Boboiboy × gadis dunia lain

278 33 4
                                    

.
.
.

di tengah hujan deras (name) berjalan pulang dari les menggambar

di tengah-tengah perjalanan (name) melihat pemuda bertopi tengah kehujanan dan meneduh di sebuah toko yang sudah tutup mungkin karena sudah jam 9 malam

menatap acuh dan melangkah pergi tapi hati tak rela meninggalkan sang pemuda, berputar arah (name) berjalan mendekati dan bertanya

"kamu, ngapain di sini?"

sang pemuda mendongak dengan badan yang sudah menggigil kedinginan, (name) terkejut

"aku tak tau. aku dah ada kat sini sebelum hujan" jawab pemuda tersebut

"Boboiboy?!"

.
.
.

kini keduanya tengah duduk di sofa ruang tamu milik (name) dengan Boboiboy yang sudah berganti pakaian untung saja (name) memiliki stok baju laki-laki yang masih baru milik ayahnya dahulu yang sempat (name) belikan tapi ayahnya tidak suka

Boboiboy, pemuda yang (name) hampiri waktu hujan tadi menceritakan bahwa ia tersesat dikarenakan tembakan Adu Du yang meleset ke arahnya membuatnya muncul di dunia yang sekarang ia berada

"kenapa kau bisa tahu nama aku?" tanya Boboiboy yang menyeduh susu hangatnya dengan bingung

"duniaku dan duniamu beda Boboiboy. mungkin di matamu kamu tersesat di dunia yang masih sama. tapi sebenarnya tidak." jawab (name) yang membuat Boboiboy semakin bingung

"maksud kau? apa yang beza?" tanya Boboiboy lagi, (name) memandang Boboiboy sejenak dan menghela nafas

"ngga. ini udah malam kamu bisa pakai kamar di situ kalau ada apa-apa aku di sebelah kamarmu." ucap (name) yang berjalan pergi masuk ke dalam kamar, sementara Boboiboy memandang bingung

.
.

sudah 6 hari terhitung Boboiboy masih tinggal di rumah (name), karena tidak tau harus pergi ke mana sementara sinyal di jam kuasanya tidak berfungsi.

dirinya hanya bisa berpecah tapi tidak bisa mengirimkan pesan kepada teman-temannya ataupun Ochobot power sphera miliknya

setiap hari Boboiboy hanya bisa menunggu (name) pulang dari sekolahnya, tak berani berkeliling ataupun berjalan-jalan keluar takut tersesat karena tak hafal

sudah berjam-jam Boboiboy menunggu akhirnya (name) pulang dengan ke adaan yang bisa di maksud prihatin sebenarnya selama Boboiboy di sini Boboiboy kerap menjumpai (name) yang banyak luka setelah pulang sekolah

Boboiboy yang melihat luka di wajah (name) lekas berdiri dan menghampirinya

"apa yang dah jadi ngan kau? kenapa muka kau luka-luka macam ni lagi?!" ucap Boboiboy panik dan menarik lengan (name) untuk duduk di sofa

Boboiboy yang sudah hafal denah rumah (name) segera mengambil kotak P3K dan kembali untuk mengobati (name)

"aku bisa sendiri boy" ucap (name) yang mencoba mencegah Boboiboy untuk mengobatinya

"iss tak biar aku saja." ucap Boboiboy yang mulai mengobati (name) dengan teliti walaupun sedikit payah Boboiboy tetap bisa mengobati

"apesal yang tlah jadi ngan kau (name)?" tanya Boboiboy yang sudah selesai mengobati

"ngga penting boy, hanya luka ringan doang" ucap (name), Boboiboy tak bisa memaksa (name) menjawab apalagi mereka baru kenal 6 hari Boboiboy menghela nafas

"boy, bisa temani aku pergi keluar bentar?" tanya (name) tiba-tiba yang di balas angguk an oleh Boboiboy

segera saja (name) berjalan ke kamar melakukan rutinitasnya sebelum keluar mengabaikan rasa sakit yang ia rasakan

kembar? (Boboiboy × readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang