Perubahan Diri - 1. Prolog - Pesta Bujang

1.9K 38 1
                                    

Perubahan Diri (Derajat)
1. Prolog - Pesta Bujang
Wandi Lukito

Gue menatap cermin besar di hadapan gue. Setelan tuxedo berwarna hitam elegan menempel di badan. MUA kini mulai sibuk merias sedikit wajah gue agar nampak cerah dan segar, terlebih area sekitaran mata yang cukup gelap sebab pesta bujang semalam yang baru selesai mungkin sekitar 3 jam lalu. Bahkan gue hanya tidur 1 jam-an saja sebelum WO gue membangunkan gue untuk bersiap dengan segala prosesi acara pernikahan gue.

"Wooaahh cakep banget nih bro gue!" Teriak salah seorang bestman gue yang baru masuk kamar bersamaan dengan keluarnya MUA.
"Liam, uncle Wandi ganteng ya? Nanti kamu juga akan nikah Liam. Tunggu 25 tahunan lagi ya?" Ujar Edo sahabat gue.

"Ncle anteng. (Uncle ganteng)" Kata Liam, anak Edo yang masih berumur 1.5 tahun.

"Mana ngerti dia lo ajak ngomong gitu Do." Gue mencubit pipi gemas keponakan gue ini. Iya Edo sudah layaknya seperti saudara gue sendiri, menjadikan Liam juga ponakan gue.
"Visto kemana?"

"Masih tidur kali, ntah ketahan sama bininya tuh di suruh nemenin anaknya." Tawa Edo.

"Gila man, kalian berdua bener-bener anjing!" Umpat gue kepada Edo mengutarakan suasana hati gue yang campur aduk.

"Language!"

"Pantat gue masih sakit banget ini. Ga masih ga nyangka sama lo berdua. Ternyata selama ini lo nyimpen rahasia sama gue segitunya ya."

"Hahahaha. Salahin Visto ya Wan, dia yang ngenalin gue sama dunia gituan." Edo berjalan mendekat ke arah gue.
"Tapi enakan? Gue lihat lo nikmatin banget semalem. Hebat sih lo, bisa kuat gitu. Gue aja pertama kali udah nangis-nangis ga karuan, sempet emosi sama Visto, inget kan lo?" Gue hanya mengangguk pelan.
"Ehh lo nya malah langsung bisa keenakan. Emang tebakan Visto sih gila, ada bakat lo sebenernya mah Wan. Ati-ati ya, nagih ntar."

Mata gue terbelalak dan memukul lengan Edo cukup kencang yang membuatnya sedikit terhuyung.
"Nying! (Njing)" Ucap Liam yang tadi meniru makian gue barusan. Gue dan Edo sama-sama melirik ke arah Liam.

"Ga boleh, itu jorok Liam." Edo selaku papanya ini mulai menasehati Liam.

—————

Nama gue Wandi Lukito, seorang pria keturunan Chinese yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan dengan cewek gue yang sudah berpacaran selama 7 tahun lamanya. Kalau dibilang sebentar, mungkin juga tidak tepat sebab pernikahan gue akan berlangsung besok hari.

Oleh sebab itulah, gue bersama dengan kedua sahabat yang sudah gue anggap seperti saudara sendiri, Edo dan Visto, pergi untuk mengadakan pesta bujang kecil-kecilnya permintaan dari mereka berdua sebagai hadiah sebelum gue melepas masa lajang. Mulanya gue berpikiran akan dibawanya gue ke sebuah tempat hiburan malam, berpesta dengan berbagai minuman dan substances, berikut pula para wanita-wanita yang akan datang untuk menari-nari di depan gue, menggoda gue dan lain sebagainya seperti apa yang gue lihat di film-film sana. Namun apa yang gue bayangan itu ternyata sangat jauh sekali, bahkan tidak akan mungkin pernah gue tebak.

Mereka berdua sudah menikah terlebih dahulu dan telah dikaruniai anak pula. Maka dari itu kejadian pesta bujang ini benar-benar di luar bayangan dan ekspektasi gue. Sebuah pesta yang disebutkan oleh Visto selaku orang yang mengusulkan pertama sebagai pengikat hubungan persahabatan kami, persaudaraan kami. Katanya sih demikian.

Tepat setelah acara makan malam bersama keluarga gue, mereka berdua langsung membawa gue kabur, tentu dengan izin dari calon istri gue yang mana sudah mereka kenal pula selama bertahun-tahun itu. Dari yang gue sangka akan dibawanya gue suatu tempat ramai, ternyata mereka malah membawa gue ke sebuah hotel tak jauh dari hotel tempat gue menginap untuk bersiap. Mereka telah menyewa satu kamar paling besar disana, terdapat berbagai macam jenis minuman beralkohol dan makanan disana.

Perubahan Diri (Derajat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang