Amato (tua)
Halilintar (11)
Gempa (8)
Gentar (5)»»——⍟——««
Twilight's Family
Spesial Ramadhan»»——⍟——««
Suatu malam tampak orang-orang keluar dari masjid usai melaksanakan shalat berjama'ah. Pada malam itu telah diumumkan jika bulan puasa jatuh pada keesokan harinya. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak tampak berseri-seri dalam menyambut sang bulan penuh berkah.
Beberapa orang ada yang sudah mempersiapkan diri menjelang bulan ramadan agar ibadah yang dilaksanakan dapat lebih maksimal.
Euforia bulan mulia tersebut juga dirasakan oleh Gentar dan teman-temannya.
Gentar berjalan pulang bersama FrostFire, Glacier, Supra dan Sori. Serta Amato yang mengawasi mereka dari belakang. Sedangkan para Kakak mereka sudah berjalan lebih dulu.
Para anak TK itu tadinya lanjut pergi bermain selepas tarawih. Karena itu Amato harus mencari mereka di sekitar Masjid dulu sebelum pulang.
"Ramadhan tiba! Ramadhan tiba!" Gentar konser dadakan.
"Marhaban ya Ramadhan! Marhaban ya Ramadhan!" sahut FrostFire dan Sori. Sementara Glacier dan Supra tersenyum ikut merasakan kegembiaraan menjelang bulan Ramadhan.
Tingkah anak-anak itu membuat Amato terkekeh lucu.
Sebuah sepeda motor mendekat ke arah mereka. FrostFire yang melihat Ayahnya datang menjemput segera naik ke sepeda motor. Beda dengan mereka yang tinggal di komplek. Rumah FrostFire berada di pinggir jalan raya.
"Dah, Frosty!"
"Ayo pulang. Nanti kemalaman," ajak Amato.
"Baik, Papamato!"
Sesampainya di rumah, Amato berganti pakaian lalu menuju ke kamar anak-anaknya. Saat telah masuk, dia melihat Gempa yang membantu Gentar mengancing piyamanya. Sedangkan Halilintar duduk di kursi belajarnya sembari memperhatikan kedua adiknya.
"Besok Dede ikut puasa, nggak?" tanya Amato yang duduk di tepi ranjang.
Gentar melompat ke pangkuan Papanya lalu menatapnya dengan cengiran lebar.
"Ikut dong. Gentar mau puasa penuh! Hehe," jawabnya semangat.
Amato tertawa, dia mengacak rambut anak bungsunya gemas. "Kalau nggak kuat Dede boleh puasa setengah hari kok."
Gentar menggeleng kuat.
"Pokoknya Gentar mau puasa penuh seharian-eh nggak. Gentar maunya puasa sebulan penuh!"
"Wah!" Gempa dan Halilintar bertepuk tangan mengapresiasi tekad adik mereka. Walau cuma Gempa yang menunjukkan antusias sedangkan wajah Halilintar datar seperti biasa.
"Kalau begitu tidur lebih awal biar bisa bangun sahur."
"Siap Jenderal!" sahut Gentar disertai hormat.
Dia lalu berbaring ditengah kedua kakaknya. Amato menyelimuti anak-anaknya lalu mencium pucuk kepala mereka tanpa mempedulikan pelototan Halilintar yang merasa risih.
Amato lalu menyalakan lampu tidur dan menutup pintu perlahan.
Papa....
"Ng?"
Amato mengernyit dalam tidurnya. Sayup-sayup dia mendengar suara seperti memanggilnya.
Pa...
Kedua kelopak mata Amato lalu dibuka oleh jari kecil sehingga membuatnya langsung bertatapan dengan netra merah keemasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twilight's Family (Halilintar|Gempa|Gentar)
FanfictionPunya dua anak yang kalau sudah marah bisa berubah jadi reog sungguh membuat Amato ingin menangis rasanya. Tapi untungnya Amato masih punya satu anak lagi yang bisa menjadi pawang keduanya dan mengubahnya menjadi jinak. Halilintar, Gempa, Gentar bro...