part 12

394 40 0
                                    


Nungguin yaaaaaaa?!!!!!!!...........

Happy reading...

Pagi ini Zervis tengah menyantap makanan bersama keluarganya namun tatapan mata Zervis terfokuskan pada Jessi, ia masih penasaran dengan kembarnya itu entah mengapa dirinya tidak merasa nyaman dengan kemunculan Jessi walaupun awalnya ia sangat bahagia.

Tatapan mata Zervis tak sengaja dilihat oleh Latham dengan raut wajah datar bahkan sulit diartikan.

Zervis masih fokus pada makanan miliknya.

"Apa dia sudah mulai curiga..."batin seseorang diantara mereka.

.

.

Zervis kini tengah berada disekolah walaupun ia membolos tapi tangannya tengah mengerjakan sesuatu.

Ia sangat berhati hati dalam mengetik angka dan huruf agar keamanannya tidak memberi tahu bahwa ada pembobol.

Tatapan mata Zervis semakin mendingin saat melihat sesuatu yang lagi-lagi membuatnya hampir frustasi.

"Arghhhhhh!!!!!!...."

Teriakan Zervis ia sangat kesal karena fakta-fakta lainnya.

"Kenapa Lo harus pura-pura..." Ujar Zervis menahan amarahnya.

"Zervis Lo lagi ngapain?.."tanya Afnan yang baru saja muncul sambil membawa beberapa makanan.

"Lagi cari informasi tentang kembaran gue..."ucap Zervis menatap Afnan karena ia sudah menganggap sahabatnya itu keluarga.

"Apa yang Lo dapatkan?.."tanya Afnan sambil membuka ciki-ciki yang ia bawa tadi.

"Jessi dirumah bukan kembaran gue tapi kembaran gue udah gak ada..."ucap Zervis menatap penuh harap pada Afnan untuk memberikan saran.

"Really?..lalu siapa dia?..."

"Gue gak tau pasti apa motif dia buat gantiin Jessi tapi gue harus hati-hati..."

"Lo tau gak akhir-akhir ini banyak kejadian pembunuhan..." Afnan mulai membuka percakapan.

"Gue tau pelakunya belum ditemukan..."

"Tapi anehnya tiap di TKP kakak Lo ada sama Kenzo..." Ucap Afnan membuat Zervis menatap dengan raut wajah serius.

"Apa maksud Lo?.."

"Gue gak sengaja liat tiap liat televisi pasti mereka ada sekitar wartawan..."

"Abang gue emang akhir-akhir ini jarang pulang awal tapi gue gak mikir kayak gitu..."

"Mungkin mereka kebetulan aja sih soalnya gue liat cumana 1x kok mungkin kebetulan..."

"Mungkin aja btw Prince mana?..."

"Dia liburan sama keluarganya Buat nenangin diri gegara Prince sedih liat pacarnya selingkuh kata ibunya gitu..."

"Emang dia punya pacar?.."

"Mybe..."

"Kenzo?.."

"Dia dikantin lagi makan gue tinggal..."

.
.
.

.

Di toilet sekolah khusus pria terlihat seorang pria tengah menatap kearah kaca sambil menghubungi seseorang.

"Rencana berikutnya kapan?.."tanya orang tersebut.

"Malam ini..."

"Baiklah aku mengerti..."

.

.

.

"Nzo Lo molor Mulu heran gue tumben Banget kagak ribut.." ucap Afnan yang baru saja tiba dikelas bersama Zervis.

"Puasa paling.."ucap Zervis menatap Kenzo yang nampak pulas.

"Iya kayaknya ya...tapi hari ini Rabu.." ucap Afnan membuat Zervis menyentil dahi Afnan.

"Kamis.."

"Hehehehe lupaaa... mungkin gegara kebanyakan minum kolagen..."

.
.
.
.
Malam harinya Zervis tengah menatap kearah Queen dengan raut wajah sendu.

"Kalo Zervis udah gak ada Queen jangan sedih ya.." ucap Zervis tiba-tiba.

"Apa sih Vis kamu kok Ngomong gitu..."

"Gak ada kok takdir gak ada yang tahu..."

"Kangen ayo peluk...."

Sepasang kekasih itu mulai berpelukan satu sama lain dan tidak ada tanda untuk melepaskan pelukan tersebut.

"Your beautiful girl..." Bisik Zervis membuat Queen malu dan semakin memperdalam wajahnya pada dada bidang milik Zervis membuat sang empu terkekeh geli melihat tingkah laku sang tunangan.
.
.
.
.
Latham yang kini berada diruang kerja miliknya.

Ia tengah membuat sebuah bingkai foto dari kayu nampak lucu

"Akhir-akhir ini kejadian pembunuhan..." Ucap Latham sambil mengukir.

"Sampai kapan?.."suara seseorang yang memasuki ruang kerja Latham

"Sampai gue ngantuk..."ucap Latham menatap datar kearah Zervis yang main nyelonong masuk.

"Lain kali ketok dulu.." tegur Latham buat Zervis tersenyum lebar.

"Abng gue gak bakal kayak gitu kan.." batin Zervis yang masih tersenyum saat menatap Latham.

"Kenapa senyum-senyum kayak setan aja kamu sana pergi..." Usir Latham membuat Zervis terkekeh dan lalu meninggalkan Latham yang masih sibuk dengan ukiran kayu miliknya.

.
.

"Semua harus berjalan sesuai rencana.."

"Bunuh orang yang sudah aku kasih tau..."

"Baiklah sisanya kamu..."

"Selamat menikmati kesengsaraan....." Batin salah satu orang tersebut
.
.


Cieee pendek...
Maaf ya dan terimakasih

Zervis Armanston [ Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang