Asing

5 0 0
                                    

Setelah beberapa lama aku berfikir dan akhirnya aku menemukan jawabannya.

Aku berusaha membalas pesan itu dengan kata kata yang sopan dan halus agar dia tidak merasa terlalu tersakiti, aku berusaha mengajak dia untuk tetap disini sebagai 'teman dekat'.

Dia pun setuju akan hal itu, mendengar hal tersebut hati kecil ku pun merasa senang.

Kita menjalani hari hari berikutnya seperti biasanya, dia tetap bercerita tentang segala hal dan aku hanya sebagai pendengar.

Setelah beberapa hari dari kejadian itu, tiba tiba dia meminta izin untuk pamit pergi dariku.

Saat mendengar itu aku merasa antara senang dan sedih. Senang karena dia mau membuka lembaran baru lagi dan pasti suatu saat dia akan sembuh dengan orang baru, lalu sedih karena aku kehilangan dia lagi.

Aku segera menyetujui tentang permintaan dia, aku berdoa agar dia bisa sembuh dariku dan hidup bahagia bersama orang yang bisa menerima nya dengan tulus.

Setelah kejadian tersebut ,situasi dan kondisi pun berbeda jauh 360°, biasanya setiap hari terdapat orang yang selalu mengganggu dan membuat ku kesal. Aku menerima konsekuensi yang telah diberikan, aku juga ikhlas tentang semua hal yang telah terjadi. Aku juga mencoba untuk membuka lembaran baru dengan suasana yang baru juga.

1 tahun pun berlalu, kini aku duduk di bangku kls 11, orang bilang kelas 11 itu waktu yang paling seru di SMA. Dan aku setuju dengan pendapat itu, aku merasakan keseruan saat berada di kelas 11. Aku merasa di kelas 11 adalah puncak aktif sebagai siswa, bagaimana tidak? setiap hari aku selalu pulang sore karena ada urusan organisasi, pada saat itu juga aku mulai memperluas relasiku. Dikelas 11 juga aku dipertemukan dengan orang baru yang menurut ku sangat cocok denganku.

Saat itu aku nekat untuk menerima orang baru itu, dan ternyata menerima orang baru tidak seburuk apa yanga aku bayangkan. Aku menjalani hari hariku dengan enjoy dan happy, saat berada di posisi itu aku ingin hidup 100 tahun lagi agar tetap bisa merasakan suasana di kelas 11.

Kalian bertanya tentang kabar biru? entahlah aku juga tidak tahu, aku sudah nyaman dengan kehidupan ku saat itu, tapi aku juga tidak pernah lupa jika dia pernah mengisi hidupku dengan sekilas . Sempat beberapa kali berpapasan dengannya, tetapi aku tidak peduli karena pada dasarnya orang yang memilih untuk asing pasti akan tau resiko untuk kedepannya.

Setiap tanggal nasional, sekolah ku selalu mengadakan clasmeet. pada saat itu sekolah mengadakan clasmeet untuk merayakan hari kemerdekaan yaitu pada bulan Agustus.

Aku mengikuti nya dengan suka cita. Setiap clasmeet teman dekatku yang bernama manda pasti sering main ke dalam kelasku, dia memang random orang nya, dia main ke kelas ku dengan alasan bosen di kelas padahal di kelasku juga hanya bermain handphone. Manda adalah teman sedari SMP, dia sudah seperti sodara kembar yang tidak identik wkwk.

Suatu ketika manda datang ke kelasku dengan membawa cerita, Manda berkata jika salah satu teman kelas nya sedang dekat dengan biru. Aku kaget mendengar hal itu, lalu manda pun bercerita jika biru sudah mengeluarkan effort untuk teman kelasnya. Badanku tiba tiba seperti berada di freezer, membeku. Aku hanya terdiam .
Mendengar cerita itu , aku pun merasa senang dan sedikit bersedih. Aku senang karena dia sudah bisa membuka hatinya untuk orang lain, tapi sisi lain aku merasa sedikit sedih karena ternyata posisi ku sudah tergantikan.

Aku menghadapinya secara positif thinking, aku juga berfikir kenapa aku harus sedih? kan aku juga sudah mendapatkan pasangan yang sangat baik kepada ku.

Mungkin disitulah akhir dari semua, akhir dari lahir nya 'kita' . Kita sudah membuka lembaran baru dengan orang baru, aku selalu berdoa agar kamu bahagia atas pilihan mu.

Langit biru yang menanti senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang