Bismillahirrahmanirrahim
------------------------------------------------------------------------
---------Happy Reading---------
"Aku mencintaimu apa adanya, semua yang telah kamu lakukan dan semua yang akan kamu lakukan"
- Takdir Imamku -Pandangan Nettara tertuju ke makanan yang diambil suaminya itu, terlihat hanya 1 centong nasi putih dan tahu goreng
"Karena makan malam sudah selesai, mari kembali ke kamar untuk tidur. Abdar dan Nettara semoga kalian mimpi indah"
Ucapan Pak Bari setelah makan malam membuat semuanya bubar kecuali Gus Abdar yang masih berada dimeja makan. Sementara bibi sekarang membereskan meja makan sedikit demi sedikit setelah digunakan makan malam
"Nak Abdar sudah selesai atau belum? Ini mau saya bersihkan mejanya nak"
"Sudah bi, saya hanya sedikit pusing jadi untuk sementara aku mau dilantai bawah aja"
"Kalau gitu Nak Abdar istirahat aja di ruang keluarga, mari saya antar"
"Boleh bi, terima kasih"
Diruang keluarga kini Gus Abdar berisitirahat bukannya dikamar tidur. Karena kepalanya memang terasa sangat pusing, takut kalau naik ke lantai 2 malah jatuh
Nettara berada dikamar terbangun melihat jam dinding yang menunjukkan sudah pukul 03.00, tampak kalau suaminya belum datang ke kamar setelah makan malam kemarin
"Dimana tuh orang kok ngga tidur disini?"
"Ngapain gue peduli, terserah dia mau gimana? Tapi kasihan dia kemarin kan kepalanya pusing dan makan malam hanya makan nasi dan tahu goreng"
Setelah keliling rumah, Nettara menemukan Gus Abdar yang tidur diruang keluarga tanpa memakai selimut padahal diluar sini udaranya dingin
Melihat wajah suaminya ia merasa sedih dan tanpa sengaja meneteskan air mata yang mengenai pipi Gus Abdar
"Sayang kamu disini? Sekarang jam berapa?"
Sontak saja Gus Abdar langsung terbangun dengan posisi badan masih terbaring disofa
"Jam 3 pagi"
"Tolong bantuin ke kamar mau? Aku mau shalat tahajud disana aja"
"Yaudah ayo"
Setelah Gus Abdar menunaikan shalat tahajud dan sudah menyelesaikan shalat subuh, ia menyandarkan tubuhnya ketembok
"Heh lo ayo gue bantuin ke kasur, istirahat aja disana"
"Disini aja gapapa, kamu kan kemarin bilang kalau ngga mau 1 ranjang denganku. Aku menghargai keputusanmu, jadi biarlah aku istirahat disini"
Deg
Perasaan Nettara menjadi tak karuan karena dirinya merasa bersalah sudah bersikap berlebihan pada suaminya
"Itu kemarin bukan sekarang, ayo aku bantuin kekasur"
Saat dikasur, Nettara menyuruh Gus Abdar agar berbaring disini saja. Tak lupa ia juga menata bantal agar tidak terlalu tinggi dan menyelimutinya
"Sayang kesini, kamu mau kemana Net?"
"Ngga kemana-mana"
"Duduk disampingku sini, jangan tinggalin aku sendirian"
Hati Nettara seperti ditusuk berkali-kali mendengar ucapan suaminya, begitu sayangnya Gus Abdar ke Nettara walaupun sudah diperlakukan kurang baik olehnya
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR IMAMKU
RomanceBismillahirrahmannirrahiim --------- Happy Reading --------- Nettara, gadis yang sangat membenci mata pelajaran Bahasa Arab termasuk yang berkaitan dengan agama islam harus tunduk kepada takdir Lauhul Mahfudz. Di sisi lain ada seseorang yang mencint...