Putri dari Belgia

39 3 0
                                    

"Papa dan Mama menyatakan bahwa anak-anak kami akan menikah demi cinta. Papa tidak akan memaksa anak-anak kami untuk menikah dengan orang yang tidak mereka cintai."

Martha dan Astrid telah tumbuh menjadi wanita yang ceria dan anggun. Keduanya selalu berpakaian serupa dan berbagi kamar tidur bersama. Martha tumbuh menjadi seorang wanita muda, dengan wajah yang serius namun anggun, serta hidung mancung. Sedangkan Astrid, memiliki paras yang manis dan menawan, dan ketika ia tersenyum, ia sangat mirip dengan Carl. Pers kembali ramai membicarakan rumor pernikahan kedua putri tersebut. Martha empat tahun lebih tua dari Astrid, jadi dia diharapkan menjadi yang selanjutnya menikah.

Ada beberapa calon yang cocok untuk dinikahi Astrid yang sudah dibahas. Di antara banyak orang, termasuk sepupunya, pewaris takhta Inggris, Edward. Tapi dia tidak begitu tertarik pada sang putri, dan lebih memilih untuk hidup bersama dengan gundiknya, Wallis Simpson. Kandidat lainnya juga sepupunya, Olav, calon Raja Norwegia, Ingeborg adalah adik perempuan Raja Haakon VII, ayah Olav. Tak satu pun kandidat menyadari hal itu, dan Astrid bersikap tenang  dan memilih untuk tidak ambil pusing terhadap hal itu.

Pada suatu hari di musim panas, dia menerima karangan bunga. Pengirim tidak menuliskan nama di kartu. Dia hanya menulis,

Tuan Monsieur.

Pelayan yang menerimanya mengirimkannya ke Astrid. Saat sedang menuju kamar Astrid, pelayan tersebut berpapasan dengan Ingeborg, "Bunga siapa ini?" Pelayan tersebut menjawab, Itu bunga untuk Putri Astrid, Nyonya. Ingeborg bertanya lagi, "Dari?" Pelayan tersebut menjawab, "Namanya tertulis di sini Nyonya, saya baru mengambilnya dari sopir dan dia menyuruh saya mengirimkannya ke Putri Astrid dari Tuan Monsieur." Ingeborg berkata kepadanya, "Baiklah, berikan padaku, aku akan mengirimkan bunga itu padanya." Ia menjawab, "Baik Nyonya." Pelayan itu memberikan hormat dan kembali menuju ke dapur. Ingeborg berbalik badan menuju kamar Astrid dan meletakkan karangan bunga tersebut di meja dekat vas.

Astrid sedang menulis di meja ketika ia melihat Ingeborg membawa sebuah karangan bunga mawar di tangannya. Astrid mendatanginya dan mengambil bunga itu, lalu dia meletakkannya di atas meja dan mengambil vas bunganya, dan mengganti bunga lama yang ada di vas nya. Penasaran, Ingeborg bertanya siapa yang mengirimkan ini padanya. Dia hanya menjawab, "Itu Tuan Monsieur." Ingeborg bertanya, "Kalau begitu, siapakah Tuan Monsieur itu?" Astrid hanya menjawab, "Aku akan memberitahumu nanti, Ma."

Astrid mengisi vas dengan air, dan memasukkan bunga segar ke dalamnya. Ingeborg masih penasaran tetapi dia tidak memaksa putrinya untuk bercerita tentang pria itu. Ia berhasil merahasiakannya hingga suatu hari, undangan dari Raja Belgia tiba di depan pintu. Carl menerimanya dan memberi tahu putrinya bahwa Keluarga Kerajaan Belgia akan datang menemui mereka. Malam itu, dia menulis kepada teman dekatnya, Anna Sparre,

Anna tersayang, kau tidak tahu betapa menyenangkannya hari ini! Dan sebentar lagi saya akan bertemu Tuan Monsieur. Setelah kelas balet hari ini saya mendapat surat dari dirinya dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin mengunjungi saya minggu ini. Semoga baik-baik saja dan pertemuannya akan menyenangkan!

- Astrid

Dia masih tidak memberitahukan siapa "Tuan Monsieur" itu, dan rumor bahwa banyak pangeran di seluruh Eropa mencoba mendekatinya beredar luas. Tapi Astrid, menaruh hatinya pada satu-satunya pemenang. Dia bepergian bersama Martha dan kedua orang tuanya ke sebuah hotel di Stockholm dan bertemu Keluarga Kerajaan Belgia di sana. Mereka sedang dalam penyamaran, agar tidak mengundang perhatian pers. Segera setelah mereka bertemu, Tuan Monsieur mencium tangannya. Astrid menyapanya,

"Leopold.."

Itu adalah Pangeran Leopold, Adipati Brabant, putra tertua Raja Albert I dari Belgia dan istrinya, Ratu Elisabeth. Orang tuanya menginginkan dia menikahi putri lain, karena Elisabeth menginginkan Leopold untuk menikah dengan putri yang beragama Katolik Roma, sekaligus juga ia menginginkan Leopold untuk menikah dengan putri dari Italia. Leopold tidak memberi tahu orang tuanya di mana dia bertemu Astrid sebelum pertemuan ini, dan Astrid juga tidak, selamanya menjadi rahasia mereka sendiri.

AstridTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang