part 4

992 77 0
                                    

Diruang tengah mansion Revelton kini terlihat tiga sosok pria yang tengah berbincang bincang setelah usai makan malam.

"Boy ayah dengar kau berteriak keras ada apa?..."tanya Kendrick.

"Ah itu karena-

.

.

.

.

Pagi yang cerah suasana kelar yang nampak masih sepi namun terdapat sosok pemuda yang terlelap.

"Selamat pagi Zervis apa kamu sudah sarapan?.." ucap Prince yang baru saja tiba.

"Zervis?.."panggilan lagi.

"Eugh..aku datang pagi karena menghindari kakakku..." Ucap Zervis dengan suara serak.

"Begitu ya...ini makan bunda baru saja membuat bekal..." Ucap Prince menyodorkan kotak bekal miliknya.

Dengan sigap tubuh Zervis bangkit dan menatap kearah Prince namun pemuda itu mengangguk seakan mengiyakan.

"Makasih..." Ucap Zervis.

"Iya...oh iya selesai makan bisakah kamu menjadi objek lukisku?.."tanya Prince menatap penuh harap.

"Iwya..." Ucap Zervis mengangguk dengan mulut penuh makanan.

"Puft...Oke..."

Setelah beberapa saat Zervis mulai menatap kearah Prince yang tengah mengeluarkan alat gambarnya.

"Untuk apa kamu menggambar?.."tanya Zervis menatap Heran.

"Aku ada kelas lukis dan ya objeknya adalah objek nyata seperti kamu jadi tifak masalah bukan?..."ucap Prince tersenyum begitu manis.

"Baiklah jadi harus berpose apa?..."tanya Zervis.

"Hmm...menatap dengan tenang kepalamu menoleh sebentar...yah begitu kamu Faham?..." Jelas Prince

"Okeh...gini.." Prince mengangguk.

Sudah 1jam berlalu suasana kelas bahkan sudah belajar namun sepertinya guru yang mengajar sadar jika menganggu mereka akan membawa dampak buruk untuknya jadi ia memilih diam.

Dan yah bell istirahat berbunyi dan Zervis juga masih bertahan dengan posisinya tanpa rasa lelah.

"Nah sudah.." ucap Prince dengan senyuman yang begitu lebar.

"Ah.... akhirnya.."ucapnya lega.

"ucapnya lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini lihat...."ucap Prince menunjukkan hasil lukisannya.

"Wow....bagus sekali ini seperti nyata... ternyata aku tampan..."ucap Zervis sombong.

"Puft.. iya..." Ucap Prince tersenyum.

"E-eh ini..." Tunjukkan Zervis kaget melihat banyak lukisan wajah.

Zervis Armanston [ Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang