Overtalk.

liars

"Kau tahu, Yoongs, aku pernah melihat beberapa jenis orang rusak dan sakit." Dia memperhatikan air wajah milik yang lebih tua, mencari-cari perubahan yang ia pikir akan terjadi. "Sebagian besar dari mereka adalah pembohong."

Pembohong.

Yoongi berdecak meremehkan, persis seperti yang telah Taehyung perkirakan sebelumnya. "Apa maksudmu?"

Merasa umpannya berjalan mulus, pemuda tan tersebut menarik kursi dari sisi ranjang rumah sakit di mana Yoongi berbaring di atasnya. Perasaan puas bukanlah sesuatu yang mengisi selubung dadanya, tetapi itu lebih seperti keinginan untuk menyadarkan pria itu dari apa yang tengah dilakukannya. Taehyung duduk turun di samping pria itu, suaranya terdengar gamang, "Separuh dari mereka berkata bahwa mereka sedang tidak baik-baik saja. Berpura-pura sekarat, mencari perhatian orang-orang di sekitarnya, kemudian merasa jika dirinya benar-benar sakit—aku pernah sekali menemukan jenis yang semacam ini. Dia menjadikan kebohongan yang ia buat menjadi fakta untuk dirinya sendiri," Taehyung menjelaskan, namun terasa seperti membunuh dirinya sendiri saat ini. "Lalu dia—"

"Bagaimana dengan separuh yang lain?"

Tersenyum susah payah, yang lebih muda menatap perban luka pada bahu milik yang lain, baru beberapa menit yang lalu diganti. "Tadi aku tidak sedang membicarakan diriku."

"Aku tahu. Jadi, biarkan aku mendengar suaramu lagi." Yoongi mampu membedakan kebohongan dan kejujuran di dalam kalimat Taehyung. Keduanya ada di sana.

Akan tetapi tatkala kedua netra hazel itu menatap miliknya, Yoongi menemukan bidikan yang melesat tepat menuju ke arahnya. "Sebagian yang lain adalah mereka yang sungguhan rusak dan sakit, namun selalu berhasil membohongi dirinya sendiri bahwa mereka baik-baik saja, berpikir jika dengan begitu segalanya akan ikut membaik. Padahal, dia sepenuhnya sadar bahwa tidak ada hal baik di dalam dirinya." Suara Taehyung bergetar, lebih seperti gerigi untuk mengupas akal sehat di dalam kepala Yoongi. "Dia—mereka benar-benar sekarat, Hyung." <>

---