Bab 3

37 1 0
                                    


"Berisik hujan lebih tenang dari pada berisik ya manusia"

Awh sakit banget kepala ku "ucap april sambil meringis kesakitan dikepala ya  .

"Ck Lo itu nyusahin orang mulu ya pril ga berubah mending Lo mati aja deh biar ga buat beban mama dan papa"ucap Siska.

"Maaf kak".

"Maaf maaf maaf terus aja gue muak dengar kata maaf Lo dengan kata maaf Lo ga akan ngubah semuanya pril" .

Setelah mengatakan itu Siska pergi ke dari kamar april dan membanting pintu dengan keras.

BRAK .

"Maafin April mam pap kak April juga ga mau ini semuanya terjadi April juga ga diminta untuk dilahirkan ke dunia ini kalau April hanya merasakan luka dan sakit" ucap april terisak.

Malam berganti pagi seperti biasanya April membersihkan rumah dan menyiapkan makanan .

"Dengar April kamu harus mendapatkan nilai yg bagus jangan buat mama malu "ucap mama dengan tegas .

"Iya mam nanti april usahahin supaya nilai April bagus dan mama papa bangga sama April"ucap april sambil tersenyum

"Jangan cuma diusahain doang belajar dengan benar ga usah keluyuran ga jelas  NGERTI "ucap papa


"Iya mam pap  kalau begitu April berangkat ke sekolah dulunya "ucap april sambil ingin menyalam orang tuanya namun sebelum menyentuh tangan orang tua ya

"Saya ga Sudi tangan saya dipegang atau dicium sama kamu karena kamu ANAK PEMBAWA SIAL ucap papa dan langsung meninggalkan meja makan begitupun mama dan kakaknya


"Tahan april jangan nangis ini udah biasa tapi kenapa masih sakit yg Tuhan "sambil memukul dada yg sesak .

Alona Kakak pertama Aprilia

Alona Kakak pertama Aprilia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Siska kakak kedua Aprilia

Siska kakak kedua Aprilia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Dunia terlalu jahat buat aku yang gampang nangis ". _ jevan _


"Luka Anak Terakhir "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang