two

1.2K 8 0
                                    

Setelah perbincangan yang tidak begitu penting itu . Suasana kembali canggung. Earl sibuk dengan pekerjaannya sedangkan Valeria terus mengetik dan menghadap komputer didepan mata .

Valeria jika dihadapkan dengan pekerjaan dia akan benar-benar fokus . Bahkan matanya tidak beralih sedetik pun .

Lain dengan si jejaka itu . Walaupun dia adalah pemilik syarikat megah ini , dirinya tidak ingin begitu fokus dalam pekerjaan. Kerana dia sudah terlalu kaya untuk sibuk berkerja.

Bahkan untuk tanggung Valeria saja sudah lebih dari mampu apalagi jika mereka punya lebih dari sepuluh orang anak . Earl cukup mampu untuk menanggung semuanya .

Matanya terus menatap kearah kaca besar yang hanya memisahkan ruangan mereka sahaja .

Satu hal yang tidak disukai tentang Valeria ialah wanita itu terlalu tekun dan pekerja keras . Kenapa harus setekun itu? . Wanita itu masih punya dirinya . Dia juga tidak perlu bekerja keras untuk menyiapkan segala pekerjaan tidak penting ini .

Telefon berdekatan diambil lalu mula menekan beberapa butang . Matanya terus menatap Valeria menunggu untuk diangkat .

" Yes Sir ".

" Datang bilik i sekarang ".

Valeria menghela nafas panjang dan bangkit untuk menuju ke bilik sebelah . Earl jika tidak mengacaunya seharian pasti akan mati .

" u nak ap-

" sekarang dah waktu lunch , teman i makan ". Earl bangkit dan bersiap untuk keluar dari biliknya namun perkataan Valeria kembali memberhentikan langkahnya .

" sorry , i dah ada janji dengan Aiser".

Earl membeku dia menelan air liur . Dan sudah mahu meluap-luapkan amarahnya . Namun terbukanya pintu kembali memberhentikan kata-katanya.

" Valeria , jadi tak nak keluar dengan saya ". Aiser muncul dan tersenyum manis .

Lesung pipitnya yang dalam pasti akan membuat semua gadis jatuh dalam senyumnya .

" ja-jadi ". Valeria menoleh kearah Earl yang jelas-jelas terdiam kaku .

" Sir , saya pergi lunch dulu ". Valeria membungkuk hormat dan berjalan keluar tergesa-gesa.

" Bang , aku gerak dulu tau ". Aiser tersengih sendiri dan mula menyusul Valeria .

Earl kembali duduk di kerusinya dan mula mengurut pangkal hidung . Pening akan situasi yang tidak dijangka seperti ini .

Fikirnya Valeria masih bermain-main dengan perkataannya namun kenyataannya tidak .

Bahkan dulu Valeria pernah mengugutnya jika tidak dilanjutkan hubungan bodoh mereka ini. Valeria akan menerima perjodohan keluarganya. Tetapi itu bohong dia tetap kembali ke sisi Earl kembali .

Kali kedua pula Valeria berjanji akan pindah ke Itali dan berkahwin dengan sepupu jauhnya disana . Tetapi masih sama itu hanya salah satu dari fikirannya .



tbc.

OG| EARL GRAYWhere stories live. Discover now