14

1.6K 128 1
                                    

  Bahkan mereka yg di ruangan pun sangat terkejut. Dan mereka pun berkumpul di ruang rawat adel dan duduk di sofa, setelah berbincang-bincang ternyata shani dan gracia ada kerjaan yg membuat mereka pergi dri RS, dan tinggalah chika, adel dan zee yg ada di ruang rawat.

"Kk sudah makan" Tanya zee pada chika yg langsung di balas oleh gelengan. Pasalnya ia memang belum makan sejak kemarin. Dirinya terlalu cemas untuk sekedar melahap makanan.

"Makanlah dulu kk, biar zee yg jaga adel" Ucap zee langsung di jawab gelengan kuat oleh chika.

  "Maaf karena harus mengatakan nya tapi bagaimana bisa aku mempercayai mu" Tanya chika berterus terang membuat zee kini menundukkan kepalanya. Apakah dirinya terlalu asing sampai kakaknya sendiri tidak percaya dengan nya.

"Kk chika tolong tinggal kan aku dengan kk zee aja" Saut adel tiba-tiba membuat chika kini membulat kan matanya sempurna.

"Tap-"

"Kk chika harus makan. Lagipula mana mungkin kk zee berbuat macam-macam. " Potong adel di sela-sela pembicaraan nya.

"Tetap saja dek.. Mana mungkin kk chika ninggalin kamu sendirian bersa--"

"Kk kumohon... Jgn bertingkah seolah-olah mm zee adalah orang asing" Potong adel membuat zee kini menatap sang adik bungsunya. Sungguh zee merutuki dirinya sendiri yg telah menyia-nyiakan adik sebaik adel selama ini.

"Baiklah, kamu bisa jaga adel, aku akan membencimu seumur hidup jika kau berani berbuat yg tidak-tidak " Ucap chika dengan tatapan tajam yg hanya di balas anggukan saja.

Setelah chika pergi dari ruangan kini tinggalah adel dan zee yg tengah di selimuti rasa canggung.

"Kk zee gk sekolah "tanya adel penasaran yg di balas gelengan.

" Kau lebih penting saat ini"jawab zee yg mampu membuat wajah adel memerah, zee yg melihat ekpresi malu-malu adiknya itu hanya bisa terkekah gemas. Namun di tengah-tengah kehangatan yg menyelimuti mereka, suara gaduh di luar mengalihkan perhatian kedua adik kakak itu.

"Siapa disana" Tanya zee penasaran yg tidak mendapatkan balasan apapun.

"Mungkin kucing" Saut adel yg langsung di jawab anggukan oleh zee. Dirumah sakit itu banyak sekali kucing yg berkeliaran, tak heran jika adel menduga itu kucing. Namun entah kenapa firasat zee menjadi tidak enak.

Namun siapa sangka saat ini ada seseorang gadis tengah menatap mereka dengan tatapan yg membunuh, bahkan tangannya tak berhenti mengepal.

"Wahh,, seperti nya sedikit bermain-main sangat menyenangkan, Adel" Guman sisca sembari menatap ke dalam ruangan itu penuh arti.

Kini chika berjalan memasuki sebuah gedung tua dan kotor dengan pakaian tertutup nya.

"Berhenti" Ucap seseorang pria tiba-tiba sembari menodongkan pistol nya pada kepala sisca, kini gadis itu hanya tersenyum miring dan bergegas membuka hodie nya. Seketika pria itu terdiam takkala mengetahui orang itu. Pria itupun langsung menurunkan pistolnya dan membukuk.

"Maaf saya tidak mengenali anda tadi" Ucap pria itu yg hanya di balas anggukan.

"Aku punya sedikit misi untuk mu " Ucap sisca.

Nti insyaallah, ingetin author untuk dowbel up yah hari ini ada sedikit kerjaan.

Bay2 jgn lupa vote dan komen

dibenci keluargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang