06

5.2K 243 29
                                    





HAPPY READING




***
















Hari demi hari kondisi Sara sudah lebih membaik, ia sudah mulai menerima kepergian kedua orang tuannya namun ia masih belum bisa memaafkan orang yang telah sengaja membuat kedua orang tuanya kecelakaan.

Di pagi yang cerah,

Sara terbangun dengan tubuh yang sangat pegal. Ia dapat merasakan tubuhnya yang begitu lengket karena keringat.

"Punggungku sakit sekali."

Sara meminta pelayannya untuk membantu dirinya untuk membersihkan tubuhnya karena kakinya benar-benar tidak kuat untuk bangun berdiri.

Selesai membersihkan tubuh dan mengganti pakaiannya, Sara pergi turun untuk sarapan bersama namun ia tidak melihat dimana Ibu mertuanya berada.

Sara duduk dan memakan makanan yang sudah disiapkan. Kali ini Sara merasa lega karena ia sudah tidak merasakan mual ketika makan.

"Noah, apakah kau tidak ingin menghabiskan makananmu?"

Noah tidak menjawab apa yang istrinya tanyakan sedangkan wajah Sara terlihat khawatir melihat suaminya yang semakin sibuk dengan pekerjaan sehingga membuat kantung mata Noah menjadi hitam.

"Noah, aku hanya ingin membangun keluarga sederhana bersamamu... Apakah kita tidak bisa menjadikan mimpiku ini menjadi nyata? aku ingin suatu hari nanti kita akan pergi kepantai bersama keluarga kecil kita dan melihat anak-anak kita berlari dan meminta bantuan kepada Ayahnya untuk menangkap salah satu dari mereka."

Sara sudah menghabiskan makanan lalu pergi keluar untuk mencari angin segar.

Di taman, Sara melihat ada beberapa pria berpakaian hitam berjabat tangan bersama Noah dan masuk dengan pistol didalam saku mereka.

Sara takut melihat teman-teman Noah adalah orang yang berbahaya. Sara takut kalau mereka bukanlah teman melainkan musuh dari Noah yang suatu hari nanti akan menusuk Noah dari belakang.

Cit...cit...cit...

Sara mendengar suara burung yang seperti memenggilnya namun ia tidak melihat ada burung didekatnya sampai akhirnya Sara melihat ada sebuah sangkar burung terjatuh dan rupanya didalam sangkar itu terdapat seekor burung kecil.

"Kasihan sekali burung kecil ini, pasti dia terus meminta tolong kepada seseorang namun tidak ada yang menolongnya."

Sara pun menaruh sarang burung itu dahan pohon yang bisa ia raih.

"Seomaga induknya segera datang."

Ketika Sara ingin melangkah pergi, ia merasakan ada seseorang yang sedang memperhatikannya namun ketika ia membalikan tubuhnya Sara tidak melihat siapapun kecuali rumput yang tinggi yang begoyang.

Sara yang penasaran pergi mendekat kerumput itu namun tiba-tiba saja Noah datang yang membuatnya terkejut.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Tidak ada, hanya mencari angin."

"Masuk."

"Tapi-"

Dangerous FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang