3

242 20 0
                                    




Sebuah mobil fortuner terlihat berhenti di sekitar kartanegara, kediaman menhan. mobil itu milik Teddy, ia baru saja sampai disana pagi itu.

tepat didepan gerbang kediaman, seseorang memberhentikannya. "pak" panggil orang tersebut, Teddy menoleh. "ya? kenapa?", rupanya orang tersebut adalah salah satu staff pengurus agenda menhan yang ingin memberikan agenda dan jadwal hari ini.

Teddy mengernyitkan dahinya "buru-buru banget mas? biasanya jadwalnya ga dimulai sepagi ini deh", Staff tersebut hanya tersenyum lalu memperlihatkan jadwal yang tertera di layar tabletnya.

Teddy mengangguk, lalu menyuruh Staff tersebut untuk meneruskan jadwal ini ke rajif selaku sekretaris pribadi menhan. ia pun berjalan memasuki kediaman kartanegara.

di dalam, ia menyantai untuk beberapa waktu. maka ia sempatkan untuk mengabari sang ibu mengenai kabarnya, saat hendak membuka kotak pesan ibunya. Teddy melihat nomor tak dikenal mengiriminya pesan.

alih" membalas pesan tersebut, ia langsung menelepon nomornya. "berdering" tertulis di layar ponsel Teddy, 1 kali tidak di jawab ia coba kembali menelepon nomor itu.

sudah 3 kali Teddy menelepon nomor itu, tak ada jawaban sama sekali. ia tak terlalu memikirkannya, mungkin salah sambung pikirnya.

***

Kamila yang sedang fokus bekerja dan membuat ponselnya dalam mode silent, kaget setelah mengetahui seseorang menelponnya selama 3 kali.

ia pun menelepon kembali nomor Teddy, sama dengan respon Kamila di awal Teddy tak menjawab sama sekali teleponnya. Kamila merasa tidak enak dan mematikan mode  sileng pada ponselnya.

Kamila kembali bekerja dengan perasaan tak enak, sampai akhirnya Teddy pun kembali menelepon.

"Haloo??"
"dengan siapa?"
"Kamil.. a??"
"oohh, mba kamilaa. yang kemarin di kedai itu ya?"
"iya pakk, ini dengan pak.."
"Teddy, mba"

Obrolan perkenalan itu terdengar mengasyikkan, telpon itu hanya berjalan selama beberapa menit. karena Teddy yang sedang sibuk dengan agenda menhan dan juga Kamila yang masih di jam kerjanya.

***

drrtt.. drrtt...

dering telepon berbunyi, Kamila mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelepon. nama "Ditaaa" terpampang di layar ponselnya, ia pub segera menerima telepon tersebut.

"iya ditt kenapaa"
"hehehe"
"gaenak nih feeling gw"
"tau aja.. gw lagi demam ajudan pak prabowo mill"
"truss.."
"ke rumahnya yu.."
"gausah ngaco lo dit"
"banyak yang kesana juga koo, tapi ga sekacau yang digbk kemarinn. paling juga rame cewe-cewe doang karena yang ditunggu disana mayted doangg"
"mayted?"
"iyaa, mayor teddy masa lo gatau?"

Mendengar nama Teddy yang disebut sahabatnya, Kamila baru ingat kalau Teddy adalah ajudan menhan yaitu pak prabowo.
ia sendiri tiba-tiba penasaran bagaimana Teddy jika sedang bertugas, ia pun mengiyakan aja

"boleh dehh, tapi kali ini jangan ampe tangan gw keinjek lagi ya. gw gampar lo kalo tangan gw keinjek lagi dit"
"yess! thank you my hani switi tini wini biti, kali ini gw pastiin lo gabakal jadi korban kaya kemarin lagi"
"nyenyenye, yaudah gw matiin ya. besok pas mau kesana langsung kerumah dulu aja."

mereka berdua pun menyudahi telepon itu dan kembali ke aktivitas masing-masing, Kamila yang mencuci muka dan bergegas untuk tidur dan Dita yang sepertinya masih sibuk di kasurnya dengan video-video ajudan bapak di fyp tiktoknya.


Teddy tiba-tiba merasa merinding, "Kenapa bang?" tanya Rizky, "kayanya ada yang mikirin gw terus deh.." balas Teddy. "oalah lulusan terbaik fort benning bisa percaya tahayul juga ternyata" seisi ruangan pun tertawa terbahak-bahak mendengar candaan Rizky.










chp 3 enddd

happy reading guyss, semoga kalian sukaa chapter kali inii. terus aku ingetin lagi kalau cerita yang kubuat ini 100% fiksi ya guyss

***

Kalian pasti udah tau kabar kalo pa teds ditegur bapak karena cegil" dan cemut" nya, yuk jadi cegils dan cemuts yang bijak🥰🥰 mari kita doakan yang terbaik untuk pa tedsss☺️💐

Seindah LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang