Perubahan Diri
4. Ketahuan ART
Wandi LukitoHari Sabtu gue dan istri berangkat menuju rumah yang akan kami tempati. Alangkah terkejut dan emosi Tere saat masuk ke rumah melihat kondisi rumah yang terbilang berantakan serta kotor.
"Ihhh jorok banget sih tukang-tukang ini. Gila ya ini lantai emang ga disapu? Terus ada bekas makanan, botol minuman, eewwhh!" Ujarnya bergidik jijik melihat bagian dalam rumah."Udah lama ditinggal kan, wajar dong. Kan kamu udah suru tukang stop ngerjain rumah." Ujar gue menenangkan.
"Emang kapan terakhir tukangnya dateng?""Kemarin ko!" Suaranya meninggi.
"Si Dadang ya, awas aja ntar gue marahin dia." Tere bersungut-sungut.Dadang adalah salah seorang kepercayaan keluarga Tere yang sudah membantu keluarganya sejak Tere remaja. Gue ingat pernah bertemu dengannya beberapa kali. Pria khas lelaki desa, bertubuh tinggi kurus yang berotot. Uhh, gue jadi penasaran ingin melihatnya kembali.
"Ya udah, gini aja kita beres-beres dulu gimana?" Tatapan Tere berubah tajam seperti tidak suka.
"Iya iya. Besok kita panggil orang aja beres-beresnya. Atau suruh Dadang tuh beresin ini semua.""Besok kan kita ada kumpul keluarga ku. Dadang pasti stand by juga dong." Tere berdecak sebal.
"Oke! Senin ya aku panggil mbak di rumah buat beresin rumah ini, ntar biar aku yang jagain. Udah ya ga usah ngambek, ga usah marah lagi. Senin dijamin kamu udah bisa tidur disini ya." Gue memeluk Tere.
"Ya udah kalau gitu." Suaranya melunak, ia balas pelukan gue.
"Aku ngecek lantai dua ya ko, kamu cek lantai satu. Liatin aja ada yang bocor kah atau apakah gitu biar nanti bisa panggil lagi tukangnya suruh benerin ntaran." Tere lalu naik ke lantai dua dan gue hanya bisa menghela nafas panjang.Gue mulai melihat-lihat ke seluruh ruangan, memang jorok sekali para tukang-tukang ini. Tibalah gue pada area taman di belakang dan melihat pintu kamar ART terbuka. Gue coba masuk ke dalam sana, menyalakan lampu, dan gue lihat ada dua kaos serta celana dalam tergantung pada hanger lemari yang terbuka. Dengan penuh rasa penasaran, gue dekatkan diri menuju sana.
Gue mengambil kedua kaos tersebut dan celana dalam. Perlahan gue dekatkan pakaian bekas ini ke hidung gue.
"Aaaaghhhmmm.." Gue mendesah tanpa sadar.
Aroma kejantanan laki-laki, ini adalah baru keringat dari seorang pria yang membuat gue mabuk bukan kepayang, menjadikan kontol gue tegang luar biasa. Kemudian gue hirup celana dalam itu. Kali ini baunya sungguh membuat gue sange bukan main. Bau keringat dan sisa-sisa pejuh kering, gue sangat tahu aroma itu.
Saking antusiasnya menghirup dalam-dalam celana dalam ini sampai-sampai membuat gue terjatuh di atas kasur kapuk yang sudah ada disana. Lagi-lagi aroma kuat menyerang hidung. Gue langsung bungkamkan wajah gue pada kasur kapuk ini, mengendus kuat-kuat dan benar saja aroma keringat para tukang itu nampaknya menempel disana.Dari semua yang gue temukan barusan, ada satu hal yang membuat gue semakin kegilaan. Gue melihat ada tiga kondom bekas tercecer tak jauh dari ujung kasur dekat dengan tembok. Gue lihat dengan seksama, ada satu yang nampaknya seperti basah.
Dan benar saja, ketika gue mengambil kondom bekas itu masih tersisa beberapa cairan pejuh di dalamnya. Bukannya bertambah jijik atau apa, otak gue yang sudah makin gila sebab pengaruh aroma kejantanan tukang ini segera mengangkat kondom itu dan menuangkan sisa-sisa pejuh pada lidah gue yang terjulur.Rasanya benar-benar tak mampu gue lukiskan. Gue sudah lupa daratan saat ini. Celana gue sudah gue lucuti sekarang, gue kocok kontol gue yang tegang sambil gue hirup aroma celana dalam itu tepat bercak pejuh kering tersebut menempel.
"Aahh fuuckk. Fuuck fuuuuckk... Fuuckk!" Racau gue terus mengocok kontol hingga gue muntahkan pejuh gue ke arah kasur kapuk ini sembarangan.—————
Benar saja di hari Senin pagi kedua ART rumah orang tua gue tak dapat membantu gue untuk membereskan rumah. Setelah menyelesaikan pekerjaan kantor, gue langsung buru-buru menuju rumah baru untuk beberes sebab janji gue pada Tere bahwa malam nanti kami dapat tidur disini.
Berhubung gue sendirian, jadilah gue mulai membersihkan rumah gue ini sambil menjalankan apa yang sudah gue rencanakan. Yakni bebers dalam keadaan telanjang dengan menggantungkan kaos milik tukang tersebut di leher juga mengalungkan celana dalamnya.Pintu depan sudah gue kunci, kini gue mulai menyapu dan mengepel kamar utama di lantai dua dan lorong menuju kesana. Setelah selesai, gue mulai turun ke lantai satu untuk turut menyapu juga mengepel setelahnya. Baru kali ini gue merasa bahagia sekali membersihkan rumah. Meski gue harus banjir keringat karena kepanasan, tetapi menghirup aroma kaos dan celana dalam bekas ini menambah semangat gue terus bekerja dalam kondisi kontol ini tetap tegang tak henti-henti.
Di TV ruang keluarga di bawah pun sengaja gue putar video bokep untuk menemani gue beberes rumah. Jika biasanya orang-orang bekerja mendengar alunan music merdu, untuk kasus gue kali ini gue bekerja sambil dibarengi oleh suara desahan dan erangan dari aktor bokep yang tak henti-henti meneriakan kenikmatannya.
Ketika sedang asyik-asyiknya menyapu sambil menonton video, gue tak menyadari bahwa pintu depan rumah gue ini tengah terbuka.
"Ko Wandi?!" Teriak seorang pria dari arah depan.
Gue yang terkejut segera menoleh untuk melihat adanya Dadang bersama dengan dua orang pria menatap gue dengan penuh kaget."Hah?! Itu sempak gue!"
"Itu juga baju lo kan Dang?" Teriak seorang kawan Dadang menunjuk gue.Bergegas gue melepaskan kalungan celana dalam dan kaos yang melingkar di pundak, segera gue berjalan menuju arah Dadang dengan muka ketakutan.
"Dang. Please, Dang. Apa yang kamu liat ini sama sekali bukan apa-apa Dang." Kata gue tidak jelas. Panik, kalut, serta takut bercampur menjadi satu.Seorang kawannya yang lain langsung menutup pintu agar tidak terlihat dari arah luar. Gue terus melihat ke arah Dadang dan kedua temannya ini. Sama sekali tidak bisa gue simpulkan apa yang ada di benak mereka.
"Elo ko? Bukan apa-apa gimana? Gue liat kontol lo ngaceng sambil lo ngendusin celana dalam temen gue. Terus itu di TV ada video bokep homo!"
"Lo homo ya?!" Hardiknya kencang."Daangg.. Pleasee... Tolong jaga rahasia ini Dang." Gue memegang tangan Dadang yang segera ia tarik.
"Saya. Saya bakal kasih apa aja yang kamu mau Dang, asal kamu mau jaga rahasia saya ya. Please Dang, saya mohon.""Gila Dang. Majikan lo ini homo ternyata. Gak nyangka gue." Ujar seorang teman Dadang.
"Bah! Homo kayak dia ini harus dikasih pelajaran. Liat aja gimana dia ciumin sempak Arga sama kaos bekas lo Dang." Kali ini temannya yang lain bersuara.*****
Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.
Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!
Kisah lengkap "Perubahan Diri (Derajat)" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius
https://linktr.ee/rgdeansius
Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" ; "Tersesat" ; "Fun World" ; "Succubus" ; "Sang Pri-Cin" ; "Keturunan Genetik" ; "CCTV" ; "Cerita seKe - Type Uke" ; "Cerita Seke - Type Seme" ; "Berempat" ; "Ritual"
dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.
Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.
Terimakasih dan selamat membaca!
Regards,
RG Deansius
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan Diri (Derajat)
NezařaditelnéPeringatan umur 21+ untuk yang hendak membaca cerita ini. LGBTQ+ genre - - - - - Perubahan Diri (Derajat) Wandi Lukito, pria yang hendak menikah ini diberi kejutan oleh kedua sahabatnya melalui sebuah pesta bujang yang mana segala perubahan diri Wan...