Dia lagi?

3 0 0
                                    

Aku mencoba ikhlas atas apa yang terjadi. Aku mencoba untuk bangkit dan segera mendekatkan diri ke teman temanku lagi.Aku mencoba untuk melakukan hal hal yang positif agar bisa melupakan kejadian itu.

Pada suatu hari sekolah ku mengadakan sebuah event, entah apa event nya aku lupa. Selesai acara itu aku berfoto foto bersama teman temanku karena ternyata masa SMA adalah waktu yang paling singkat.

Kebetulan, sesi foto tadi menggunakan hp temanku,karena aku ingin menghemat memori ku, maka aku meminta agar mengshare foto foto tersebut melalui telegram. Tanpa basa basi aku membuka telegram dan membuka arsip chat. Saat aku sedang mencari nomor telegram teman ku tiba tiba aku salah fokus dengan satu chat, yaitu chat ku bersama biru sewaktu dulu, jari tangan ku seakan akan di tarik untuk mengklik chat room itu. Tanpa di sadari ternyata dari tadi aku asik membaca chat chat ku bersama biru dan melupakan tujuan awalku membuka telegram.

Saat aku sedang asik membaca ulang chat itu, tiba tiba tanpa sengaja jari tangan ku memencet reaction salah satu bubble chat nya, seketika aku panik dan segera keluar dari telegram. Aku sangat malu, aku takut bahwa dia akan berfikir negatif tentang ku.

Tidak lama kemudian biru tiba tiba mengechat di telegram . Ternyata benar tujuan dia chat itu untuk menanyakan kenapa di room chat nya terdapat reaction emoticon hati. Malu setengah mati pada saat itu, tapi aku harus tetap tenang, akhirnya aku beralasan tidak tahu apapun, dan aku menjelaskan bahwa aku sedang mengerjakan tugas cerpen dan matmin.

Di luar dugaan, ternyata dia merespon balasanku, dia malah bertanya tanya seperti layaknya teman biasa. Aku tidak mau berfikir negatif ke dia, karena memang itu pure salahku.

Aku merespon dia dengan menyamakan seperti aku merespon teman ku yang lain. Aku yakin bahwa mungkin kita memang ditakdirkan untuk menjadi teman biasa.

Lama lama topik pembicaraan kita semakin seru, disitu aku tidak melihat kecanggungan sedikit pun.

Pada awal tahun sekolah ku mengadakan event Smaba League, itu adalah event sepak bola yang bergengsi di sekolah ku. 1 tim terdiri dari 3 angkatan, kelas 10,11,12. Para siswa siswi pun menjadi excited dalam menyambut event tersebut.

Biru bercerita bahwa tim sepakbola nya terdiri dari tim yang sangat berkelas, atau bisa diprediksi akan juara. Aku pun segera memberikan semangat dan dukungan ke dia.

Suatu hari aku sedang duduk duduk santai dengan teman SD - SMA ku di depan koperasi. Dia bercerita tentang kisah percintaan nya, tanpa melewatkan kesempatan aku juga bercerita tentang orang baru itu tanpa menyebutkan nama.

Aku sangat terkejut mendengar respon temanku. Dia ingin aku dekat dengan teman kelasnya dan kalian tau? teman kelasnya adalah biru (padahal mereka tidak ada yang tahu jika aku mengenal biru).

Entah itu kebetulan atau tidak, tapi kenapa harus dengan nya? apakah tidak ada orang lain lagi?. Temanku beralasan jika biru adalah orang yang cocok jika dengan ku, dia menyebutkan semua kelebihan biru. Aku yang pura pura tidak tahu pun segera bertanya tentang orang yang bernama biru itu.

Sepulang sekolah aku segera bercerita kepada biru tentang apa yang aku alami tadi siang. Akhirnya kita sepakat untuk pura pura tidak kenal satu sama lain.

Hari demi hari pun berlalu, entah mengapa aku merasakan ketertarikan seperti yang di alami dulu sewaktu kelas 7. Aku selalu menyembunyikan rasa itu. Semakin lama dia juga mulai menunjukkan kepeduliannya kepada ku. Aku merasa seperti terlahir kembali pada saat kelas 7, tapi apakah akan kembali lagi? apakah dia tidak trauma dengan ku? apakah dia orang nya?, kenapa dia lagi? kenapa dia yang selalu pulang kesini?.

Langit biru yang menanti senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang