"Meyakini bahwa kau akan terbiasa menghadapi kehilangan setelah mengalaminya beberapa kali, itu adalah omong kosong."
Dalam penilaiannya, Min Yoongi tampak gusar seiring kalimat tersebut meluncur halus dari belah bibirnya. Taehyung enggan melihat bagaimana wajah yang ditampilkan oleh yang lebih tua dan hanya melanjutkan pekerjaannya: mengubur kucing jalanan yang ia temukan mati beberapa saat lalu. Dia tidak peduli jika Yoongi tidak ingin membantu, namun dia berharap setidaknya si Min paham jika ia sedang dalam suasana hati yang buruk.
"Semakin beranjak dewasa dan semakin sering kehilangan seseorang, tidak akan membantumu menjadi lebih kuat untuk menghadapi hal seperti itu. Kau justru akan semakin mudah takut terhadap sesuatu yang tidak pasti - takut jika kau akan kembali terluka." Yoongi mengeluarkan satu putung rokok untuk dibakar ujungnya, kemudian memadamkan api hingga menyisakan bara dan asap. Ia berjongkok, tangannya terulur untuk menanam sepertiga putung rokoknya pada gundukan tanah buatan si Kim.
Taehyung tak lagi menganggap lucu kebiasaan Yoongi tersebut. Ia menghela nafas, "Sebab, waktu tak pernah benar-benar menyembuhkan luka semacam itu."
"Benar."
Ya, tentu saja. Persis sebagaimana yang sudah sering terngiang di dalam kepalanya."Maka dari itu, Hyung, sebaiknya kau tidak pernah meninggalkanku." <>
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Overtalk.
Fanfiction𝘛𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨 𝘸𝘢𝘴 𝘣𝘳𝘰𝘬𝘦𝘯, 𝘣𝘶𝘵 𝘠𝘰𝘰𝘯𝘨𝘪 𝘧𝘰𝘶𝘯𝘥 𝘩𝘪𝘮𝘴𝘦𝘭𝘧 𝘸𝘢𝘴𝘯'𝘵 𝘢𝘯𝘺 𝘣𝘦𝘵𝘵𝘦𝘳. [Pieces of An Endless Yoongi's×Taehyung's Verse] __________________________ ▲Tw! Toxicity contents and stuff. [Setiap part tidak sal...