Keputusan yang rumit

3 0 0
                                    

Seiring berjalannya waktu, dia pun semakin kuat dalam hal mendekati ku, dia tidak pernah membiarkan tempat kosong untuk disinggahi orang lain. Saat dia kembali , aku merasa bahwa aku sudah menemukan orang yang paham akan sifat dan egoku.

Besok adalah masuknya tahun 2022, tahun baru pertama ku saat duduk di bangku SMA. Aku sudah membuat janji dengan temanku, jika malam tahun baru akan keluar dan main kembang api. Aku berangkat pukul 16.00 WIB, aku dan temanku berjalan jalan sore mengelilingi alun alun dan tempat lainnya. Entah mengapa, aku ingin rehat di sebuah lapangan yang dekat dengan rumahnya. Waktu yang sama juga ternyata biru bertanya kepadaku tentang keberadaan ku, aku yang tidak ingin diketahui pun segera membalas pesan tersebut dengan ketus dan mencoba membuat dia penasaran. Aku tidak tau kenapa tiba tiba dia menanyakan keberadaan ku, dan ternyata sekarang aku baru tau bahwa dahulu tujuanmu itu hanya untuk memberikan ku sebuah es krim .

Bulan Januari pun datang dan aku masi dekat dengan nya.

Pada tanggal 3 Januari tepat nya hari senin, aku sedang asik bermain game di telegram bersama dia. Kita bermain truth or dare, ada suatu waktu dia mendapatkan hukuman dare, ternyata hukuman itu berisi kan
" kata kata untuk confes", awalnya aku tidak berpikir kemana mana, karena menurut ku itu hanyalah sebuah permainan dan hanya untuk have fun saja. Aku pun bergegas menyuruh dia untuk melakukan dare itu, dan siapa sangka dia malah mengirim kata kata confes itu kepada ku.

Kaget bingung bercampur jadi satu, aku berfikir bahwa dia hanya salah kirim, dan ternyata dia tidak bercanda, kata kata itu memang untukku.

Dia pun segera mempertegas kan tujuan nya, dan seperti meminta kepastian.

Mengetahui hal tersebut aku menjadi kalang kabut, aku merasa tidak pernah memberikan sedikit harapan ke dia tapi kenapa dia meminta kepastian?.

Aku bingung setengah mati untuk menjawab nya, aku memutar otak untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Jujur pada saat itu aku masih tidak terima atas keberadaan mu disini, aku berfikir bahwa kamu seperti menyepelekan ku saja, dahulu kamu meminta pergi tetapi sekarang kamu datang lalu dengan cepat meminta kepastian. apakah hal tersebut namanya bukan menyepelekan?.

Walaupun aku masih sedikit marah tetapi aku harus membalas nya dengan sopan dan lirih. Aku tau bahwa dia kembali dengan membawa versi terbaiknya, tetapi tragedi - tragedi dahulu tidak akan pernah mudah untuk dilupakan. Aku tau kamu sudah meminta maaf atas kejadian itu, tetapi egoku masih besar dan pikiran ku tetap berkata tidak padahal mungkin hati kecil ku berbanding terbalik dengan pikiran.

Aku juga ingin melihat perjuangan dia, apakah dia benar benar ingin kembali? atau hanya sekedar ingin mempunyai pasangan saja? . Dalam waktu 1 bulan menurut ku itu sangat singkat dalam hal mengenal pasangan satu sama lain. Aku juga terbilang belum siap untuk membuat suatu hubungan, aku ingin memperluas relasiku, jika aku membuat hubungan terlebih dahulu, pasti akan ada sekat dan penghalang untuk itu.

Setelah beberapa lama berfikir dan merangkai kata kata, aku pun segera membalas pesannya.

Langit biru yang menanti senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang