketin bocil yeuu," balas Bible.

"Hah? Om Jeff ngedeketin bocil? Pedo lu om?" tanya Jet.

"Ngedeketin siapa lu, Jeff?" tanya Jes.

"Dia murid gua elah, anaknya Mile noh, si Barcode," jawab Jeff lalu pergi meninggalkan rumah Jes dan Bible.

"Emang iya ya?" gumam Jes.

Jet yang melihat daddy nya langsung mengangkat bahu, tak tahu.

"Kok masih disitu sih abaaaang, siap-siap terus sarapan terus berangkat kuliah," keluh Bible.

"Iya, iya, iya, bawel ah papa ih."

Setelah Jet tak terlihat, Jes membuka suara pada Bible, "Sayang, jangan terlalu keras sama anak. Aku tau kamu dulu belum memiliki anak waktu bersama mantanmu sehingga kamu belum bisa merasakan kasih seorang anak kepada orangtuanya, begitu sebaliknya."

"Tapi aku cuma pengen dia lebih disiplin aja sayang.. Aku sayang sama dia, kamu mungkin masih belum terbiasa dengan pribadi aku. Aku maklumi karena usia pernikahan kita masih sangat muda, Jes. Just please, kamu jangan selalu membela anakmu," jelas Bible.

•••

Dari sisi Jet, dia cukup capek dengan omelan Bible yang jika dipikir-pikir memang ada benarnya juga. Cuma Jet aja yang kadang mageran, pengennya leha-leha terus everyday every night.

"Anjay, sohib kita dateng juga."

"Loh? Nungguin?" tanya Jet.

"Kagak, ini baru mau cabut," balas Ta.

"Anj- duhh, greget banget gua pengen ngumpat ke lu pada," umpat Jet.

"Santai, Jet. Santai. Emang gitu anaknya," ucap JJay.

"Cape gua bergelud ama lu, Ta."

"Baguslah, sadar diri," cibir Ta.

"Sadar diri apaan heyy?" Jet mulai sewot.

"Kan lu muka remaja badan lansia mood balita. Masa gak sadar diri? Kok bisa ya lu pacaran ama adek gua?" sindir Ta.

"Gua ga pacaran ama si asthma ye."

"Wah parah, ngatain Mio si asthma. Emang bener sih dia punya asthma, tapi jangan gitu dong," kata Ta, membela nama baik Mio, "Lagian, masa lupa adek gua ga cuma Mio doang? Terus Perth itu siapanya gua?"

"Lah iya, Perth kan adek lu juga."

"Makanya otak dipake, jangan kek bapaknya nih, si Ta. Otaknya bisa pindah ke dengkul kalau dah ga waras," kata JJay.

"Lah om 2J kenapa bang?" tanya Jet.

"Ketauan genit sama bokapnya Copper," jawab Ta sambil menghela napas.

"Hah?! Bisa gitu ya? Seme ama seme."

"Kalo udah mulai gila nya ya gitu, mau uke mau seme mau asexual pun di embat ama bokap gua," kata Ta.

"Bejir emang ada yang asexual?" tanya JJay.

"Ada kali, om Nodt?"

"Eh, om Nodt itu bukan asexual, bego! Om Nodt itu LDR sama pacarnya di Aussie, namanya Perth juga," kata Jet sambil menoyor kepala Ta.

"Hah? Kan gua yang deket ama keluarga Copper, kok lu bisa tau?" Ta pun heran.

"Kan tante Tong pernah cerita, dongok!" kali ini JJay yang menoyor Ta, "Au ah, males. Pengen bolos aja gua."

"Mau kemana lu?" tanya Jet.

"Sekolah nya degem bernama Fuaiz," jawab JJay.

"BUCHEEEN!"

"Halah, lu juga bulol, bucin tolol. Nih, otak dipake. Gimana ceritanya bisa masuk kuliah kalo otak lu gak lu pake?" tanya Jet.

"Lu juga bucin ye, vidcallan ama Perth semaleman."

"Au ah, cape. Balik kelas aja." Jet langsung mengambil tasnya dan kembali ke kelas.

•••

Ulang tahun Perth sebentar lagi. Jet bingung ingin memberi kado apa pada sang pacar tercinta. Jet datang mampir ke rumah Ta, semoga mendapatkan ide cemerlang untuk kado Perth.

"Permisi, tante..." panggil Jet sambil mengetuk pintu rumah.

Tak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan Us di depan pintu, "Eh, Jet. Tumben main kesini, ada apa nak ku?"

"Anu... itu tante... kan, Perth bentar lagi ulang tahun kan yah. Aku bingung mau kasih kado apa buat dia," jelas Jet.

"Oalaa, kirain apa. Yaudah tante boleh minta tolong kamu ga? Tolong anterin tante ke toko kue," pinta Us.

"Mau beli kue buat Perth?"

"Iya dong. Sekalian kamu mau cari apa buat Perth," Us menarik Jet keluar pekarangan rumah.

"T-tante mau kemana?" tanya Jet.

"Ke mobil kamu lah," balas Us.

"... Maaf tante, aku hari ini bawa motor gapapa yah tante?"

Us hanya menatap kosong kepada Jet yang kini cuma bisa nyengir kuda, "Yaudah, terserah kamu. Yang penting dapet kue buat Perth."

Jet mengeluarkan motornya lalu Us menaiki motor Jet, dan mereka pergi ke toko kue. Jet terheran-heran setelah sampai dan melihat toko kue yang mereka tuju. Toko kue nya begitu estetik, dan pilihan kue di etalase begitu banyak.

"Mbak, saya mau pesan kue buat ulang tahun buat anak saya," kata Us kepada mbak-mbak di toko kue.

"Oh ya, mau cari untuk anak usia berapa? Biar bisa disesuaikan tema nya," tanya mbak-mbak toko kue.

"Eh? Gausah pake tema segala. Anak saya udah kuliah. Yang simple tapi manis dan enak," kata Us.

Dalam hati Jet, dia tertawa ketika mbak-mbak toko kue mengira Perth itu anak kecil. Memang betul sih, ketika Jet dan Perth sedang bertengkar karena perkara kecil, Perth akan merajuk seperti anak kecil.

Terlarut dalam lamunannya, tanpa dia sadari Us sudah selesai membeli kue.

"Udah mikirin kado belum?"

"Ah, belum tante.."

Be On Cloud ResidenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang