part 7

688 57 4
                                    

"Selamat datang kembali sayang..." Jika kalian menebak itu Zervis Armanston maka kalian salah itu adalah jiwa Zervis Armanston Revelton pemilik asli raga tersebut.

.

.

.

Di pagi hari terlihat Zervis tengah menatap dirinya dicermin, terlihat jelas tatap kecewa, benci dan amarah.

Prang

Suara pecahan kaca terdengar dikamar mandi akibat pukulan Zervis.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan terdengar nyaring didepan kamar Zervis membuat sang pemilik kamar yang berada dikamar mandi terdiam sesat.

Lima menit berlalu Zervis keluar dan menatap kearah sang pelaku pengetuk pintu kamarnya.

"Maaf tuan muda, tuan besar menyuruh untuk segara turun...."ucap pelayan itu sopan.

"Hmmm..." Zervis langsung meninggalkan pelayan tersebut.

Setibanya ia diruang makan terlihat sang ayah menatapnya dengan tatapan teduhnya.

"Pagi boy..." Ucap Ken tersenyum.

"Pagi..." Jawab Zervis seadanya.

"Omong-omong boy... hari ini kamu berangkat bersama Queen ya..."ucap Ken menatap Zervis dalam.

"Baiklah..."jawab Zervis seadanya lagi membuat sang ayah hanya menghela nafasnya saja karena ia tahu betul sifat dan sikap anaknya itu.

.

.

.

Kini Zervis berdiri didepan mansion megah keluarga Leovarnot atau bisa kita sebut keluarga tunangannya.

Dapat dilihat Zervis menunggu didepan tanpa mau masuk ia hanya fokus pada handphone miliknya hingga suara lembut membuat dirinya menoleh.

"Pagi sayang.."ucap Queen tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Dengan cepat ekspresi bad mood itu berubah menjadi ekspresi bahagia.

"Pagi juga cantiknya Zervis..." Ucap Zervis yang langsung menghadiahkan ciuman pada salah satu pipi Queen.

"ih...ayo berangkat malah nafsuan kamu..." Ucap Queen kesal membuat Zervis terkekeh lalu mengacak rambut sang tunangan.

"Ayo tuan putri biarkan pangeran ini menghantar anda dengan penuh cinta..." Ucap Zervis langsung memasangkan helm pada Queen.

Jika kalian bertanya bukannya Zervis itu tidak tahu soal pacaran maka jawabannya memang benar tapi bukan Zervis namanya jika tidak mencari tahu, kalian ingat saat Zervis sedang sibuk dengan handphone miliknya tadi beberapa menit lalu maka itu jawabannya ia mencari cara untuk berperilaku manis dan perhatian untuk kekasihnya walaupun baginya tadi itu canggung namun semuanya harus bisa terbiasa, terutama memahami sifat wanita yang terkadang menjengkelkan.

"Ayo berangkat..." Namun belum sempat Queen menaiki motor sport hitam itu ia malah diangkat oleh Zervis yang membuat dirinya langsung duduk dijok belakang.

"Ayo tuan putri..." Dengan perlahan namun pasti Zervis masih memiliki kewarasan jika sudah membawa seorang gadis jadi jangan berfikir ia akan kencang membawa motor.

"Kita tidak terlambat jika kamu sangat lambat membawa motor?..."tanya Queen membuat Zervis terkekeh.

"Kamu lupa kita bisa manjat pohon kok ditembok belakang..." Yah sepertinya Zervis tetaplah dirinya yang selalu nekat dan lupa posisinya siapa padahal ia bisa meminta satpam membuka gerbang.

Zervis Armanston [ Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang