chapter 10

953 44 14
                                    

No sensor teks vulgar!

Suara tangisan mendalam memenuhi ruangan, Solar mengunci pintu kamarnya dan membuang kuncinya di lantai saat ini dirinya tengah menangis  terisak di tempat tidur sambil memeluk bantal gulingnya. Keadaan kamarnya sangat lah berantakan akibat dirinya sendiri.

"Kak hali jahat.. " ucap Solar yang terdengar tidak jelas ditengah isakannya.

Hari sudah menjelang malam, solar sudah mengunci dirinya didalam kamar selama beberapa jam tepat saat halilintar menampar wajahnya dan membentak nya bahkan menghina nya, rasa sakit hati yang tak bisa solar pendam lagi.

••••

Halilintar termenung menatap buku buku tugas yang dia kerjakan saat ini, pikirannya dipenuhi dengan dirinya yang merasa bersalah karena sudah memperlakukan solar yang jelas saudara kandungnya sendiri, dengan tidak sebagaimana mestinya.

Tapi jauh didalam lubuk hatinya dirinya merasa sangat kesal, kecewa, sedih, dan marah karena seorang bayi yang sangat dia dambakan dari solar telah pergi begitu saja karena kecerobohan solar.

Halilintar menatap telapak tangannya yang masih berbekas merah akibat dia menampar solar dengan keras bahkan tidak hanya satu kali melainkan berkali kali. Halilintar mengepal kan tangannya dengan erat sambil mengeram pelan.

"Saekkia.. " halilintar menenggelamkan wajahnya pada meja belajarnya.

Klik!

Halilintar mengangkat kepala nya saat mendengar pintu kamar nya dibuka oleh seseorang, dilihatnya solar yang masuk ke kamarnya dan pergi menuju tempat tidurnya mengambil barang barangnya solar. Mata tajam halilintar mengikuti setiap pergerakan solar , melihat solar mengambil kembali semua barang barang yang solar bawa di kamarnya.

Solar yang sadar akan ditatap terus oleh halilintar lalu solar menatap halilintar menggunakan sudut matanya.

"Wae? (Kenapa) " tanya solar dingin.

"Aniyo(tidak) " ucap halilintar lalu membuang muka.

Solar tidak menjawab setelah itu dirinya langsung keluar dari kamar halilintar membawa barang barangnya tanpa menutup pintu.

"Yakk ssi-bal!! " teriak halilintar dengan kesal lalu berjalan menuju pintu nya dan membanting pintunya dengan keras setelah itu dia kembali ke meja belajarnya dan fokus mengerjakan tugasnya.

Terdengar pintu kamar dibuka kali oleh seseorang, membuat halilintar semakin kesal lalu dirinya berteriak dengan keras tanpa menoleh ke arah pintu karena dirinya tau bahwa itu adalah solar.

"Keluar!! "Bentak halilintar

" oh.. Oke.. "Ucapnya pelan, halilintar terkejut kalau itu bukan suara solar.

Halilintar langsung memutar tubuhnya dilihatnya pembantunya yang ingin menutup pintu.

" tidak, tidak, masuk saja, hali pikir solar yang masuk tadi"ucap halilintar dingin.

••••

Sat ini adalah waktunya makan malam, halilintar belum ada di meja makan hanya ada solar sendiri disana menikmati makan malamnya. Kak hana sedang membersihkan dapur sehabis dirinya memasak.

Beberapa menit kemudian akhirnya halilintar datang menuju meja makan dengan raut wajah kelelahan dan rambut acak acakan, halilintar menundukkan dirinya dikursi di sebrang solar menatap solar dingin.

Solar yang menyadari tatapannya langsung bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan meja makan, halilintar menatapnya dengan bingung melihat makanannya yang baru dimakan setengah oleh solar.

After School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang