22

763 128 8
                                    

Hari telah berlalu dengan cepat.ini merupakan hari terakhir melakukan ujian nasional bagi seluruh siswa kelas 12.

Adel,gadis itu sedang duduk di kantin sembari tersenyum.ini hari terakhir nya melakukan ujian nasional dengan begitu dia akan segera lulus.

"Woi gila Lo senyum senyum sendiri.

Adel sedikit tersentak ketika orang itu tiba-tiba menepuk pundaknya,oh ayolah andai saja flora dan Freya bukan sahabat nya,sudah dapat di pastikan Adel akan membuangnya mereka ke sungai ,biar di jadikan makanan buaya ,lihat bukanya merasa bersalah mereka malah menampilkan cengirannya.

"Bisa GK kalo dateng jangan ngagetin,kan GK lucu kalo gue meninggal tiba-tiba karena Serangan jantung.

"Kalo gue meninggal,kalian sedih GK?.

"Kita ber2 tim naburin bunga diatas makan Lo"ucap mereka bercanda.

"Awas ya kalo kalian nangis 7 hari 7 malam",ucap Adel sembari berlalu pergi .

      Skip

Chika menghempaskan tubuhnya ke ranjang tidur nya,beban sekolah nya sudah selesai dia tinggal punya satu masalah lagi membujuk sang adik biar mau melakukan kemoterapi.

Chika menghela nafas, sekarang bagaimana cara dia membujuk Adel

Chika bangkit dari tempat tidur nya dan menuju ke kamar Adel, gimana pun caranya dia harus bisa membujuk sang adik.

Chika membuka pintu kamar Adel,dan melihat Adel yg sedikit kaget akibat kehadiran nya

"Yaampun KK Chika,kalo masuk ketok dulu"ucap Adel dengan gelas yg ada di tangannya.

"Minum obat?,tanya Chika yg sudah mendudukan dirinya di kasur Adel

"Minum kobokan "
"Ngelawak lo?

Kini Chika telah merebahkan tubuh nya di atas kasur milik Adel dan memandangi langit langit kamar Adel

"Ngapain KK ke kamar Adel?tanya Adel yg kini sedang duduk di sisi ranjangnya.

"Ngebujuk kamu ,ngapain lagi"jawab Chika

"Sebanyak apapun KK Chika bujuk Adel,Adel tetap GK akan mau KK.

"Kenapa sih dek,ini juga kan buat kesembuhan kamu juga"

"Percuma fisik aku sembuh,tapi batin ku tetap sakit"

"KK janji bikin semuanya kayak awal lagi del,KK bakal bikin mereka sadar,tapi plis kamu mau ya kemoterapi.

"GK usah repot-repot KK ,karena aku GK akan mau ngelakuin kemoterapi ini.

"KK bakal benci kamu lagi ,kalo kamu GK mau kemoterapi.

Adel tersenyum dan memandang kearah jendela kamarnya,"itu malah bagus buat aku KK,kalo seandainya nanti Adel meninggal,Adel GK akan merasa bersalah karena ninggalin kalian,toh kalian GK suka kan sama kehadiran dedel.

"Adel!stop ngmong gitu,kk GK suka,apa perlu KK suruh ci Shani, atau ci gre bahkan Zee sekalian untuk bujuk kamu.

Chika masih setia memandangi Adel yg masih memandangi jendela itu.dia tidak tau sja jika wajah Adel sudah menegang semenjak Chika menyebut kan nama para kakanya

"Kenapa diem aja.

"Adel yg akan benci ke KK Chika

"Chika tersenyum , GK masalah kamu benci ke KK, tapi KK akan tetep bilang ini ke semua KK kamu

"KK,plis Adel mohon jgn ksih tau ke siapapun.

"Semua ini keputusan ada di tangan kamu del"ucap Chika dan berlalu pergi.

    Skip

Disnilah Adel dan Chika berada,di ruangan serba putih dengan semerbak obat obatan yg memenuhi indra penciuman.dengan seseorang yg duduk di depan mereka ,ia adalah dokter.

"Akhirnya kamu mau juga melakukan kemoterapi ini"ucap dokter.

Adel melirik Chika yg duduk di samping nya,terpaksa dok.

Dokter pun terkekah pelan dan memandang ke arah Chika"berhasil juga kamu bawa anak keras kepala ini kesini.

"Kita akan melakukan kemoterapi sekarang.

Kini Chika merasa gusar,karena sudah hampir 2 jam dia menunggu tetapi dokter belum juga keluar,Chika sendikit tersentak ketika seseorang menepuk pundaknya

"Chika,ngapain Disni?

Chika menoleh dan mendapati Feni, sekertaris Shani yg sedang berdiri menatap heran dirinya.

"Loh mbk Feni, ngapain Disni kok GK di kantor

Feni tersenyum "kok malah tanya balik,ini lagi nemenin mamak cek up udh izin juga sama Shani tdi ,trus kamu ngapain dsni ,siapa yg sakit"e-anu itu temen aku mbk, temen aku lagi di dlm.

Feni menangguk dan sekalian pamit untuk pergi.

Chika bernafas lega ketika melihat punggung Feni yg semakin menjauh.

Setelah 2 jam menunggu, akhirnya dokter keluar ruangan ,Chika yg melihat langsung menghampiri sang dokter

Apa Adel udh langsung bisa pulang dok, tanya Chika

"Dia masih terlalu lemah , Chika.biarkan 1 hari Adel menginap Disni untuk mengantisipasi efek kemoterapi nya juga.

Chika masuk ke ruangan tersebut,dia melihat Adel yg masih terkapar lemah disana ,hatinya terasa ngilu ketika melihat Adel beberapakali mengerang kesakitan karna efek dan obat kemoterapi nya.

Chika mendudukan dirinya di samping tempat tidur Adel,dan mengambil tangan gadis yg sedang terbaring lemah itu,Chika sedikit meringis ketika Adel mencengkram kuat tangannya,tapi ini tidak sebanding dengan apa yg sedang Adel rasakan,

"Genggam terus tangan KK del, salurakan rasa sakitnya .

    Skip

Bersambung, sebentar lagi udh mau selesai nih,kita selesai kan target

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dibenci keluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang