.
.Taufan menunduk lesu tak bersemangat dikarenakan skyboard nya yang disita Halilintar
menghela nafas Taufan mendongak menatap ruang kelas yang sudah ramai, mata biru safir tersebut bergulir hingga menemukan siluet gadis kesukaannya atau sebut saja 'crush', sudah hampir setiap pagi Taufan melihat sang pujaan hati lantaran besti nya sekelas dengan Taufan
karena keberadaan sang pujaan hati Taufan yang awalnya lesu kini bersemangat 45 dan tak sengaja sang gadis menoleh pada Taufan melakukan eyes contacts, dengan cepat Taufan mengalihkan pandangan dan berjalan menuju mejanya
bel sudah berbunyi menandakan masuk, sang pujaan hati sudah pergi dari kelasnya Taufan menghela nafas lega tapi juga sedih karena harus berpisah
"muka lo kenapa? tadi kaya mata halilintar merah" ucap Ice yang duduk di depan Taufan
jangan salah sejak Taufan masuk Ice sudah memperhatikan Taufan dikarenakan Ice tau kalau skyboard milik Taufan disita Halilintar
"mana ada merah" ucap Taufan yang langsung membuka buku, Ice menatap Taufan bingung
.
.
.sudah waktunya istirahat Taufan berencana pergi mencari Blaze dan Daun tanpa sengaja Taufan menyenggol pundak seseorang yang malah berakhir dia jatuh nyungsep ke depan
"hati-hati Taufan"
Taufan yang ambruk ke depan mendongak melihat siapa yang telah ia tabrak
sebelum melihat wajah tersangka Taufan lebih memilih menerima uluran tangan dan berdiri
kini Taufan baru menyadarinya yang ia tabrak adalah perempuan ya seorang perempuan, terkejut? tentu
"kamu oke?" mendongak dan loading sebentar setelah melihat siapa yang Taufan tabrak ternyata yang ia tabrak adalah sang pujaan hati
malu, deg deg an
itu yang dirasakan Taufan sekarang, rasanya ingin menghilang saja dari sini sekarang apalagi Taufan sempat menerima uluran tangan sang gadis
tanpa babibu Taufan mengangguk dengan cepat langsung melesat pergi lantaran malu setengah mati
dirasa sudah jauh Taufan memegang dadanya dengan nafas ngos-ngosan akibat berlari dan muka merah padam benar-benar merah seperti tomat
"lo kenapa dah?" ucap Solar yang entah dari mana muncul di samping Taufan
"AAAA!!" teriak Taufan terkejut reflek memukul Solar
"sakit ajg" ucap Solar yang memegang pundaknya
"salah siapa ngagetin gue?!" sentak Taufan kesal
"lo sendiri ngapain di sini? mau join club?" tanya Solar
"club apaan dah? lo ikut club?" bukan menjawab Taufan malah bertanya balik
"Solar, ada apa kok lama?" suara ini suara gadis yang Taufan kenal dengan patah-patah Taufan menoleh ke belakang Solar dan benar saja
"sorry (name), gue ketemu sama Taufan" sahut Solar sementara Taufan berdiri kaku, bukannya sang gadis tadi berada jauh dari sini kok sudah di sini saja? apa Taufan kurang jauh berlarinya?
"eh Taufan? kamu tadi ngga papa kan?" ucap (name) yang mendekat sementara Taufan hanya mengangguk sebagai jawaban
Solar heran dengan tingkah kaku Taufan terhadap (name) lalu saja Solar memiliki ide
"eh (name), bisa ngga lo beli kebutuhan club sama Taufan soalnya gue ada urusan" ucap Solar
Taufan yang di sebut namanya kaget dan menatap Solar tak percaya, Solar sendiri tersenyum menyeringai senang telah menjaili kakak kembarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
kembar? (Boboiboy × readers)
Random"ha (name) Atok harus pergi sebentar, kau tolonglah Atok jaga cucu Atok tuu" "aik? aku? cucu Atok kan dah besar, kenapa pula kena jaga?" "kalo takde yang jaga, rumah nanti bisa hancur tau! nak ke rumah Atok hancur?" "tak tak tak" "nah jaga cucu Ato...