21 Guru Baru

28 0 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

------------------------------------------------------------------------

---------Happy Reading---------

"Perempuan itu sama seperti bunga. Mereka harus diperlakukan dengan lembut, baik, dan penuh kasih sayang"
-Takdir Imamku-

Melalui proses ini, Nettara dapat mengatasi rasa cemburunya dan membangun kepercayaan yang lebih kuat dalam pernikahannya dengan Abdar. Sinta dan Melani merasa lega karena dapat membantu sahabatnya menyelesaikan masalah ini dengan baik

Kring kring kring

Pertanda bel sekolah untuk jam pelajaran selanjutnya sudah berbunyi. Segeralah Nettara, Sinta, dan Melani pergi ke kelas karena mereka sekarang masih berada digudang sekolah

Disisi lain, Abdar dan Bahrul mendapatkan kabar bahwa montir yang dipanggil untuk memperbaiki mobil Abdar sudah selesai

"Bro mobil lo sudah selesai nih, baru aja gue dapat kabar dari montir"

"Iya udah ayo, lagipula yang belum selesai makan siapa?"

"Buang aja gapapa, gue keburu ada urusan"

"Rul diluaran sana masih ada banyak orang yang menginginkan makanan yang kita makan ini, kamu alhamdulilah dikasih rezeki sama Allah malah dibuang-buang. Logika aja semisal lo ngasih sesuatu ke seseorang tapi malah dibuang, sakit hati nggak? Dan setelah itu lo bakal ngasih lagi nggak?"

"Iya paham-paham, bentar gue habisin dulu"

"Gitu dong, ini baru temen gue"

"Nggih gus"

Sesampainya Nettara dan teman-temannya dikelas, ada pembicaraan tentang sesuatu dikantin

"Kalian tau nggak sii, hari ini kita baru aja nge lihat cowok tampan banget" ucap Kiran

"Cowok tadi sepertinya aku kenal" batin Lyvia

"Iya bener, wajahnya itu bersih dan seger banget. Aku mau kok sekarang dinikahin tu cowok, vibes cowok paham agama sedang merajalela" tambah Zafani

"Nih ada Asghar, 11 12 sama orang yang kalian bicarakan" cetus Bagas

"Apa-apaan sih lo gas, nggak baik kayak gitu"

Asghar yang dari tadi diam, sepertinya salah jika disampingnya ada Bagas. Daripada menanggapi obrolan Bagas, lebih baik ia bicara dengan Nettara karena sepertinya temannya itu sedang murung sejak selesai istirahat

"Istirahatnya kurang Net?"

"Net Nettara, kamu sakit kah?" tambah Asghar

"Eh, lo tadi bicara apa? Bisa diulangi nggak?"

"Istirahatnya kurang ya?"

"Enggak kok, bisa aja kamu"

"Ya karena kamu kelihatan murung kayak gitu, aku kira masih mau jajan ke kantin"

"Lagi males aja, habis ini kan mapel bahasa arab. Pasti gue dihukum lagi sama tuh guru"

"Aman, gue bantuin deh nanti kalau lo dihukum"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR IMAMKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang