11

1.8K 155 27
                                    

  Kini adel hanya bisa memejamkan matanya sembari terus memeluk sekotak ayam goreng di tanganya. Namun beruntung nya mobil itu masih bisa dikendalikan sehingga menyerempet tubuh nya saja. Namun tetap saja kecepatan mobil itu membuat adel tersungkur di aspal dengan luka-luka di tubuhnya.

  "Woy! Berjalanlah dengan benar" Teriak orang itu dari mobil dan langsung melakukan mobil nya.

Dengan susah payah gadis itu berusaha bangun dari aspal yg kotor saat ini. Lutut nya yg membentur aspal membuat ia cukup kesulitan berjalan. Namun adel bernafas lega karna sekotak ayam di tangan nya masih baik-baik saja. Gadis itu pun bergegas pergi menuju ke mobilnya yg terpakir lumayan jauh dari tempat nya saat ini.

Sesampainya di mobil, gadis itu pun segera meletakkan ayam itu di kursi sebelah nya. Namun gadis itu memutuskan untuk meyenderkan tubuhnya ketika merasakan sakit tiba-tiba pada Kepala nya. Namun ia sebisa mungkin menahan nya dan menjalankan mobilnya untuk menuju ke rumah.

Waktu sudah sangat larut, namun kenapa ayam goreng nya yg ia tunggu itu tidak datang-datang?ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar dan memeriksa nya sendiri. Bisa saja bibik meletakkan nya di meja makan dan lupa memeberi tahunya.

  "Bik apa ayam goreng ku sudah datang? Tanya zee

" Begini non.. Aku sudah ingin berangkat tapi non adel meminta ku untuk membiarkan ia saja yg pergi untuk membeli ayam itu? Jawab sang bibik sembari menunduk.
Namn saat zee ingin melangkahkan kakinya dari dapur untuk menuju ke kamarnya, langkah nya langsung terhenti.

  "Kak, ini ayam mu" Ucap adel dengan senyum manis nya sembari memberikan sekanting ayam yg ia beli tadi. Kini zee tidak percaya dengan apa ia lihat. Wajah pucat dan tubuh gadis itu yg basah kuyup membuat adik bungsunya terlihat seperti mayat hidup, bahkan dalam kondisi seburuk itu ia masih bisa tersenyum.

  Tess, setetes darah tiba-tiba kelur dari hidung adel membuat ia langsung mendongakkan kepalanya ke atas.

"Ah ini mungkin hanya kelelahan, tidak apa-apa kk" Ucap adel bergegas pergi. Saat adel benar-benar pergi tanpa sadar air mata turun bgitu saja membasahi pipi gadis tomboy itu.

    "Sebenarnya apa yg terjadi.. "

Saat ini gadis pirang itu sedang asik bermain hp di kamar nya. Entah kenapa hujan yg turun sangat deras sekali.

Ctarrrr, petir menyambar dan saling bersahutan.

Kini chika berhenti bermain hp, saat tiba-tiba sebuah foto keluarga yg ia pajang di atas meja terjatuh begitu saja

"Ha? Guman chika heran sembari terus menatap pecahan kaca itu yg sudah tergeletak di lantai kamarnya. Entah kenapa perasaan nya menjadi tidak tenang saat ini. Gadis pirang itu pun bergegas keluar dari kamarnya untuk mengambil segelas air

Namun saat ia menuju dapur, pandangannya menangkap kehadiran seorang gadis yg tengah menangis di tempat nya sembari terus menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Teryata itu adalah adiknya.

"Kenapa" Tanya chika sembari menepuk pundak zee.

"Tidak ada" Jawab zee yg langsung melangkah kan kakinya pergi.

Setelah meneguk segalas air, ia pun memutuskan untuk pergi ke kamar nya dan beristirahat. Namun kini gadis itu menghentikan langkahnya tak kalah dirinya melewati kamar seseorang. Chika pun memutuskan untuk memasuki kamar tersebut.

"Dia sudah tertidur tenyata" Cuman chika sembari melangkah kan lakiknya menuju ranjang sang adik. Dan ia pun ikut merebahkan tubuhnya di kasur sang adik dan memeluk adel dengan erat.

"Mari tidur bersama malam ini" Ucap chika sembari menutup matanya untuk menuju ke alam mimpi. Namun alangkah terkejutnya gadis itu saat tak sengaja tubuhnya bersentuhan dengan tubuh sang adik.

Jangan lupa vote dan komen

   Adek kenapa yah

dibenci keluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang