Pagi itu Kenan berangkat lebih awal, ada sekretaris baru yang akan ia temui. Nanda bahkan tidak mendapat morning routine nya pagi itu. Sudah dipastikan uring-uringan menjadi teman Nanda seharian.
"Nan, bangun belum? Ini gue Garvin bawain lo sarapan"
"Udah, taruh situ aja bang"
"Oke, ntar dimakan ya. Dari Kenan ini"
"Aman"
Nanda kembali meringkuk ke dalam selimut, moodnya sudah jelek karena ketika matanya terbuka ia mendapati Kenan sudah menghilang dari samping tempatnya.
15 menit setelahnya ia keluar, mendapati sebungkus sandwich dengan notes kecil di bawahnya.
Nanda membacanya sekilas lalu membuangnya sembarang, membawa kotak sandwich itu masuk dan memakannya. Sepenting itukah urusan Kenan di kantor?.
Siang harinya Nanda memilih menghabiskan waktunya di bengkel, hari itu sedikit ramai karena beberapa anggota memang terjadwal untuk test mesin dan ganti sparepart.
"Aduh pakmil segala kesini, kotor loh" -Hermian
"Alay lo, gue bosen di rumah. Gue ditinggal kerja dari belum melek mata udah bikin dongkol aja pagi-pagi"
"Halo Nan, lama ga ketemu nih" -Orion
"Wassap bro, iya dah gue udah ga turun arena. Libur dulu setahun"
"Lama amat, ngapain?" -Orion
"Ada lah, urusan pribadi. Btw udah sampe mana ini? Udah turun berapa kali lo Or?"
"Baru 5 kali, masih kalah jauh dibanding lomah" -Orion
"Oh iya Nan, Kenan tau lo kesini kan?" -Hermian
"Ga tau, dan jangan kasih tau. Gue ga mood ngadepin dia"
"Lahh?" -Hermian
"Sena mana?"
"Ada noh, dalem biasanya" -Hermian
"Gue duluan deh, see you"
Nanda lantas menuju ruangan dibelakang bengkel, terdapat Sena yang fokus dengan layar kotaknya dan segelas kopi.
"Arghh"
"Loh tumben lo kesini, sama Kenan?"
"Engga, sendirian gue"
"Tumben"
"Gue ditinggal dari subuh kali, ga tau juga gue melek udah gone aja tuh orang"
"Ada yang urgent kali"
"Semalem sih katanya ada sekre baru dia, semangat bener kayanya mah"
KAMU SEDANG MEMBACA
KenNan [PoohPavel]
Fanfictionsequel dari Kak Nanda. . . . "Ken gue hamil anak lo" "Enaknya lo dipanggil mama apa bunda kak?" . Kehidupan yang bahkan tak pernah Nanda bayangkan namun bagaimana lagi? menolak saja sudah tidak mampu. . . warning : FIKSI FIKSI FIKSI 100000% ...