10

725 42 4
                                    






HAPPY READING

***

Sara memegangi perutnya yang sakit, ia tidak peduli dengan luka ditubuhnya namun ia khawatir dengan bayi didalam perutnya.

Sara dapat merasakan sebuah dari mengalir dari pahanya namun ia terus berusaha kuat untuk bangun dan menghampiri mobil suaminya.

Sara sampai didepan mobil Noah dan meminta ampun kepadanya untuk tidak melukai putranya sendiri.

"Kumohon Noah... Dia adalah putramu, kau tidak bisa melenyapkannya! dia adalah pewarismu! kau akan membutuhkannya."

Noah hanya tertawa kecil.

"Minggir dari depan mobilku, atau kau yang akan aku tabrak dengan mobilku?"

"Aku akan siap mati demi putraku."

"Baiklah jika itu yang kau mau."

Noah memundurkan mobilnya lalu mengambil gigi dan menancapkan gas mobilnya sehingga Sara yang ingin terjatuh tidak kuat berdiri terpental karena dorongan dari mobil milik Noah.

Sara terseret begitu jauh dan menggelinding seperti bola tanpa henti.

cittt...

Noah menghantikan mobilnya lalu pergi keluarga dari dalam mobil dan melihat kondisi istrinya yang benar-benar tidak baik-baik saja.

"Kasihan sekali... Istriku yang malang."

Noah memberikan kode pada bawahannya untuk mengurus anaknya sedangkan dirinya menggendong Sara dan membawanya masuk kedalam mobil.

Sesampai di mension, Medora terkejut melihat Noah masuk kedalam dengan menggendong tubuh Sara yang penuh darah.

Noah tidak menjawab apa yang Ibunya katakan dia mengunci pintu kamar agar Ibunya tidak masuk dan membiarkan para perawat dan dokter yang mengurus istrinya.

"Tuan... Nyonya mengalami luka yang serius dan juga pendarahan yang sangat banyak... Kami tidak bisa berbuat apa-apa saat itu."

"Lakukan sebisamu, jika ada yang tiada maka itu lebih baik."

Angin bertiup kencang diluar sana dan Medora yang berdiri diluar pintu terus berdoa untuk keselamatan menantu dan cucunya.

Medora baru saja melihat menantunya, tapi ia tidak menyangkan kalau ia akan melihat kondisi menantunya seperti ini.



***

Sepuluh Tahun Kemudian....

Seorang anak kecil sedang berlari di atas rumput yang hijau dan basah karena embun semalam.

"Nona! ini sudah saatnya untuk sarapan... Jika Nyonya besar tahu kalau Nona belum makan habislah saya..."

"Aku tidak ingin makan! Ayah saja tidak mau datang dipesta ulang tahun bonekaku."

"Nona-"

Medora datang dan menyuruh pelayan itu untuk pergi dan meninggalkan dirinya.

Dangerous FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang