part 16

285 24 4
                                    

Hari ini adalah  hari ulang tahun Afnan, dua hari setelah penemuan tanda aneh tersebut Zervis nampak mengobrol dengan Afnan dan kedua sahabatnya.

"Ciee yang ulang tahunnya dirayain.. " sindir Zervis.

"Apa sih kayak gak pernah liat orang ulang tahun.. " sinis Afnan kesal karena diejek oleh Zervis.

"Udah ah.. Gak usah berantem ni pengajiannya mau mulai... " tegur Prince.

"Iya ayo, eh Prince?... " ajak Zervis, namun terhenti saat menyadari sesuatu.

"Gak apa-apa kata bunda harus toleransi.. " ucapnya membuat mereka bertiga tersenyum.

"Kita bersyukur punya temen kayak lo.." Kenzo mengacak rambut milik Prince.

"Iya.. Udah ini kita bakar-bakar.. " Zervis menggandeng tangan Prince.

Acara pengajian yang dilakukan dirumah Afnan berlangsung dengan baik terlebih hari ini ulang tahun Afnan, walaupun terlihat sederhana dengan melakukan pengajian dihari ulang tahun tidak ayal semua orang menikmati pengajian apa lagi Zervis dan yang lainnya.

Berbeda dengan anak-anak lain disaat hari ulang taunya ia akan merayakan dengan meriah namun, tidak berlaku untuk keluarga Afnan walaupun sederhana namun momenlah yang menjadi meriah dan bahagia.

Terlihat Zervis dkk tengah berada ditaman belakang mereka nampak mengelilingi api yang tengah menyala, Tak lupa tawa mengisi suasana mereka.

"Eh Ayo dong nyanyi... " ucap Afnan.

"Kenzo sibuk ya... " ucapan Prince membuat Afnan maupun Zervis terdiam sesaat.

"Eh udah ah.. Kenzo sibuk masalah keluarganya dia nitip pesan suara nih ayo dengarin... " Zervis membuka handphonenya.

Janam janam janam sath chalna yunhi
Kasam tumhe kasam aake milna yahi
Ek jaan hai bhale do badan ho juda
Meri hoke hamesha hi rehna
Kabhi na kehna alvida

Meri subah ho tumhi
Aur tumhi sham ho
Tum dard ho tum hi aaram ho
Meri duaon se aati hai bas yeh sada
Meri ho ke hamesha hi rehna
Kabhi na kehna alvida


"Kalian lagi ngapain?!... " teriak seseorang membuat kegiatan mereka terhenti.

"Apa sih lo so asik banget bang... " sinis Zervis kesal karena kemunculan Latham sangat kakak laki-laki.

"Kalian lagi nonton bo-

"Gak usah ngomong aneh-aneh." ucap Zervis kesal.

"Ya maaf, ayo masuk semua udah ngumpul buat acara makan." ajak Latham.

"Gak liat kita lagi jaga api buat bakaran." tunjuk Zervis pada api yang menyala.

"Ah itu nanti aja, yang gak masuk gak bakal dapat Civit." Latham langsung berlari masuk.

"Apa/tidakkk/mauuu..." ucap mereka bertiga kompak lalu berlari menuju pintu masuk.

.

.



"Hari ini?.. "

"Ya,  dia sudah menemukan tanda itu... "

"Baiklah... "






"Dua tiga eneng cantik, kiw bagi WA.. " goda Haikal pada salah rombongan adik kelasnya.

"Kebiasaan lo goda anak orang.. " Kenzo menarik kerahasiaan baju Haikal.

"Aelah mas, padahal mereka mau ngasih WA.. "Ucap Haikal dengan kesal.

" disini sekolah bukan jadi pengoda... " Kenzo menatap sengit pada Haikal membuat sang empu ketakutan.

"Ingat.. "

"Siapa yang lo bawa Nzo?.. " tanya Zervis yang baru saja tiba.

"Haikal sodara jauh gue."

"Oh, sekelas?.. "

"Engga gue sengaja soalnya malas ma ni anak.. "

"Kok gitu mas.. " ucap Haikal tiba-tiba dengan nada sedih.

"Mas?.. " Zervis heran.

"Dia mangil gue mas karena gak mau manggil abang.. " jelas Kenzo.

"Kesannya kayak laki bini.. " lanjut Kenzo membuat Zervis tertawa.

"Kali kali... Btw yok kelas tinggalin aja sepupu lo itu.. " ajak Zervis langsung menarik Kenzo meninggalkan Haikal.

"Mas.. Tunggu dedek masss... " teriak Haikal namun tak ayal ia tidak berjalan malah tetap berdiri disana menatap kepergian sang kakak sepupu.

Tatapan mata seseorang menatap dengan penuh benci, dendam, dan kosong.

"Lo akan merasakan apa yang gue rasakan.. "

"Eh kok tiba-tiba dingin ya apa ada setan.. " ucap Haikal merinding melihat sekeliling.

"Tau ah.. " Haikal berlari meninggalkan tempatnya.

"Babak akhir... " ucap seseorang

Zervis Armanston [ Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang