Suatu pagi, Astrid duduk di depan mejanya dan menulis surat kepada Ingeborg,
Akhir-akhir ini aku sering merasa pusing, Ma. Serangannya sering datang tiba-tiba hingga membuatku tidak bisa berjalan. Kemarin, atas perintah Raja Belgia, seorang dokter datang kepadaku dan memeriksa kondisiku. Ini adalah kondisi terhebatku." dengan senang hati, Mama, untuk memberitahumu bahwa kamu akan mempunyai cucu Belgia lagi. Leopold dan aku sangat senang dengan berita ini. Aku ingin sekali mengunjungimu dan Papa di Swedia, dan aku di sini baik-baik saja. Ini akan menjadi saudara yang sempurna untuk Jo dan Baudoin.
Kabar bahagia tersebut masih menjadi rahasia, sampai ketika perut Astrid yang semakin membesar sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Astrid sering meminta izin kepada Leopold untuk mengundang seorang perancang gaun
Keluarga Kerajaan Belgia sering pergi keluar bersama untuk liburan. Satu hal yang tidak boleh mereka lewatkan adalah mendaki. Raja Albert menyukai kegiatan ini, dan mewariskan minat tersebut kepada putranya. Ketika Raja Albert dan Ratu Elisabeth pergi, Leopold dan Astrid mengambil alih tugas tersebut. Namun, pada liburan yang satu ini, satu kejadian merubah semuanya dan selamanya.
Diputuskan bahwa selama liburan tahunan Raja dan Ratu, mereka akan mengunjungi Marche les Dames, seperti biasa. Raja menyuruh putranya untuk menjalankan tugasnya selama orang tuanya pergi untuk sementara waktu. Leopold setuju, jadi rencananya dilanjutkan. Leopold dan Astrid tidak sedang berlibur, karena pada tahun itu, liburan mereka memang lebih lambat beberapa bulan dibandingkan liburan Raja dan Ratu.
Mereka mengemasi barang bawaan mereka, Josephine Charlotte masuk ke kamar kakek dan neneknya untuk bermain bersama mereka. Elisabeth duduk di sofa dan bermain dengan Josephine Charlotte dan bonekanya yang dibawanya dari kamarnya. "Opa, opa..." Josephine Charlotte memanggil. Lalu Albert menghampiri cucunya dan membiarkannya duduk di atas pangkuannya, "Ada apa, Jo.", ia berkata. Josephine Charlotte tersenyum dan menatap kakeknya dengan begitu dalam, "Opa jangan pergi lama-lama, Jo akan sangat merindukanmu." Lalu ia memeluk kakeknya dan Albert berkata, "Oh tentu saja,. Opa akan pergi Bersama Oma sebentar saja, hanya 1 minggu." Lalu Josephine Charlotte mengangguk dan memeluknya lagi. Elisabeth melihat jarum jam yang sudah berada di angka 10. "Jo, sudah pukul 10, ayo kita pergi tidur." Josephine Charlotte mengangguk, "Baik Oma." Lalu ia memeluk kakek dan neneknya, serta meminta Albert untuk membacakannya dongeng pengantar tidur. Ia mengantarkannya ke kamarnya, dan menemukan Baudoin sudah terlelap dalam tidurnya. Ketika cucunya sudah terlelap, dia memberikan ciuman selamat tinggal kepada cucu-cucunya, karena ia tahu, mereka pasti belum terbangun ketika mereka berangkat dari istana.
Sekembalinya Albert ke kamarnya, ia menemukan Elisabeth telah mengganti baju tidurnya, siap untuk tidur. Albert juga, pergi ke toilet terlebih dahulu dan menuju ruang ganti untuk mengganti pakaian tidurnya dan pergi tidur, sebelum dia menutup matanya, dia berkata kepada Elisabeth, "Semuanya sudah siap?" Elisabeth berkata, "Sudah, dan aku harap tidak ada yang terlewat." Lalu Albert memberikan ciuman sebelumt tidur di kening istrinya. Sebelum matanya terpejam, ia berkata,
"Aku akan sangat merindukan gadis kecil itu."
Setelah itu mereka tidur, dan bangun pagi-pagi keesokan harinya. Anak dan menantu mereka sudah bangun pagi-pagi buta untuk mengantar orangtua mereka. Mata Leopold dan Astrid terlihat masih begitu mengantuk. Mereka mengucapkan selamat tinggal, dan sebelum mereka melangkah ke mobil, Albert berkata kepada putranya,
"Ambillah kekuasaan atas negara ini ketika Papa pergi, Papa rasa ini akan menjadi sebuah liburan yang cukup panjang."
Leopold bingung dengan perkataan ayahnya, karena hari libur yang biasa baginya adalah dua minggu paling lama. Namun, dia menuruti kata-kata ayahnya. Albert dan Elisabeth tiba di perjalanan mereka pada hari yang sama. Albert menulis kepada putranya dan surat itu tiba keesokan paginya. Pasangan tersebut memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, kemudian keesokan harinya mendaki bukit. Dengan itu, jadwal telah ditetapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astrid
Tiểu thuyết Lịch sử"Kau harus tahu, Anna sayang, betapa takutnya aku menghadapi kematianku sendiri, aku belum siap memikirkannya, tapi..." Perempuan itu terus menerus membicarakan tentang kekhawatiran akan masa depannya. Anna hanya bisa menghiburnya saat dia merasa ge...