Zervis Armanston [ Transmigrasi]

part 1

Zervis Armanston yang saat ini berusia 29 tahun, memiliki kehidupan yang keras karena dari kecil ia harus berjuang hanya untuk sesuap nasi. Walaupun begitu ia tak menyerah sehingga hasil kerja kerasnya terbayar dengan gedung yang berlantai 10 dan mansion seluas lapangan.

Kini Zervis tengah bersantai pada salah satu bangunan taman mansion miliknya sembari menggenggam sebuah novel yang tengah dibacanya.

"Tuan ini minuman anda.." ucap seorang pelayan yang baru saja tiba.

"Ya kau boleh pergi.." ucap Zervis yang masih fokus pada novelnya.

15 menit berlalu...

Tap

Novel itu ditutup dengan keras dan tercetak jelas wajah Zervis yang nampak tak puas dengan isi buku tebal itu.

"Mengapa akhirnya menyebalkan...cih...kedua tokoh protagonis bahagia namun para figur menderita yang benar saja apa lagi gadis yang bernama Ruby ia Cantika bahkan saat  deskripsi menjelaskan para tokoh si Ruby yang paling menonjol, tapi mengapa malah gadis jalang yang menjadi protagonisnya, ku pikir Ruby tapi malah Zamora....." Ujar Zervis dengan nada sangat kesal.

"Tapi anehnya Ruby nampak tidak tertarik pada protagonis malah ia seperti...

"Aiiss apa yang aku pikirkan lebih baik kembali kedalam..." Zervis mulai bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar miliknya.

"Seperti biasa setiap tidur harus menggunakan tabung oksigen.." ucapnya malas saat melihat beberapa pelayan yang tengah siap memasangkan pada tubuhnya.

"Selamat beristirahat tuan.."

Zervis menggunakan tabung oksigen saat ia menikmati hasil kerja kerasnya diusia 22 tahun , ia menggunakan karena ada alasan medis yang tidak ada seorangpun tahu bahkan jika ditanya apa ia memiliki asma maka ia akan menjawab tidak.

Namun biarkan saja namanya juga orang kaya.

Hai semua
Ini cerita transmigrasi kedua gue..
Makasih udah mampir