Snakes in The Grass, (Not Reincarnation)

199 44 21
                                    

"Jadi begitu ya?" Boboiboy mendengarkan dengan jeli sepanjang penjelasan Gempa.

"Benar, Boy. Aku sebenarnya gak mau musuhan sama manusia tapi aku gak bisa stop kakakku waktu itu karena posisinya aku lagi gak sama dia, aku minta maaf soal temenmu dan soal kekacauan yang abangku buat. Dia emang gak bisa nahan diri kalo ketemu manusia." Ucap Gempa dengan gelagat sehalus mungkin, ia mencoba menghasut Boboiboy agar wadah itu menerima kehadirannya kembali tanpa terpaksa, tetapi karena kasihan.

Sebenarnya apa yang membuat Halilintar sangat membenci manusia?

Melihat tatapan Boboiboy yang masih tampak tak yakin, Gempa berusaha meyakinkannya kembali dengan membiarkan sedikit rahasia meleset dari mulutnya. "Boy, kalo kamu mau tau aja sebenarnya kamu itu... punya 7 versi diri di semesta lain, kami hidup sebagai saudara kembar 1 rupa tapi karena kehancuran kala itu, beberapa dari kami lenyap dan terhapus oleh waktu. Sementara kamu, kamu terlahir di semesta ini sebagai 1 sosok, sosok yang ditakdirkan untuk punya 7 jiwa. Jadi kurasa, kamu pasti ngerti maksudku, kan? Kita ditakdirkan bersama, untuk saling melengkapi..."

Boboiboy menghela nafas mendengar kemalangan dan bagaimana masuk akalnya cerita Gempa. Tangan kanan itu akhirnya terulur, telapak tangan miliknya hampir akan menyentuh cermin di depan. "Hiduplah di dalam diriku, Gem, kalo itu bisa buat kalian menyatu kembali dan bahagia tapi tolong jangan kecewakan aku, ya? Karena, aku ngelakuin semua ini juga ngorbanin diriku sendiri, demi kamu." Ujaran Boboiboy sebelum akhirnya ia membawa telapak tangannya benar-benar menyentuh cermin, Gempa yang ada di hadapannya pun menyentuh telapak tangan Boboiboy, mereka saling bertatapan saat kilauan mulai terpancar di persekitaran.

"Boboiboy, terimakasih... Aku janji saat aku yang menjadi pengendali utama kamu, aku akan terus menuliskan sesuatu di jurnalmu dari perspektif kamu, seperti yang kamu selalu lakukan—"

"—Mungkin, kamu bakal perluin itu sebagai bukti, suatu hari nanti." Ucap Gempa sambil tersenyum sumringah sebelum perawakan dirinya perlahan hilang dari hadapan Boboiboy.

.
.
.
.
.

Tanpa Boboiboy sadari, gerak-geriknya sedari tadi diperhatikan oleh kedua teman karibnya di suatu ruangan tertutup...

"Jadi dia berdiri dan ngomong sendiri lagi di depan cermin itu selama berjam-jam?"

"Yah, gue sengaja biarin dia masuk kedalam kamar yang itu soalnya itu kamar satu-satunya yang bisa gue akses cctv-nya disini. Mau liat aja, sebenarnya dia udah beneran sembuh apa belum."

"Literally kita cuma merhatiin dia berdiri disitu sejak tadi? Mungkin dia lagi ngaca doang anjir sambil ngomong gak jelas sama diri sendiri kayak gue biasanya, ngapain ditonton sampe segininya dah gue tanya? Gue mau pulang an— JIR DIA LIAT KESINI, FANG!"

"Mana?! Mana?!" Ujaran panik datang dari Fang karena Gopal mengejutkannya dengan suara nyaring. Fang melihat ke layar monitor yang menampakkan Boboiboy sedang menatapnya, dengan mata yang seluruhnya hitam pekat, pemuda itu tersenyum seolah menyadari ia sedang diawasi. "Gak mungkin... Dia harusnya gak sad—"

"LOH DIA HILANG KEMANA?!"

❈❈❈


Aku mengerti sekarang, dia— maksudku mereka semua berasal dari semesta lain, semesta yang mengalami kehancuran berabad lalu lamanya. Mereka bukan manusia sama seperti makhluk paling mulia di bumi, tetapi sesuatu yang abadi namun... jika mereka ingin keabadian itu, mereka harus hidup layaknya sebagai parasit, dengan menemukan wadah baru setiap wadah lama mereka mati. Yah, begitulah ketika mereka ingin hidup di semesta kita, kalau bahasa kasarnya sih... numpang. Dan anehnya, Gempa bilang waktu itu kalo mereka tidak bisa hidup saling berdampingan dan akur dengan manusia, tetapi malah mengambil keuntungan dari manusia. Sebab itulah, salah satu dari mereka menjadi buas perangai ketika bertemu dengan Fang dan Gopal waktu itu, dan pada waktu di mall juga. Sekarang ini mulai saling terhubung... Jadi, yang bisa aku lakukan sekarang cuma... mengasingkan diri dari peradaban manusia, itulah pintanya agar manusia tak terancam dengan kehadiran mereka... di dalam diriku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 TEEN'S PLAY! [ALTER EGO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang