Mr. Genius

254 8 0
                                    

Main Cast : Shania
Faris

Supporting cast : Haikal
Gladys
Andreas
Farah
Karenina
Dhira


Diam-diam Shania menyukai kekasih sahabatnya. Hingga suatu hari, Shania harus terjebak dengan laki-laki paling populer sekaligus paling ia hindari di sekolahnya.

==========≈=//=///////================

Shania menatap sahabatnya yang tengah bermesraan dengan kekasihnya. Gladys dan Haikal. Shania dan Gladys duduk di bangku kelas 11 dan Haikal di kelas 12.

Saat ini mereka bertiga sedang berada di kafe dekat sekolah. Sejak Haikal datang setengah jam lalu, laki-laki itu tidak melepaskan tangan Gladys. Ia bahkan dengan berani mencium kepala Gladys sesekali, membuat Shania jengah.

Hatinya terasa panas melihat laki-laki yang ia sukai bermesaraan dengan gadis lain. Tapi Shania tidak bisa berbuat apa-apa karena sejak mengenal Haikalpun, ia sudah menjadi kekasih Gladys. Shania lah yang bodoh karena sudah jatuh cinta pada kekasih orang lain.

"Oh iya, Sha, hari sabtu besok temennya kak Haikal ada yang ulang tahun, lo mau ikut ga? Biar gue ada temen" tanya Gladys membuyarkan lamunan Shania.

"Ngga ah, dys,malu gue ga ada yang kenal" jawab Shania beralasan. Ia tidak sanggup melihat Haikal dan Gladys yang bisa dipastikan akan lebih mesra dari saat ini.

"Kalau bareng Faris gimana, Sha? Anak-anak pada pengen ngajakin si Faris tapi orangnya susah banget" timpal Haikal.

Shania diam beberapa saat. Faris? Kakak kelas Shania yang terkenal tampan dan genius tapi galak? Ooh tidak terimakasih.

"Emm sorry kak tapi kayanya ngga deh, sama kak Faris kan juga gue ga kenal" jawab Shania lagi.

"Bukannya dulu kalian pernah ikut olimpiade bareng ya?" Tanya Haikal lagi.

"Oh iyaa, waktu lo kelas 10 kan pernah ikut bantuin kak Faris buat persiapan dia olim di jerman. Berarti kenal dong?" Tambah Gladys.

Shania kembali mengingat satu kejadian menyebalkan dalam hidupnya. Kurang lebih satu tahun lalu. Shania diminta wali kelasnya untuk ikut kelompok belajar persiapan olimpiade fisika. Shania jadi satu-satunya perwakilan dari kelas 10. Dan di sana ia bertemu Faris.

Siswa kelas 11 yang menjadi kesayangan para guru karena kepintarannya. Awalnya Shania sangat bersemangat ikut kelas belajar tersebut karena ia pikir, ia bisa ikut serta dalam olimpiade. Tapi belakangan Shania mengetahui bahwa kelas belajar tersebut di bentuk semata-mata untuk membantu Faris yang akan mengikuti olimpiade fisika di jerman.

Shania masih ingat betapa dinginnya sikap Faris. Selama 6 bulan mereka belajar bersama, tak pernah sekalipun Shania melihat Faris tertawa. Raut wajahnya selalu sama, datar. Shania sampai berpikir mungkin wajah tampan Faris adalah hasil operasi plastik dan jika tertawa, wajahnya akan hancur.

Mendengar namanya saja sudah membuat bulu kuduk Shania berdiri, apalagi harus datang bersama ke pesta ulang tahun. Lebih baik Shania begadang nonton drakor sambil makan cemilan.

"Gue emang pernah ikut kelas belajar bareng kak faris, tapi ga kenal. Orang selama 6 bulan aja gue cuma pernah sekali ngobrol sama dia. Mana cara ngomongnya ketus banget, bisik-bisik lagi. Giliran gue nanya lagi, dia liat gue udah kaya mau mutilasi gue. Padahal kan gue nanya lagi karena ga denger" gerutu Shania.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang