2. Teman?

329 208 228
                                    

Kalau kalian di kasih kesempatan buat putar ulang waktu, kalian mau balik ke tahun berapa?

-Selamat membaca-

---oo0oo---

Sudah pukul setengah dua belas malam, tapi gadis yang mengenakan setelan piyama berwarna biru muda itu masih sibuk berkutat dengan ponselnya.

Sejak tadi yang ia lakukan hanya diam sembari memikirkan alur apa yang akan ia buat selanjutnya.

Amara adalah seorang penulis pemula, awalnya ia hanya seorang pembaca saja. Tapi bagi Amara, kurang puas jika hanya membaca saja, jadi ia memutuskan untuk mencoba menulis sebuah cerita di aplikasi Wattpad yang berjudul "Seni menerima takdir."

Yang awalnya hanya coba-coba, namun siapa sangka, cerita yang ia tulis berhasil mengundang banyak pembaca, walaupun hanya beberapa part yang baru dia publish.

Amara merasa bingung dengan isi pikirannya sendiri, karena sejak tadi tidak ada satupun ide yang melintas di benaknya.

Pikirannya hanya di penuhi dengan kalimat-kalimat menyakitkan yang ia dapatkan.

Amara menarik nafas panjang sembari mematikan layar ponsel nya, kemudian meletakkannya di atas nakas.

"Harus kuat, biar mereka gak selalu nganggep gue lemah," ucapnya memberi semangat pada dirinya sendiri.

---oo0oo---

Dibawah sinar matahari pagi yang cerah, semua siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan mos dikumpulkan di lapangan utama sekolah. Sesuai dengan perintah sang ketua osis kemarin, kini terlihat semua anak-anak memakai tanda pengenal yang mereka buat dengan kreatifitas masing-masing.

"Sebelum kegiatan mos dimulai, silahkan kalian membuat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari lima anggota. Saya beri waktu lima menit, mulai dari sekarang," perintah ketua osis tersebut yang membuat mereka semua gaduh.

Amara yang sejak tadi bingung, ia terkejut saat ada seseorang yang menarik tangannya, "lo sama gue," ucap Eiren yang tiba-tiba ada di dihadapan Amara.

"Kirain siapa," ujar Amara. "Kita berdua aja?" lanjutnya.

"Enggak, di sana ada temen-temen gue, ayo," ajak Eiren yang kemudian berjalan dan diikuti oleh Amara.

"Ini yang bakal satu kelompok sama kita?" tanya Jeny, teman Eiren.

Eiren mengangguk, "Ra, kenalin, ini Jeny. Dia temen sd gue. Kita bertiga satu kelompok."

"Ohh oke, salam kenal, Jeny," ucap Amara sedikit kaku. Amara adalah tipekal orang yang susah akrab dengan orang baru.

"Lo gemoy banget sih!" gemas Jeny yang hanya di balas senyuman oleh sang empu.

"Ini kita bertiga aja?" tanya Jeny.

Eiren menggeleng, "kita ajak mereka," ucapnya seraya menunjuk dua cowok yang terlihat sedang kebingungan.

Jeny mengikuti arah telunjuk Eiren, "maksud lo kita ajak Dani sama Rafi?" tanya Jeny yang hanya dibalas anggukan oleh Eiren.

"Kalian tunggu sini, gue mau ajak mereka gabung sama kita," ucapnya, kemudian menghampiri dua cowok itu.

AMARA (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang